Bagian 17 ; Siapa Yang Salah

Start from the beginning
                                    

Aksel mendudukkan Ara di sebelah kemudi, selanjutnya Aksel ikut masuk ke dalam mobil. "Kenapa, Ra?"

"Aku ... Di-bentak."

"Dibentak siapa?" tanya Aksel.

"Abang ..." Ara masih menangis. "A-ku cuma ngambilin ... Acha mi-num. Tap-pi abang malah ngusir a-ku." Ara mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

"Lah, Aro udah pulang?" Ara mengangguk. "Tadi, perut Acha sakit. Dan aku langsung nelfon dokter."

"Kok aneh sih? Emang apanya yang salah?"   Aksel ikut heran.

"Tadi, kamu kesini sama siapa?"
"Arka."

Aksel masih membingungkan sesuatu. "Mungkin Aro bercanda tadi, Ra."

"Nggak, Sel. Aku tau mana yang bercanda, mana yang serius." Ara mengelak opini dari Aksel.

"Gini aja.  Kita pulang, nanti masalahnya kita selesaiin bareng-bareng." Ara menggeleng. "Tadi siapa?"

"Siapa?" Aksel malah balik bertanya.

"Cewek yang-"
"Oh! Kamu cemburu?" Aksel memotong ucapan istrinya.

"Dia Rere, Ra. Kamu lupa?" Ara paham. Dan ia memalingkan wajah dari Aksel.

"Ya udah. Kita pulang ya?" Ara mengangguk. Selanjutnya, Aksel menjalankan mobil menuju rumah dan menyelesaikan masalah yang ada.

👣

Hingga sore ini rumah Sanjaya masih terlihat sepi tanpa adanya papa Vano dan mama Amanda.

Setelah menenangkan Ara di kamar, Aksel berniat mengambilkan air di dapur untuk Ara. Di dapur ia bertemu dengan Aro yang sedang memeras jeruk.

"Weh, sob. Katanya tadi perut Acha sakit ya? Kenapa?" Aksel mengisi air kedalam gelas.

Sampai gelas Aksel penuh, Aro tak kunjung menjawab. "Woe! Lo nggak denger?" Aksel mendekati Aro.

"Pasti dia ngadu kan sama lo?" Aro menjawab tanpa melirik Aksel.

"Huh?" Aksel tak mengerti.

"Pasti tu bocil nangis-nangis, terus bilang kalau gue udah ngebentak dia kan?"

"Yang lo maksud ... Ara?" Aksel bertanya.

"Siapa lagi?"

"Apaan, sih. Nggak lucu." Aksel tak percaya dan tertawa kecil.

"Gue nggak ngelawak bego. Gue serius." jawab Aro ketus.

"Kok lo gitu sih, Ro? Lo ada masalah apa sama Ara? Gue pikir karna Ara hamil jadi dia gampang kesinggung." Aksel menggantung ucapannya. "Tapi pas denger lo ngomomg gini, kayaknya ini masalah serius."

Aro hanya diam.

"Masalah apa sih yang lo besarin?" Sampai Aksel melontarkan kalimatnya lagi.

"Gue? Nggak salah?" Aro mengambil gelas berisi perasan jeruk tadi. Lalu Aro melirik Aksel. "Istri lo tuh."

"Emang apa yang dilakuin Ara?"

A+ [Kita Kembar]Where stories live. Discover now