1. Awal Pertemuan?

Começar do início
                                    

Setelah puas menatap dirinya Glory mengambil tas dan pergi mencari taxsi. Glory tidak berpamitan pada bunda & ayah Glory karena mereka sedang ada urusan diluar kota dan akan kembali 3 hari lagi.

"Taxi!" Glory melambaikan tangan dan taxi pun berhenti.

"Tolong antarkan ke SMA ELANG," ucap Glory sambil tersenyum.

Glory anak yang ramah dan sopan santun. Sayang nya dia sangat tidak disiplin waktu.

Glory sampai di Gerbang SMA ELANG.

Glory sampai di Gerbang SMA ELANG

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

(SMA ELANG)

08.30
"Wahh, lihat Glory bahkan sekolah sudah sepi," rutuk Glory sambil berkacak pinggang.

"Pasti sudah pelajaran pertama, aku harus apa?" Glory memukul-mukul kepalanya berusaha berpikir jernih.

"Ahaaa!!" Bagai ada pelangi dikepalanya, ide cemerlang pun muncul di kepala Glory.

"Oke, gak ada cara lain yang terpikirkan otakku selain cara ini." Glory menimbang-nimbang keputusan nya.

"Lagi pula gak ada yang ngeliat, satpam juga gak ada dari tadi." Glory menyeringai, dilanjutkan ancang ancang nya.

"Hufttt, satu." Glory menghembuskan nafasnya seraya mulai berhitung.

"Dua,"

"Tiga,"

Bruggghh!!!!

Glory mendarat dengan sempurna.

Ya benar, Glory memanjat Gerbang sekolah dengan lihai.

Sambil memegang dagu memikir keputusan selanjutnya.
"Haruskah aku lari? nanti rambutku kusut." Glory berusaha menimbang-nimbang.

"Hah, bodo amat. Dari pada nilaiku jadi taruhannya," ucap Glory dan mulai berlari.

Tap!

Tap!

Tap!

Glory terus berlari tergesa gesa dan sesampainya di koridor kelas.

BRUGHH!!!!

Glory menabrak seseorang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Glory menabrak seseorang.

"Aww, kalo jalan itu dipinggir dong jangan ditengah!" Bentak Glory sambil memijit kepalanya yang terbentur oleh punggung bidang laki-laki itu, tanpa melihat siapa yang ditambrak.

"Ahh, aku minta maaf. Tapi, apa koridor ini milik leluhurmu? aku juga berhak berjalan di tengah." Bela siswa itu berbalik dan berkacak pinggang.

Waitt!! Perkenalan dulu dong.

Pov Devon

Haii kenalin, Brianata Devon Yuanlarax. Panggil aja Devon.

Keturunan Arab? Oh bukan, hanya saja banyak orang yang bilang aku seperti orang Arab

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Keturunan Arab? Oh bukan, hanya saja banyak orang yang bilang aku seperti orang Arab. Diberi paras tampan, yang membuat banyak perempuan tergila-gila padaku. Bunda bilang aku harus menyembunyikan identitas ku.

Aku merupakan anak tunggal dikeluargaku. Aku dan sepupuku Dilo adalah pewaris Perusahaan kakekku nanti. Kakekku mempunyai Perusahaan terbesar Pesawat terbang.

Sekarang aku berpindah rumah di Jakarta karena ayah mendirikan saham baru di Jakarta dan aku sudah mendaftar untuk sekolah baru, yaitu di SMA ELANG yang terkenal sekolah terbaik berprestasi tinggi.

POV END

Oke, lanjut kembali~

Degg!!
"Astaga betapa cantiknya paras ini," batin Devon.

"Tunggu sepertinya wajah ini familiar, aku pernah mengenalnya disuatu tempat," batin Devon lagi.

Glory menatapnya risih, "Apa liat-liat?" bentak Glory.

Devon memiringkan kepalanya, "Ini responmu, setelah melihat wajahku?" ucap Devon tidak percaya dengan sikap Glory.

Biasanya, setiap ada seorang perempuan menatapnya. Selalu saja terpesona, tapi perempuan yang dihadapan Devon ini malah tenang-tenang saja.

"Aish terserah, minggir gak!" rutuk glory mendorong bahu Devon.

Devon penasaran dengan sikap Glory. Bukannya minggir, Devon malah mendekat ke arah Glory. Setelah diamati baik-baik, Devon malah yang terpanah oleh pesona Glory.

"Manis." Itu yang terpatri didalam pikirannya. Tatapan yang diberikan Glory membuat Devon ingin menatapnya terus-menerus.

Glory tidak memundurkan langkahnya, setelah Devon lebih dekat dengan Glory.

"Apa maumu?" tanya Glory.

"Gadis aneh, cepat minta maaf," ucap Devon.

Glory menarik nafas menengangkan dirinya. "Oke, maaf."

Glory beranjak pergi, namun Devon menahan tangannya. Devon melihat name tag yang terpasang diseragam Glory.

Tertera keterangan "Albernadeth Glorya Syavinka XI IPS 1". Nama yang cantik seperti pemiliknya.

Glory tidak mau berlama-lama dengan Devon. Jadi, Glory menghentakkan tangannya agar terlepas dari genggaman Devon.

"Urusan kita..."

Bersambung~~~

Next ???
Next 👉🏻👉🏻
Next 👉🏻👉🏻

Brianata Ceo [On Going]Onde histórias criam vida. Descubra agora