❊ 05 ❊

1.6K 168 41
                                    

"Sawamura-san.. Sawamura-san."

"Ah. Ya? M-maaf." Hana merasa sangat lancang sudah melamun di tengah pertemuannya dengan Shirasawa Yohira malam ini.

"Kau baik?"

"Ya. Aku baik, hanya tadi agak teringat dengan kerjaan. Maafkan aku."

Senyuman mengembang di bibir Yohira. Tentu ia memaafkan atas melamunnya Hana, ia bisa mengerti, Hana yang seorang dokter, pun kenyataan soal ibu Hana yang sedang sakit. Yohira yakin pasti Hana sedang memikirkan hal itu.

Tapi nyatanya, yang Hana pikirkan justru bukan soal kerjaan atau malah ibunya. Pikiran Hana masih tidak bisa terlepas dari kejadian hampir dua minggu lalu, ketika ia dengan buasnya menyetubuhi Hinata. Kali pertama dalam hubungan mereka, bersenggama antara Alpha dan Omega hingga sebuas itu.

Hana tidak bisa mengingat jelas apa saja yang ia lakukan pada Hinata, ia ingat kalau ia lupa cara bertahan dan berakhir menyetubuhi Hinata. Yang benar-benar Hana ingat, ketika pagi datang dan ia terbangun, melihat dirinya dan Hinata sama sekali tidak berbusana, melihat cairan dimana-mana, sisa-sisa pheromone bekas kebersamaan mereka pun masih ada. Pagi itu, Hana melarikan diri. Ia merasa takut dengan dirinya sendiri.

Bisa sebuas itu dalam menyetubuhi laki-laki Omega.

Hingga kini Hana belum lagi menampakan batang hidungnya pada Hinata. Hana tidak tau apa yang harus ia katakan pada Hinata. Setelah pikirannya jernih dan bisa berpikir dengan tenang, Hana baru terasadar, Hinata meminta pertolongannya untuk hal lain, suppressant atau apapun, bukan malah bersetubuh. Hana takut, Hinata pasti kecewa dengannya, atau bahkan Hinata juga takut dengan Hana. Karena sampai hari ini pun, Hinata juga sama sekali tidak menghubungi Hana.

Telinga Hana masih bisa mendengar lenguhan-lenguhan Hinata ketika ia menyetubuhinya. Tubuh Hinata yang melenting nikmat. Hana bisa melihat jelas bersatunya mereka. Cairan dari liang kenikmatan Hinata tidak berhenti berporduksi, pun cairan yang keluar dari kejantanan Hinata, beriringan dengan lenguhan panjang, pheromone yang makin keluar, yang buat Hana makin-makin kehilangan kesadaran.

Sama seperti laki-laki Omega yang punya rahim untuk mengandung, perempuan Alpha juga memiliki genital yang sama seperti pria, sehingga mereka bisa menghamili orang. Laki-laki Alpha bisa menghamili; perempuan Alpha, perempuan Beta, dan perempuan juga laki-laki Omega. Sementara Perempuan Alpha hanya bisa menghamili perempuan dan laki-laki Omega. Dan yang bisa menghamili perempuan Alpha hanya laki-laki Alpha, laki-laki Beta tidak bisa. Seperti itu kelas-kelas second gender dalam hal reproduksi.

Sebab itu, karena Hana perempuan Alpha, Hana dikenalkan dengan Shirasawa Yohira, pria Alpha dari keluarga yang sangat terpandang. Budaya perjodohan di keluarga Hana mungkin memang sudah sejak lama ada. Rei dan Renji menikah hasil perjodohan, begitu juga dengan Hiromi, ia juga dijodohkan. Dan kini Hana.

Hana masih sangat ingin meyakini kalau Hinata fate pairnya, pun setelah kejadian seminggu lalu, Hana yakin kalau Hinata memang fate pairnya. Hinata merespon cepat dengan pheromone Hana, bahkan di persetubuhan mereka tidak ada yang menolak atau apa. Tapi mungkin, itu hanya respon biasa di antara Omega yang sedang heat dan Alpha yang terundang.

Iya.

Mungkin.

Selama ini, selama Hana dengan Hinata, Hana tidak pernah sebuas itu saat mencium pheromone Hinata yang sedang dalam masa heat. Begitu juga dengan Hinata, heat Hinata tidak pernah separah itu sebelumnya meski ia terus bersama Hana. Kalau mereka fate pair, seharusnya mereka saling merespon. Respon yang kuat. Tapi waktu itu, keduanya bisa seperti itu hanya karena Hinata yang terlanjur heat dan Hana yang terangsang dengan pheromone Hinata.

When The Sun Rises (Omegaverse) [COMPLETE]Where stories live. Discover now