chapter - 16

946 91 12
                                    

Yuhuuuu.....

Author come back.....

Pasti pada bertanya-tanya kenapa updatenya cepat.....gak ada alasan khusus sebenarnya, hanya lagi Mood doang. Itu saja.

Ok.

Silahkan dinikmati.

Halilintar POV.

3 Hari telah berlalu, kini kami resmi menjadi bagian dari keluarga Tok Aba.

Ada banyak hal yang tak pernah kami duga dari dalam diri Tok Aba.

Pertama, awalnya kami mengira Tok Aba tinggal di kota Cyberaya. ternyata bukan, Tok Aba tidak tinggal di cyberaya melainkan di kota lain yang bernama pulau rintis. Jarak dari Cyberaya ke pulau rintis terbilang cukup jauh, kurang lebih memakan waktu setengah hari jika menggunakan kendaraan pribadi. Lantas apa yang dilakukan Tok Aba di cyberaya??

Kedua, Tok Aba ternyata seorang ilmuwan yang meneliti dan menciptakan berbagai hal terutama di bagian yang berkaitan dengan partikel-partikel, teknologi dan zat-zat Kimia. Itulah yang menyebabkan dirinya berada di kota Cyberaya karena dia diundang untuk ikut melakukan penelitian oleh beberapa ilmuwan di Cyberaya.

Ketiga, Untuk ukuran seorang duda tua, Rumah tok Aba terbilang sangat besar dengan kamar yang berjumlah sekitar 30. Rumah yang sangat luas tanpa seorangpun yang menghuni didalamnya. Walau jarang dihuni, rumah tersebut tetap terjaga kebersihan dan kerapian nya. Bukan pembantu, atau tukang kebun yang mengerjakannya melainkan dikerjakan oleh mesin a.k.a robot.

Dan masih banyak lagi hal-hal menakjubkan yang membuat kami tercengang di kehidupan baru kami ini.

Kami di berikan pakaian dan makanan yang layak, serta kamar tidur pribadi yang di huni untuk dua orang. Aku bersama Taufan, Blaze dan Ice, dan Gempa bersama Solar dan Thorn.

Seminggu telah berlalu, banyak kenangan membahagiakan yang telah kami ukir dirumah baru ini bersama Tok Aba.

Rasa bosan mulai menyerang karena tidak melakukan apapun selama seminggu.

Dengan inisiatif kami bertujuh mencoba bersih-bersih sewaktu Tok Aba keluar rumah. yah, walau hampir sebagian besar semuanya telah di bersihkan oleh para robot, tapi pasti masih ada bagian-bagian yang sulit di jangkau oleh mesin yang bisa kami manfaatkan.

Tanpa sepengetahuan kami, ternyata Tok Aba memperhatikan kegiatan kami.

singkatnya kami terciduk.

Malam harinya setelah makan malam, Tok Aba mengumpulkan kami bertujuh di ruang tamu. Tok Aba menjelaskan kalau mulai dari sekarang Dia akan menonaktifkan semua robot yang ada kecuali robot yang bertugas di bagian pengamanan. Hanya robot yang bertugas untuk bersih-bersih yang di nonaktifkan.

Kami bertujuh setuju dengan keputusan Tok Aba, karena kami bisa memanfaatkan nya untuk membantu Tok Aba, tidak hanya sekedar menjadi beban.

2 bulan kemudian kami kedatangan 4 orang teman baru. 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Sama seperti kami, mereka berempat juga di adopsi oleh Tok Aba.

The Revenge Of Elementals----{ Book.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang