Chapter 22

4.2K 213 1
                                    

"Untuk apa kau pergi ke ruangan Apo?" tanya Phat secara ketus.

"Kan aku sudah bilang phi.. Tadi dia yang memberitahuku bahwa kau ada disana." Poppy masih dengan alasan yang sama. Sebenarnya Path tidak percaya, ia tahu bahwa Poppy membohonginya.

"Ya sudah. Kalau begitu untuk apa kau datang kesini?"

"Aku kan pacarmu, apa salah jika aku ingin mengunjungimu?"

"Tapi tidak setiap hari, kau kan tahu bahwa aku sangat sibuk dengan pekerjaanku." Poppy mengerutkan bibirnya, ia tidak suka jika Phat melarang hal apapun yang ia inginkan.

Phat mengalah, ia memperbolehkan Poppy disini namun ia tidak boleh bertindak macam-macam apalagi menganggu pekerjaannya.

"Phi, apa phi sibuk?"

"Ya, aku sangat sibuk!"

"Apa phi yakin?"

Poppy segera mendekati Phat yang sudah duduk di meja kerjanya. Lalu dengan sengaja ia duduk di pangkuan Phat.

"Apa kau tidak ingin melakukannya?"

Phat sedikit risih, ia agak mendorong tubuh Poppy agar pacarnya itu tidak duduk dipangkuannya. Jujur saja Phat sedang tidak menginginkannya.

"Tidak, aku tidak mood hari ini. Dan juga pekerjaanku masih banyak yang harus diurus, aku tidak punya banyak waktu."

"Tapi phi.. Aku sangat merindukanmu. Akhir-akhir ini kamu juga tidak datang ke rumahku."

"Aku bilang aku tidak ingin melakukannya!" tegas Phat. Ia memang sedang pusing, dan tidak ingin diganggu sama sekali.

"Lebih baik kau pulang, Poppy. Aku benar-benar dalam mood yang buruk hari ini. Jika kau tidak ingin terkena bentakanku lebih baik kau pergi."

"Ish! Phi jahat!" Poppy pun pergi dengan perasaannya yang sangat kesal. Pertama ia kepergok di ruangan Apo, kedua ia diusir oleh pacarnya sendiri dari ruangannya.

"Awas saja kau Apo!" gumam Poppy setelah keluar dari ruangan Phat.
...

Kringgg...

"Hallo dad.."

"Kau sedang apa?"

"Istirahat, pekerjaanku sudah selesai. Ada apa kau menelepon?"

"Pulang kerja kita pergi ke suatu tempat. Kau mau kan?"

"Kemana dad?"

"Ikut saja jangan banyak tanya. Nanti aku akan menjemputmu."

"Oke, sampai jumpa sore nanti.."

Tut.

Apo menghela napasnya pelan, beruntung pekerjaannya sudah beres dan diserahkan ke kantor utama. Selanjutnya ia hanya akan membantu rekan kerjanya yang lain, lalu pergi ke dapur untuk membuat minuman dan mengambil beberapa cemilan.

"Apo!" Phat memanggilnya, Apo pun menghampiri bosnya itu.

"Iya tuan, ada apa?"

"Ikut ke ruanganku sekarang!"

Saat sampai di ruangan Phat, mereka berbincang cukup serius.

"Aku lihat Korn mendapatkan suatu berkas. Tapi aku tidak tahu apa isinya."

"Apa tuan ingin aku menyelidikinya?"

"Tidak! Tidak usah. Aku hanya mengatakannya padamu. Tugasmu hanya mencari tahu dan terus menyelidiki kasus itu."

"Baik tuan.."

"Urusan Korn biar jadi bagianku. Dan urusanmu adalah mengumpulkan semua bukti, sampai kita semua mencapai puncak dimana kita akan memenangkan pencapaian yang selama ini kita perjuangkan."

DADDY [MileApo]Where stories live. Discover now