7. GENO DEMAM

15 3 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum. Hallo semua.
Gimana kabar kalian?
Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Kalau ada typo langsung komen aja ya, soalnya gak diedit lagi langsung up aja.
Jika kalian suka dengan cerita ini yuk VOTE, KOMEN DAN SHARENYA. Yuk kalian pasti bisa dan kalian adalah readers yang cemat dan baik hati.

7. Geno Demam

Cowok yang sedang duduk di tempat tidur dengan bersandar di tepi ranjangnya sedang merasakan kepalanya yang sakit serta badannya yang lemas dari semalam. Geno mengambil ponsel yang ada di nakas samping tempat tidurnya. Kemudian dia mencari kontak yang akan dia hubungi. Setelah menemukan kontak yang dicari ia langsung menghubungi kontak tersebut.

Panggilan terhubung.

Tak lama panggilan itu diangkat oleh seseorang.

"Hallo." Salam Geno.

"Iya pak." Jawab seseorang dari balik telpon.

"Hari ini saya tidak ke kantor. Kalau ada yang nanyain atau ingin bertemu dengan saya, bilang saja saya lagi istirahat di rumah tidak ingin diganggu dan minta reschedule." Ucap Geno to the poin pada sekertarisnya.

Dari balik telpon wanita yang sedang ditelpon Geno mendengar itu langsung khawatir.

"Hah? Pak Geno sakit?" Tanya Mawar--sekertarisnya khawatir.

"Tujuan saya telpon kamu hanya kasih tau itu saja. Terimakasih. Selamat bekerja." Ujar Geno tak menjawab pertanyaan sekertarisnya dan langsung mematikan panggilan tersebut. Jika diladenin pasti bakal lama telponnya dan akan membuat kepalanya semakin sakit.

****

Seorang gadis putih dengan rambut dicepol hingga memperlihatkan leher jenjangnya. Gadis itu begitu serius melakukan pekerjaannya. Sesekali dia menyelipkan anak rambutnya yang menghalangi penglihatannya. Bagian demi bagian dia jahit dengan rapi.

Dia Gearnita Amanda Manola.

Dia sedang menjahit dress untuk pesanan teman bundanya. Setelah proses mendesain dress yang diinginkan oleh kliennya, kemudian dia membuat pola dress serta memotong kain. Itu semua dia yang mengerjakannya dengan sendiri tanpa ada yang membantunya. Jarinya dengan lihainya berada di mesin jahit, tangan kirinya mengeserkan bahan yang sedang dijahit kemudian sesekali tangan kanannya mengatur mesin jahit itu.

Gadis yang mempunyai cita-cita menjadi seorang desainer terkenal itu telah mendalami ilmu menjahit selama dua tahun. Dia mengikuti kursus menjahit dari dia mulai masuk sekolah SMA. Tetapi sempat berhenti karena disibukan dengan kegiatan sekolah kemudian ia melanjutkan kembali saat ia naik kelas 11.

Pintu ruangannya dibuka oleh seorang wanita, siapa lagi kalau bukan bunda tercintanya. Gearnita melirik sebentar saat melihat siapa yang masuk dia memberikan seulas senyumnya pada bundanya kemudian kembali fokus dengan kerjaannya.

Bundanya menghampiri dirinya dan berdiri disamping kirinya.

"Sayang, makan yuk." Ajak bundanya sambil mengelus punggungnya.

"Bunda duluan saja, tanggung ini. Karena besok harus sudah selesai dan diantar ke Tante Ganessa." Ujar Gearnita.

"Makan dulu sayang, nantikan bisa dilanjut lagi." Bujuk bundanya.

Gadis itu menghela napasnya pelan kemudian mematikan mesin jahitnya.

"Yaudah bund." Balas Gearnita seraya berdiri. Dia pun mengiyakan ajakan bundanya. Dia juga paling tidak bisa untuk menolak ajakan bundanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY IDEAL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang