Chapter 6

6.8K 434 4
                                    

Happy reading...

"Sudah siap?"

"Iya, daddy."

Mile dan Apo berangkat kerja bersama, itu atas permintaan Mile karena dirinya ingin memantau Apo lebih dekat. Mau tak mau pria berusia dua tahun lebih muda dari suaminya itu menuruti semua keinginan Mile.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, mereka disibukkan dengan fikiran masing-masing. Yang tentu saja membuat mereka kebingungan akan berbincang apa selama perjalanan menuju kantor.

"Mengenai bosmu itu. Apakah aku pernah melihatnya?" tanya Mile tiba-tiba.

Apo sedikit menoleh ke arah Mile. "Aku rasa tidak."

"Apalagi saat kita menikah, ia tidak hadir di pesta pernikahan." lanjut Apo

"Kenapa?" tanya Mile penasaran.

"Ia ditugaskan oleh CEO untuk pergi perjalanan bisnis ke Canada."

Akhirnya mereka sampai di perusahaan J, tempat Apo bekerja.

"Terimakasih, daddy. Aku pergi dulu bekerja, jangan lupa dimakan bekalnya. Kalau ada apa-apa panggil saja aku," ucap Apo.

"Tunggu!" Mile menarik Apo. Ia ingin memberikan ciuman pagi sebelum mereka berpisah untuk bekerja.

"Bagaimana jika ada yang lihat!" Apo sedikit memukul bahu kekar milik Mile.

"Tidak peduli. Yang penting mereka tahu bahwa kamu sudah menjadi milikku."

"Dasar om om gila! Sudah, aku pergi dulu. Nanti terlambat."

"Hm." Mile tersenyum manis. Apo sangat menyukai senyuman itu.

...

Di kantor Mile

"Selamat pagi tuan Mile!"

"Pagi, Tisa.." jawab Mile pada sekretarisnya itu.

"Tuan hari ini terlihat bersemangat, apakah telah terjadi sesuatu malam tadi?" Tisa menjadi senyum-senyum sendiri, sambil menunggu jawaban dari Mile.

"Kamu ini ingin tahu urusan orang saja. Pergi bekerja!"

"Baik tuan.." Tisa kembali ke meja kerjanya sedangkan Mile masuk kedalam ruangannya.

"Pasti kemarin malam benar-benar terjadi sesuatu, hihi." gumam Tisa sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh Mile.

...

Di kantor Apo

"Wah, lucu sekali!"

"Kamu mendapatkan ini darimana phi?" tanya seorang karyawan wanita pada rekan kerjanya.

"Aku menemukan ini dijalan. Sepertinya ia tersesat. Tidak mungkin seseorang membuangnya, karena ini sangat bagus kalau semisal dibuang oleh pemiliknya."

"Iya, betul sekali. Bulunya sangat bersih, tubuhnya juga sangat gempal membuatku gemas ingin selalu mencubitnya."

"Ada hal menarik apa ini?" tiba-tiba Apo datang ke kerumunan para wanita itu.

"Ah, phi Apo lihat ini!" seseorang menunjukkan kucing berwarna putih kepada Apo.

"Wah! Lucu sekali. Ini kucingmu Thara?" wanita bernama Thara itu menggelengkan kepala.

DADDY [MileApo]Onde histórias criam vida. Descubra agora