39. Kebahagian tak Berujung

Start from the beginning
                                    

Kalea menggelengkan kepalanya, "Eng-gak"Jawab Kalea

Kalea berusaha menenangkan dirinya dan menatap Theodore dengan diiringi senyuman manis miliknya

"Si Dewa penyelamat itu tidak penting, kan aku sudah punya kamu"Balas Kalea diiringi dengan senyumannya

Theodore tertawa menatap Kalea, "Sejak kapan nih?"Tanyanya

Kalea menaikan salah satu alisnya, "Sejak kapan apanya?"

"Sejak kapan bisa gombal gini?"Tanya Theodore menaik turunkan alisnya meledek Kalea

Kalea memukul pelan lengan Theodore dengan kesal, "Nyebelin banget sih"Sungut Kalea sebal

Theodore menahan pergelangan tangan Kalea yang berada di lengannya, menatap mata Kalea dengan intens

Beberapa detik mereka saling pandang, melupakan bahwa di mobil mereka tidak hanya ada mereka berdua juga ada Pak Edy

Theodore mendekatkan wajahnya pada Wajah Kalea, "Sudah sampai, Tuan"Ucap Edy

Kalea mengerjapkan matanya dan juga menyadarkan dirinya, Kalea segera keluar dari mobil milik Boss besar Achilles Corp

Theodore tertawa menatap salah tingkah Kalea, "Makasih, Pak"Ucap Theodore keluar dari mobilnya

Theodore berdiri di depan lift bersama dengan Kalea, "Cepat banget jalannya, salting?"Tanya Theodore sedikit membungkukan tubuhnya berbisik pada Kalea

Banyak pasang mata karyawan Achilles yang menatap Kalea aneh karena bersandingan dengan Theodore yang notabenenya adalah seorang CEO

"Berisik"Balas Kalea pada Theodore tanpa melihatnya

Theodore tertawa menatap Kalea, "Lagian kenapa sih jalannya cepat banget? Gak mau jalan barengan sama pacarnya?"Ledek Theodore

Kalea membelalakan matanya menyenggol Theodore dengan sikunya

"Dikantor aku bukan pacarmu"Sungut Kalea

Theodore tertawa mendengar ucapan Kalea, "Oh ya? Lalu kemarin perempuan yang masuk ke ruangan ku untuk menyerahkan revisi dan memanggil ku pacar tuh siapa ya? Padahal masih jam kantor"Sindir Theodore

Kalea mengutuk dirinya sendiri, bisa-bisanya ia melakukan hal yang memalukan saat itu

Pintu lift dihadapannya terbuka, Kalea memasuki lift tersebut diikuti oleh Theodore, tubuh mereka terbentur satu sama lain

"Ih"Ucap Kalea sebal

Theodore memundurkan langkahnya dan membiarkan Kalea untuk msuk terlebih dahulu dan diikuti oleh dirinya

Sekarang hobby Theodore adalah mengganggun juga meledek Kalea, Kalea turun lebih dahulu tanpa menolehkan wajahnya pada Theodore

"Bego Kalea, malu-maluin banget"Runtuk Kalea pada dirinya sendiri dan melirik lift yang sudah tertutup

Kalea berjalan menuju mejanya dan bernafas dengan lega meletakan tas ysng ia bawa di atas meja juga merebahkan punggungnya di kursi

"Bisa gila gue, kalau tiap hari begini"Ucapnya menggelengkan kepalanya

"Heh anak magang"Ucap Sarah menghampiri Kalea

Kalea menolehkan wajahnya menatap Sarah, "Kenapa?"Tanyanya

Sarah melihat sekitar dan serasa aman Sarah mendekatkan dirinya pada Kalea

"Resepnya lo udah bikin kan?"Tanya Sarah

Kalea tertawa menatap wajah waspada Sarah, "Sudah, tapi lo yakin nih mau buat ini?"Sarah memutarkan bola matanya dan mengangguk

"Iya"Jawab Sarah menerima sebuah kertas yang berisi resep makanan dari Kalea

"Awas ya lo bohongin gue tentang resep ini"Ucap Sarah menatap Kalea dengan tajam

Kalea memutarkan bola matanya malas dan mengambil dokumen dihadapannya untuk menginput data keuangan

Sarah menatap resep itu dengan tawanya, "Apa sih yang gue gak bisa"Lirihnya menatap resep dari Kalea

Sarah pergi meninggal meja Kalea, "Sar"Panggil Kalea

"Apa?"Jawab Sarah menolehkan tubuhnya

Kalea menggerakan tangannya menyuruh Sara untuk mendekat padanya

"Apaan? Awas kalau lo ngomong gak penting"Ucap Sarah

Kalea mengambil kotak makan plastik berwarna abu-abu dari tasnya, dan menyodorkannya pads Sarah

"Apaan nih?"Tanya Sarah pada Kalea

Kelea tersenyum dengan menaikan salah satu alisnya, "Ini makanan yang ada di resep itu, jadi sebelum lo coba masak itu, lo coba dulu makan dari gue"Balas Kalea memberikannya pada Sarah

Sarah menerima kotak makan berwarna abu-abu itu dengan bingung menautkan alisnya

"Sumpahan ni?"Tanya Sarah menaikan salah satu alisnya

Kalea menganggukan kepalanya, "Jadi lo bisa kira-kira lah, patokan rasanya harus kaya gimana"Jawab Kalea

Sarah memutarkan bola matanya, "Jadi lo pikir, mentang-mentang gue gak bisa masak, terus gue gak punya patokan buat masakan gue gitu?"Tanya Sarah

Kalea mengidikan bahunya sembarit tertawa, "Uda deh lo cobain aja, kalau perlu ajak Mas Arka makan juga"Balas Kalea menatap Sarah dengan anggukannya

Sarah tampak berfikir dan menyunggingkan senyuman smirk miliknya

"Yaudah deh, gue balik dulu"Balas Sarah meninggalkan meja Kalea

Kalea menganggukan kepalanya seraya tertawa menatap kepergian Sarah dari mejanya

"Bilangnya didepan media gak suka, gak Cinta. Tapi rela melakukan apa aja bahkan masak sekali pun, dasar Sarah"Ucap Kalea tertawa menatap Sarah yang memasuki ruangannya

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Kalea Chalondra (END)Where stories live. Discover now