Brianata Ceo [On Going]

4. Mencuri Perhatian

Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍

HAPPY READING❣️

-----------------------------------------------------------
4. Mencuri Perhatian
-----------------------------------------------------------

-Part ini nyeritain Perasaan Devon saat mendekap Glory dari belakang karna kepalanya yang hampir tertancap paku-

Pov Devon

Hari pertama belajar di sekolah SMA ELANG sangat lancar. Aku memilih IPS 2 karna ada sepupuku disana namanya Dilo. Brianata Ardilova, marga kita sama.

(LAPANGAN BOLA BASKET SMA ELANG)

Lapangan sekolah ini tergolong luas dan dipinggir lapangan ada tempat duduk untuk yang ingin menonton pertandingan bola basket yang terkadang diadakan oleh pertandingan antar kelas.

Pov End

Kring!!!!

"Heyy, Devon ayo ke kantin!" teriak Dilo yang mulai lelah karna pertandingan basket tadi dan mulai menaruh bolanya.

"Hmm," gumam Devon dan berlari merangkul Dilo.

"Woww, lo jago juga ya tadi," ejek Devon.

"Lo kira, gue bakal kalah lagi kayak dulu ha? Gue udah glow up nih, gak kayak dulu lagi," gelak Dilo.

Devon mengacak rambut Dilo gemas dengan sepupunya yang dulunya cupu kini sudah berubah.

Mereka berdua tertawa, sudah lama mereka tidak bercanda seperti ini. Mereka menuju kantin, dan menyita banyak perhatian dari ujung Koridor.

(Di Kantin)

"Ceklek" bunyi pintu freezer dibuka.

"Lo mau minum apa?" tanya Dilo menawarkan.

"Gak papa gue mau ngambil sendiri aja" ucap Devon dan meneguk minuman cola nya.

"Wahh lihat! Ganteng bukan!"
Riyuh murid murid lain, entah itu adik kelas atau sepantarannya bahkan kakak kelas riyuh membicarakan Devon.

Devon mulai risih dan bingung mengapa mereka menatap nya malu².

"Belum juga satu hari lo sekolah disini. Udah banyak yang ngagumin lo Dev, gue yakin lo bakal jadi MOS WANTED baru SMA ELANG." kagum Dilo sambil menggoda Devon.

"Ahh serah deh, ayo cari tempat duduk pegel nih gue." Devon menatap sinis Dilo

"Haha, oke oke ayo." Dilo tertawa melihat muka Devon yang sudah kusut seperti setrikaan. Devon tidak suka ada seseorang yang terlalu memuji ketampanannya. Mereka terlalu memandang fisik.