3🌵Di Bawah Kesadaran

Beginne am Anfang
                                    

⏱️⏱️⏱️

Dion dan Panji segera masuk ke dalam Villa, mereka terus mencari ke semua ruangan berharap segera menemukan Annetha sebelum sesuatu hal yang buruk terjadi. Hingga Dion tanpa sengaja mendengar suara berisik dari ruangan di depan sana. Ia melangkah lebih cepat, dan ketika pintu dibuka, Annetha telah selesai menjadi tontonan mereka yang menyaksikan perempuan malang tersebut rela memperlihatkan sesuatu hal yang harusnya tidak diperlihatkan.

"Brengsek lo anjing!" Dion lantas memberikan pukulan keras pada Leon.

Tak berhenti hingga darah mengucur keluar di hidung cowok itu. Bahkan dalam keadaan itu Leon masih sempatnya tertawa.

"Ayo! Pukul lagi Dion! Ayo! Ayo! Dion! Dion! Ya... Leon kalah, kasiann..." ledek Annetha. Gaunnya bahkan belum terpasang dengan benar. Tapi bisa-bisanya dia ikut memanasi keadaan.

"Astaga... Dion!" Panji ingin menengahi, namun sebelum itu dia melepas jasnya dan memberikannya pada Annetha untuk menutupi dadanya. Sementara Annetha masih bersorak mendukung Dion yang memukuli Leon tanpa henti.

"Kalian berdua kenapa malah bengong anjir?! Pisahin mereka!" kesal Panji. Arga dan Genta meringis ketakutan melihat Leon terkapar tak berdaya. Sedangkan Clarissa sudah kabur.

"Apa yang lo lakuin sama Annetha hah?!" tanya Dion kesal.

"Kenapa? Cemburu? Gue liat sesuatu yang belum lo liat?"

BUGH!

"Mati lo bangsat!"

Leon terus membiarkan Dion memukulinya tanpa melakukan perlawan, ia bahkan hanya tersenyum dan meminta Dion menambah pukulannya. Sebelum Leon benar-benar mati malam ini, Panji segera menarik Dion menjauh hingga akhirnya semua orang datang.

Panji yang merupakan sahabat Dion berusaha menahan cowok itu agar tidak memukuli Leon yang kini sudah terkapar tak berdaya. Mata Dion masih menatap layang pada cowok itu dan teman-temannya yang meringkuk ketakutan.

"Apa-apaan kalian?!" gertak Arta, papa si kembar.

"Leon!"

Semua yang melihat kejadian itu histeris. "Annetha!" Rehana mendekat ke arah Annetha yang tidak sadarkan diri.

"Leon... siapa yang melakukan ini? Jawab?!" tanya mamanya.

"Saya," Dion mengaku.

Paruh baya itu menoleh. "Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini?!"

"Tanya sendiri sama anak anda setelah dia sadar, beruntung saya tidak membunuhnya malam ini." Panji berusaha menenangkan Dion dan mengajaknya keluar sebelum emosinya semakin menyulut.

Dion lalu membopong Annetha keluar dari villa. "Sebenarnya ada apa, kak?" tanya Lora sebelum Dion pergi, namun cowok itu berlalu tanpa menjawab.

Arta segera membawa Leon ke rumah sakit, ia meminta pesta malam ini dibubarkan saja. Sebelum keluar ruangan itu, Lora melihat begitu banyak makanan berserakan di lantai. Ia lalu menatap tajam ketiga teman Leon yang masih ketakutan.

"K-kita gak tau apa-apa, Ra."

Lora tak menyahut, ia hanya merebut benda pipih di tangan Genta.

Flashback Off

⏱️⏱️⏱️

Gelora meminta Rehana membawa Annetha keluar kelas, saat seperti ini perempuan itu butuh waktu menenangkan diri. Ia lalu menatap tajam Leon yang tidak melepaskan pandangannya dari Annetha.

Detik Pertama; kita baik-baik sajaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt