3. KEDATANGAN TAMU

19 3 0
                                    

Assalamualaikum guys...
Aku up lagi, sudah bagian ke 3. Kalian sudah tertarik belum sama cerita ini?
Semoga suka, senang dan bahagia baca cerita ini.
.
.
.
HAPPY READING

3. Kedatangan Tamu

Cewek bertopi putih dengan rambut yang diselipkan ditopinya tengah asik memetik biji kopi yang sudah siap panen. Sesekali cewek itu bersenandung lagu yang didengarnya melalui headsetnya.

Para pekerja perkebunan disana menyapa saat melewatinya yang dibalas dengan senyum ramahnya. Mereka semua karyawan ayahnya yang bekerja di kebun kopi. Dan sekarang dia sedang membantu ayahnya di kebun kopi. Meskipun dia anak dari pemilik kebun kopi itu dia tetap ikut berpartisipasi dalam berkebun. Walaupun dia membantu saat kopi sudah panen saja.

"Neng, rajin pisan." Ucap lelaki yang sedang melintas didepannya.

Cewek itu menampilkan senyumannya, "Hehe... Iya harus dong pak. Bapak juga yang rajin dan semangat kerjanya ya." Ujar cewek tersebut penuh semangat.

"Iya neng. Bapak lanjut kerja dulu ya. Punten." Pamit lelaki itu.

"Iya pak."

Kemudian bapak itu pergi dan cewek itu pun melanjutkan kembali aktifitasnya. Cewek berkaos hitam panjang dengan celana jeans yang sobek dibagian lututnya memiliki nama Gearnita Amanda Manola. Headsetnya masih terpasang ditelinga Gearnita yang sekarang memutar lagu berjudul 'Ku Tak Akan Bersuara - Nike Ardilla'.

Satu fakta bahwa cewek cantik bernama Gearnita itu penyuka lagu lawas dari artis terkenal tahun 90an.

Masih satu lokasi dengan Gearnita, seorang wanita berusia 40 tahunan sedang memasak untuk menyiapkan makan siang buat suami dan anak tunggalnya.

Dia, Amanda--bundanya Gearnita. Wanita itu mematikan kompor saat kuah sop sudah matang. Ada seseorang datang menghampirinya, Bu Amanda menengok ketika orang yang datang itu memanggilnya.

"Nyonya ada tamu di ruang tamu." Beritahu Bi Imah selaku ARTnya.

Bu Amanda mengerutkan keningnya lalu bertanya, "Siapa bi?"

"Kurang tau nyonya, sepertinya beliau baru pertama kali bertamu disini." Jawab Bi Imah.

"Yaudah kamu buat jamuan untuk tamu sekalian beresin ini semua. Saya mau temui tamu saya." Balas Bu Amanda yang langsung berjaan ke ruang tamu.

Disana sudah ada seorang wanita berpenampilan menarik dan modis tengah memainkan ponsel.

"Bu Nessa." Panggil Bu Amanda.
Orang yang dipanggil namanya langsung menoleh dan langsung berdiri kala melihat Bu Amanda.

"Eh, Bu Amanda." Seru Bu Gannesa.
Mereka berdua pun berpelukan ala wanita sosialita. Setelah itu bundanya Gearnita menyuruh tamunya duduk.

"Ohh ya, halaman depan rumah kamu bagus banget banyak bunga." Kata Bu Gannesa.

Bu Amanda terkekeh, "Iya itu kerjaan anak saya bu. Dia yang menanam dan merawat bunga-bunga itu." Ujar Bu Amanda.

"Anakmu pasti suka sama bunga ya?" Tanya Bu Gannesa.

"Iya bu, dia suka banget." Jawab Bu Amanda.

"Hemm....Anakmu sekarang dimana pengin lihat, pasti cantik ya?"

"Dia ada di kebun kopi sedang bantu ayahnya. Dia kalau lagi tidak ada pesanan suka bantu ayahnya."

Bu Gannesa mengernyit, "Pesanan apa?"

"Pesanan baju atau gaun. Dia yang desain dan dia juga yang ngejahit."

Bu Gannesa bedecak kagum, "Waahh...hebat juga ya putri kamu. Makin penasaran deh. Boleh saya bertemu dengannya?"

"Boleh, sebentar saya panggilkan."

****

Gearnita yang masih sibuk memetik biji kopi sambil dengar lagu. Gearnita menikmati lagu tersebut dengan hikmat, dia juga bernyanyi mengikuti lirik lagu yang didengarnya. Tanpa dia sadari dari tadi orang memanggilnya. Dia merasakan pundaknya ditepuk dari belakang, hal itu membuat dirinya menoleh kebelakang. Ada ibu-ibu yang berumur sekitar setengah abad, dia menatap Gearnita.

