Part 9

924 87 10
                                    

"Bi, bagaimana dengan keadaan Dk?" tanya lelaki itu atau lebih tepatnya adalah teman lelaki itu yang dipanggil sebutan Dk.

"Dia baik-baik saja, hanya ingatannya yang sebagian hilang permanen dan sebagiannya lagi sulit untuk dikembalikan." Terang pria manis.

"Tenanglah Jongin-ah." Ucap pria tampan yang menenangkan pria manis tersebut yang tak lain adalah Oh Jongin istri dari Oh Sehun.

"Tapi Sehun-ah tetap saja aku takut Dk akan berusaha mengingat dan kondisinya bertambah buruk." Khawatir Jongin.

"Percayalah padaku, aku akan berbicara dengan Dk pelan-pelan dia pasti mengerti." -Sehun.

"Benar bibi, Vernon dan Seungkwan juga akan ikut membantu." -Vernon.

Jongin hanya mengangguk pelan mengiyakan walaupun didalam hatinya merasa khawatir dan takut jika kondisi anaknya bertambah buruk.

Perlahan Dk membuka matanya dan menatap bingung semua orang didepannya, Jongin langsung tersenyum lebar sambil menggenggam tangan anaknya.

"Kalian siapa?" -Dk.

"Aku Oh Sehun dan ini istriku Oh Jongin, tenanglah kami tidak jahat." -Sehun.

"D-dan kalian siapa?" tanya Dk menatap kedua laki-laki tersebut yang tak lain adalah sahabatnya.

"Aku vernon dan dia Seungkwan, kami sahabatmu." -Vernon.

Terdiam cukup lama akhirnya Dk menatap Jongin dengan tatapan bingung. "Lalu aku siapa?" tanya Dk bingung dan direspon dengan senyuman tulus Jongin.

"Namamu Oh Dokyeom dan lebih sering dipanggil Dk." Jelas Jongin.

Setelah mendengar perkataan Jongin ia tampak berpikir lalu tak lama ia menatap Jongin dan Sehun bergantian. "Kalau namaku bermarga Oh berarti kalian adalah orangtuaku?" tanya Dokyeom.

Sehun mengangguk pelan. "Benar, Dk adalah anak daddy dan mommy." Jawab Sehun lembut sambil mengusap surai Dokyeom.

Dokyeom hanya diam menunduk setelah mendengar jawaban Sehun barusan, mereka berempat tampak takut kalau Dokyeom tidak percaya Sehun dan Jongin sebagai orang tuanya. Tidak lama Dokyeom pun mendongak menatap Sehun dan Jongin dengan tatapan berbinar yang membuat mereka berempat menatapnya bingung.

Dokyeom merentangkan tangannya."Peluk~." Pinta Dokyeom dengan nada imut, Sehun dan Jongin yang mendengar tampak terkejut mereka berpikir kenapa Dokyeom tiba-tiba meminta mereka memeluknya, apa Dokyeom percaya pada mereka, lama berdebat dengan pikiran mereka pun berhambur kepelukan Dokyeom.

Sehun mengusap kepala belakang Dokyeom lembut sedangkan Jongin memeluk tubuh anaknya erat menangis terharu.

Mereka melepaskan pelukannya dan menatap Dokyeom untuk bertanya."Dk apa kau percaya kami orang tuamu?" tanya Jongin.

"Tentu saja, lagi pula aku percaya kalian tidak mungkin berbohong." Jawab Dokyeom.

Sehun dan Jongin tersenyum lega mendengar jawaban Dokyeom barusan.

"Kau lapar nak?" tanya Jongin lembut.

Dokyeom mengangguk dengan cengiran khasnya, mereka berempat hanya terkekeh melihat tingkah Dokyeom dan mereka juga merasa senang setidaknya Dokyeom mau percaya pada mereka.

"Baiklah tunggu sebentar mom ambilkan makananmu." Ucap Jongin.

Setelah kepergian Jongin yang akan mengambil makanan untuk Dokyeom Sehun pun duduk disamping anaknya sambil mengusap rambutnya lembut.

"Dk kau harus cepat sembuh biar kita bisa pergi kuliah bersama." -Seungkwan.

"Iya kau harus cepat pulih karna kami merasa kesepian tidak ada kau." -Vernon.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Where stories live. Discover now