Part 11

723 72 0
                                    

Menyusuri jalan seoul Dino melangkahkan kaki mengikuti kemana saja kakinya ingin melangkah, hari sudah malam tapi Dino masih berada diluar, tenang saja ia sudah meminta izin pada orangtuanya dan mereka setuju.

Dino memasukan tangannya kedalam saku, ditemani angin malam, rambut yang ikut terbawa angin, Dino hanya menikmati terpaan angin diwajahnya.

Saat dipertengahan perjalanan Dino melihat seorang pemuda yang menunggu didepan toko kecil, pemuda itu hanya menundukkan kepala sambil menendang angin, tampaknya pemuda itu bosan, tidak lama datanglah seorang lelaki menghampiri pemuda tersebut dengan makanan ditangan kanannya, pemuda tadi tampak sumringah melihat kedatangan kakaknya dan mereka pergi dengan sesekali bercanda dan tertawa lepas, sedangkan Dino hanya menatap sendu kepergian mereka.

'Andai kau masih disini hyung, mungkin kita juga akan seperti mereka...' -lirih batin Dino.

Dino melanjutkan perjalanannya cukup lama berjalan kini ia memasuki sebuah bar yang ramai dikunjungi orang, musik berdentum keras, lampu yang kedap-kedip serta berbagai warna ikut menghiasi, mendudukan diri dipojokan tak lama datanglah seorang pelayan yang membawa satu botol wine dan meletakkannya diatas meja.

Dino membawa botolnya pergi keatas lantai menuju kamar yang sudah menjadi kebiasaannya untuk melampiaskan perasaannya, membuka pintu kamar perlahan lalu ia menguncinya.

Dino duduk dilantai dengan bersandar pada kaki kasur, ia membuka botol wine lalu langsung meneguknya dan meletaknya kasar kembali, air mata sudah mengalir meski raut mukanya tidak menunjukkan apapun.

Ya, seperti inilah Dino sekarang, ia melampiaskan semua; rasa sakit, sedih, kecewa dan rindu dikamar yang sudah menjadi rutin kegiatannya sehari-harinya, Dino tidak tahu harus melampiaskan nya bagaimana lagi sehingga ia hanya berpikir dengan meminum bisa membuat sakitnya berkurang meski hanya sedikit.

"Sudah lima tahun kau pergi hyung, tapi tetap saja aku tidak bisa melupakanmu." Ucap Dino datar tapi air matanya semakin mengalir deras.

Menegukan kembali minumannya Dino hanya membiarkan air matanya menetes, berdiri dari duduknya Dino menghampaskan tubuhnya diatas kasur, matanya menatap kosong ke langit-langit kamar.

"Ha ha HA HA HA." Tawa Dino kencang. "Bodoh! kau bodoh Dino." Rutuk Dino sambil memukul kepalanya. "Kenapa kau pergi? bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidak membiarkannya pergi,TAPI KENAPA KAU MENGAMBILNYA!!" teriak Dino diakhir kalimat.

Cukup lama menangis kini isak Dino pun terdengar, mendudukan diri ia perlahan berdiri dan bersimpuh diatas lantai. "Aku menyesal hiks... Maafkan aku hyung, seharusnya aku memberitahukan yang lain tentangmu pasti semua ini masih bisa teratasi... hiks Aaarrgh." Jerit Dino pilu.

Prang

Dino menghampaskan botol wine yang ia pegang diatas lantai, pecahan-pecahan kaca berceceran serta wine yang masih ada didalam botol tersebut menyebar dan membasahi celana bagian lututnya.

Menangis pilu Dino mengadahkan kepalanya membiarkan air mata mengalir dikedua sudut matanya,meremat dada sesak ia hanya terisak dengan bahu bergetar.

"Apa aku salah mengharap kau kembali hyung?... hiks." Tanya Dino lirih sambil sesegukan.

Cukup lama menangisi hyungnya kini Dino memutuskan untuk membersihkan diri dan pulang kerumah karna ini sudah larut malam, setelah memastikan penampilannya nya seperti semula Dino pun melangkahkan kaki meninggalkan kamar tersebut.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Where stories live. Discover now