Chapter 7 : Friendship

69 68 8
                                    

Pagi hari telah datang, Akira bangun dari tempat tidur dan berjalan sedikit menuju cermin. Ia masih memandang betapa indahnya kalung pemberian yang ia duga dari ibu Jiheun. Akira yang sudah puas menatap kalung itu langsung menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. Setelah berpakaian rapi, Akira turun ke bawah dan pergi ke dapur untuk sarapan. Pada saat Akira duduk dan tengah menikmati roti selai stroberi dengan susu hangat, kakaknya menanyakan tentang keberadaan kalung yang sedang mengantung di leher Akira.

Alesya : Eh... itu kalung kucing darimana Kira?? Bagus banget. (Sambil menatap gemas)

Akira : Ehm... kasih tau ngak ya?? Kalau iya emang mau?? (Dengan nada sombong)

Alesya : Oooo.. gitu ya kamu, lain kali kakak kalau ada beli barang baru bakal diam-diam aja, gak perlu ditunjukkin ke kamu lagi biar kamu kudate sendiri.

Akira : Eh.. jangan gitu dong kak, kan Akira cuma bercanda. Kalung ini Akira dapat semalam di hari ulang tahun kak, tapi gak tau juga siapa yang ngirim. Kata Mama ini dari temanku cuman aku ragu kak kalau ini dari dia.

Alesya : Dia?? Emang siapa yang kamu pikirkan?

Akira : Ituloh kak, kakak ingetkan Akira pernah bilang kalau kelas Akira ada murid pindahan dari Korea Selatan itu, namanya Lee Jiheun kak, jadi semalam pas aku buka kadonya ada kartu ucapan yang tulisannya itu bahasa korea. Jadi kalau mikir-mikir lagi di kelas ku mana ada yang bisa bahasa korea selain Jiheun.

Alesya : Hmm.. mungkin bisa jadi dari dia tuh. Hayokk loh diam-diam suka kamu tuh. (sambil menggoda Akira)

Akira : Lah jangankan suka, Jiheun aja baru ketemu udah ngajak berantem orangnya, sebel banget kak liat sifat sok hebat, sok bijak, dan muka dingin nan sombong itu. Akira aja berharap dia bisa pulang kembali ke Korea Selatan biar tentram, aman dan damai nih hidup.

Alesya : Alah.. lihat aja nanti, pasti kamu bakal deket sama Jiheun, ingat kata pepatah kalau kamu benci lama-lama akan muncul benih cinta.

Akira : Ih... apaan sih kak! Udahlah daripada debat gak guna sama kakak, mending aku buruan ke sekolah.

Akira segera menyelesaikan sarapan paginya dan berangkat menuju sekolah. Setibanya di sekolah, ia bertemu dengan Grasia dan Vanny di depan gerbang sekolah.

Akita : Hay guyss, tumben hari ini datang cepat lagi? Biasa juga aku yang duluan sampai disini.

Grasia : Ya iyalah, orang juga mau kasih hadiah untuk my best friend yang baru sweet 17 ini.

Vanny : Gini-gini kami berdua berusaha menyiapkan yang terbaik untuk kamu loh.

Akira : Iya guysss, thank ya udah repot-repot nyiapin hadiah buat aku.

Grasia dan Vanny masing-masing menyodorkan sebuah kantong yanh berisi hadiah untuk Akira. Akira pun dengan rasa penasaran langsung membuka hadiah pemberian kedua sahabatnya itu. Akira membuka hadiah Grasia terlebih dahulu dan alangkah bahagianya Akira melihat sebuah album Seventeen terbaru yang sangat ia inginkan. Setelah itu, Akira juga membuka hadiah dari Vanny dan isinya ternyata sebuah hoodie yang bertuliskan nama Woozi.

 Setelah itu, Akira juga membuka hadiah dari Vanny dan isinya ternyata sebuah hoodie yang bertuliskan nama Woozi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Me And Mr.Lee [Complete] ✅Where stories live. Discover now