"Ada apa ya bu?" Tanya Gearnita dengan suara kencang karena masih mendengarkan lagu.

"Dipanggil sama bunda mu." Jawab ibu itu.

"Hah. Apa bu gak kedengeran?" Tanya Gearnita lagi sembari melepas headset dari telinganya.

Ibu itu terkekeh sebentar, "Neng Gea, dipanggil sama Bu Amanda." Balas wanita setengah abad itu.

Gearnita sering dipanggil dengan sebutan Gea oleh para pekerja disana, bahkan kedua orang tuanya pun memanggilnya Gea.

"Ohh... iya iya bu. Maaf tadi gak kedengeran. Makasih ya bu." Ujar Gearnita sembari menyengir.

Ibu itu pun mengangguk dan pergi setelah izin lanjut kerja. Gearnita langsung melangkah ke rumahnya dengan membawa biji kopi hasil dia memetik lalu menaruh di tempat penyimpanan kopi.

Sampai di rumahnya ada bundanya didepan rumah sambil menatapnya. Dia pun menghampiri sang bunda.

"Ada apa bund?" Tanya Gearnita sambil mengelap keringatnya menggunakan handuk kecil yang tertengger dilehernya.

"Ada teman bunda yang ingin ketemu kamu." Jawab Bu Amanda.

Dahi cewek berkaos hitam itu berkerut, "Siapa bund?"

"Kalau kamu pengin tahu, ayo masuk sudah ditungguin." Ajak Bu Amanda pada putrinya.

"Tapi bund baju aku kotor." Sahut Gearnita sembari menunjukan bajunya yang kotor.

"Yaudah kamu ketemu dulu sama teman bunda baru kamu salinan." Final Bu Amanda yang sudah mengandeng tangan anaknya.

Gearnita hanya menghela napas berat seraya mengikuti langkah kaki bundanya.
Sampai di ruang tamu Gearnita beserta bundanya duduk di sofa yang ada disana. Cewek berkaos hitam itu tersenyum canggung saat wanita yang ada dihadapannya tersenyum padanya.

"Masya Allah, cantik banget anakmu." Ucap Bu Gannesa pada bundanya.

Gearnita masih tersenyum canggung, dia pun bingung dengan wanita ini bahwa dia tidak mengenal wanita yang disebut sebagai teman bundanya. Dia kenal betul teman-teman bundanya tetapi kali dia tidak mengenalnya. Mungkin teman baru bunda, pikirnya.

"Iya terima kasih." Ujar Bu Amanda.

"Ohh ya ini putri saya namanya Gearnita dan Gea ini Bu Gannesa rekan bisnis bunda sekaligus pelangga setia bunda." Tambah Bu Amanda menperkenalkan mereka satu sama lain.

Gearnita mencium punggung tangan Bu Gannesa.

"Gea, kamu sudah lulus sekolah?" Tanya Bu Gannesa.

"Sudah tante, tahun ini aku mau lanjutin di universitas Darmawangsa." Jawab Gearnita.

"Universitas itu milik suami saya." Beritahu Bu Gannesa pada Gearnita, hal itu buat Bu Amanda beserta Gearnita terkejut.

"Serius tante?"

"Iya, itu punya suami saya."

Mereka bertiga pun asik mengobrol sesekali mereka minum teh yang telah disediakan oleh Bi Imah. Selanjutnya mereka pun makan siang bersama yang sudah dipersiapkan oleh Bu Amanda.

Selesai makan, mereka melanjutkan perbincangan di belakang rumah kediaman milik Pak Gunawan dan Bu Amanda. Wanita yang seumuran dengan bundanya itu sedaritadi sangat penasaran dengan desain-desain hasil Gearnita. Dengan senang hati Gearnita pun menunjukkan hasil karyanya lewat sekumpulan galeri foto serta sketsa desainnya.

Bu Gannesa lagi-lagi dibuat kagum dengan putri rekan bisnisnya. Dia tak menyangka bahwa Gearnita yang terbilang masih muda sudah bisa mendesain sekaligus menjahit sebagus ini.

"Saya mau pesan dong, dress untuk acara opening coffee shop, saya seminggu lagi." Ucap Bu Ganessa, antusias.

"Boleh banget tante. Alhamdulillah akhirnya ada pesanan. Aku tuh sehari gak coret kertas sama ngejahit berasa tangan aku gatel kaya mau dapat uang." Ujar Gearnita terkekeh. Perkataan yang diucapkan oleh Gearnita berhasil buat mereka tertawa.

MY IDEAL HUSBANDWhere stories live. Discover now