16. Who's Belezza?

124K 19.7K 3K
                                    

7 hari setelah kematian Gerald Hans.

"Anna," Panggil Fero dari luar kamar Anna.

"Anna, keluar dulu. Dari pagi kan belum makan," Kata Fero.

"Anna?" Panggilnya lagi.

Yah, seperti itulah Anna semenjak papanya meninggal. Sering berada di kamar, jarang makan, dan tak ingin sekolah. Terkadang para lelaki itu harus memaksa Anna untuk makan dengan menyuapinya, namun tetap saja Anna tak mau.

Pernah ada satu hari dimana Anna benar-benar tak makan sama sekali dari pagi sampai malam. Padahal, makanan sudah di letakkan di depan kamarnya. Tapi, Anna enggan mengambilnya.

Hari ini sudah hari ke-tujuh Anna mengurung diri di kamar. Jam di dinding kamar Anna menunjukkan pukul 4 sore dan dia belum ingin makan juga.

"Anna," Panggil Fero lagi.

"Cepetan, gue pegel nih." Karena tak ada jawaban dari gadis itu, Fero memutuskan untuk meletakkan piring dan segelas susu di depan kamar Anna.

"Gue taroh di depan. Di ambil, ya?" Kata Fero sebelum akhirnya dia pergi menuju lantai satu.

"Eh, mau dianya?" Tanya Gabriel yang baru saja tiba di lantai empat.

"Loh kok udah balik?" Tanya Fero.

"Gampang banget, gue langsung balik aja. Sisanya yang ngurus anak-anak," Jawab Gabriel.

Dia baru saja pulang menyelesaikan misi pembunuhan hari ini. Targetnya hanya berlevel 1, jadi Ray dan Fero tak ikut.

"Yaudah, sono urus. Gue kebawah dulu," Kata Fero sambil menepuk bahu Gabriel.

Gabriel berjalan menuju kamar Anna. Ia mendapati nampan berisi sepiring tramezzino dan segelas susu di depan kamar gadis itu. Gabriel menghela nafas lalu mengambilnya.

"Anna," Panggil Gabriel.

"Gue masuk, ya?" Tanya Gabriel.

"Bukain coba, gue mau ngomong sama lo."

Tak ada jawaban dari Anna. Gabriel mencoba untuk membuka pintu kamar gadis itu, ternyata tak dikunci.

"Anna?" Panggil Gabriel, lagi.

"Ayo dong makan, jangan manja ah." Gabriel mendekati Anna dan meletakkan nampan di meja dekat ranjang gadis itu.

Di sana, Anna menenggelamkan tubuhnya di balik selimut dan enggan untuk bersuara.

"Hey!" Gabriel membuka paksa selimut Anna. Tapi, ditahan oleh pemiliknya.

"Ayo makan nggak!" Gabriel masih membuka paksa selimut itu sampai akhirnya berhasil.

"Ih!" Desis Anna.

"Ayo makan!"

"Nggak!" Anna menutup kembali selimutnya.

"Bandel ya! Makin kesini bukannya makin semangat malah makin manja!"
"Ayo! Bangun!"

"Nggak mau!" Teriak Anna dari dalam selimutnya.

"Cium nih!" Goda Gabriel. Tak ada jawaban dari Anna.

"Beneran? Mau? Gue nggak bercanda, ya!" Kata Gabriel.

"Coba aja kalo bisa!" Balas Anna.

"Nantang, ya!" Gabriel membuka paksa lagi selimut Anna.

"Ahhh!!!! Iya iya, aku makan!" Ujar Anna sambil bangun dari tidurnya. Kini ia menatap Gabriel dengan kesal sambil terduduk di atas kasur.

"Nih, dimakan." Gabriel menyodorkan piring berisi tramezzino itu.

"Berlagak hiatus lo?" Tanya Gabriel.
"Nggak keluar kamar gitu, keren?" Tanyanya lagi, meledek.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now