Chapter 3

7.9K 594 13
                                    

Happy reading...

Mile sudah sampai di kantornya. Ia segera pergi ke suatu ruangan untuk mengadakan meeting bersama klien.

"Tisa, apa saja jadwalku hari ini?"

"Jadwal tuan hari ini sangat padat. Setelah meeting, tuan harus pergi ke perusahaan J untuk bertemu dengan tuan Mill."

"Ah, benar. Nanti kamu siapkan semua berkas yang harus saya bawa, dan juga tolong siapkan pakaian ganti."

"Baik tuan."
...

Mile sibuk dengan jadwalnya hari ini. Ia harus menemui beberapa rekan kerja serta klien yang penting untuk perusahaannya.

Setelah menyelesaikan urusannya di perusahaan J. Mile dan Tisa memutuskan untuk kembali ke kantor.

"Sekarang kita harus kembali ke kantor, tuan.."

"Ok." Saat mereka beranjak dari sana, tiba-tiba atensi Mile teralihkan oleh sesuatu didepannya. Disana Mile melihat istrinya sedang berjalan terburu-buru dengan sekumpulan orang berbaju hitam, serta ada seseorang yang mencolok ditengah kerumunan tersebut. Pria itu berjas merah, sehingga tampak jelas kelihatan.

Mile penasaran, ia ingin sekali mendekat ke arah sana. Ia ingin tahu apa yang sedang dilakukan istrinya itu, mengingat istrinya masih ingin bekerja meskipun Mile bisa menafkahinya.

"Tuan, apa ada sesuatu?" pertanyaan Tisa membuyarkan fikiran Mile.

"Tidak. Mari kita kembali ke kantor."

"pssstt, bukannya itu suamimu?" tanya seseorang jauh disana.

Apo melihat ke arah yang ditunjuk, ia melihat Mile bersama sekretarisnya keluar dari gedung tempatnya bekerja.

"Cepat! Sebelum ada yang melihat kita."

"Baik, tuan."
...

Seharian ini Mile sibuk dengan pekerjaannya, sampai ia lupa bahwa dirinya belum memakan apapun siang ini.

"Ahh, lapar sekali. Sayang.. Apa ada orang di rumah?"

Tidak ada jawaban apapun dari dalam sana. Mile segera mencari istrinya itu ke setiap sudut ruangan, tetapi tidak ada siapapun.

"Apa dia belum pulang?" Mile melihat pada jam di pergelangan tangannya, yang menunjukkan pukul 9 malam.

"Tidak biasanya ia pulang selarut ini."

Mile segera merogoh sakunya untuk mengambil ponsel, ia akan menghubungi Apo sekarang juga.

Tuuut..

"Hallo, phi. Ada apa?"

Mile masih terdiam.

"Phi, hallo?"

"Dimana kamu?" tanya Mile datar.

"Aku masih di kantor, sebentar lagi pulang."

"Kenapa pulang terlambat? Biasanya kamu lebih cepat."

"Maafkan aku phi, tapi pekerjaanku hari ini sangat banyak. Ini pun seharusnya aku lembur."

"Apa?! Kenapa harus segitunya, kan bisa bekerja di rumah!"

"Iya, iya phi. Makanya sekarang aku akan pulang."

Tut. Mile segera memutuskan panggilan itu. Ia sedikit kesal karena istrinya belum pulang selarut ini, apalagi ia kelaparan karena belum memakan apapun siang tadi.

Dan hal lain yang membuatnya kesal adalah, Apo melupakan panggilannya itu. Ia tidak memanggil Mile, Daddy.

Ting.. Tong..

"Phi.. Ah, maksudnya daddy?!"

Apo baru pulang, ia segera mencari keberadaan suaminya itu, ternyata Mile sudah tertidur lelap di sofa ruang tengah.

"Daddy, kenapa tidur disini? Ayo pindah ke kamar!"

"Hmmm, lepasin.." Mile sedikit meracau.

Secara tiba-tiba, terdengar bunyi perut yang bergemuruh. Hal itu membuat Apo terkejut.

"Astaga! Suara apa itu?" Apo berteriak cukup keras, sehingga membuat Mile terbangun.

Mile melirik ke arah jam dinding. Pukul 11 malam.

"Kenapa kamu baru pulang?"

"Maafkan aku, daddy. Tadi dijalan macet, makanya aku pulang terlambat."

"Hm."

Suara itu datang lagi. Kini Apo menyadari bahwa itu keluar dari perut suaminya.

"Apa kamu sudah makan?" Mile hanya diam saja.

"Apa kamu belum makan?" tanya Apo lagi.

"Seharusnya ketika suami pulang, istri sudah menyediakan makan malam!" tegas Mile.

"Tapi daddy--"

"Aku sudah menahan lapar dari siang. Aku pun sama sibuk bekerja hingga melupakan makan siang dan makan malamku. Tapi kamu sama sekali tidak peduli padaku, apalagi memperhatikanku." Mile hendak beranjak pergi ke kamar untuk melanjutkan tidurnya, namun Apo menahan.

"Maafkan aku.."

Apo merasa bersalah, ia memohon pada Mile namun Mile tidak menjawab sama sekali permintaan maaf dari Apo.

Karena tidak ingin diabaikan, dengan sekali tarikan Apo membawa Mile menuju dapur. Ia akan membuatkan makanan untuk suaminya itu.

"Maafkan aku, aku lupa seharusnya tadi membekalimu makanan."

"Sekarang daddy duduk dan diam. Aku akan memasak nasi goreng spesial agar kamu tidak kelaparan lagi."

Mile tidak bergeming, ia masih diam dan bungkam.

Makanan sudah siap, kini mereka makan malam bersama meskipun waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.

"Setelah ini kita menonton tv sebentar dan beberapa menit setelah makanannya turun, kita pergi tidur."

"Hm."

Mile memang terkesan cuek dan tegas kepada Apo. Namun sebenarnya ia sangat sayang dan mengkhawatirkan istrinya itu, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada Apo.

"Selamat malam daddy.."

"Selamat malam baby.."

To be continued.

1. Jeff Satur as Mike (Adik tiri Mile)

 Jeff Satur as Mike (Adik tiri Mile)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Instagram: jeffsatur

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys, di vote dan boleh banget buat comment. Thank you ♡

DADDY [MileApo]Where stories live. Discover now