14. Musuh mulai bertindak.

Start from the beginning
                                    

"Keluarin semua dendam lo selama setahun. Sampai Wali Kota bertindak. Di situ kita baru mulai," Ucap Gabriel.

"Kita juga nggak bisa lupain Vanya. Kita harus hati-hati," Sahut Fero.

"Iya, tetep jaga-jaga." Suara Ray.

"Jangan fokus ke Flo terus, yang nyakitin lo bukan cuma dia," Ujar Gabriel.

"Tapi Flo yang lebih parah," Sahut Ray.

"Aku udah pikirin itu semua," Jawab Anna.

"Good job," Ujar Fero.

"Jangan sampe lengah, kita harus teliti sampai hal-hal kecil," Kata Gabriel.

Mata Anna menatap satu persatu lelaki yang sedang fokus di depan papan itu. Ia juga melihat Ray yang sibuk menuliskan sesuatu di meja.

Rasanya ia akan sangat berhutang budi kepada para bajingan nakal ini. Mereka rela repot-repot mempersiapkan segalanya hanya untuk membalaskan dendam Anna.

Seorang gadis sekolah yang awalnya adalah target mereka.

"Makasih," Ucap Anna. Ketiganya tak menoleh, masih fokus dengan aktivitasnya masing-masing.

"Aku bilang makasih," Tak ada jawaban, lagi.

"Lo udah cek semua informasi Vanya?" Tanya Fero kepada Ray. Membuat Anna terlihat seperti tak dianggap ada.

Anna malah tersenyum tipis. Ia tahu, ketiga lelaki itu sengaja tak menjawab. Mereka tak mau mendengar ucapan terimakasih dari Anna.

Mereka tulus.

Membantu Anna.

•••oOo•••

Anna keluar dari mobil lamborghini berwarna hitam yang Gabriel kendarai. Pagi ini, hanya Gabriel yang mengantarkan Anna pergi ke sekolah. Tadi, Ray dan Fero belum menunjukkan batang hidungnya. Sudah pasti dua lelaki itu masih tertidur.

Ah iya, masalah Anna. Semalam dirinya tidur di kamar Gabriel. Seperti beberapa waktu lalu, Anna tidur di sofa. Tenang, mereka tak melakukan apa-apa. Gabriel hanya sekedar khawatir kalau Anna pergi lagi malam itu.

"Aku masuk duluan ya," Anna membungkuk berbicara dengan Gabriel lewat jendela.

"Semangat," Ucap Gabriel. Anna tersenyum dan mengangguk. Setelah itu dirinya berjalan memasuki sekolahnya.

Di tempat lain, tiga mobil jeep berhenti tepat di depan SMA EF. Beberapa orang bersenjata keluar dari mobil itu dan bersiap mengambil posisi masing-masing. Tiga dari mereka berjalan mundur membelakangi Anna.

Ya. Itu anggota Dangerous Dragon.

Dengan pakaian andalannya, mereka mengepung SMA EF. Bahkan ada yang bersiap di berbagai rooftop gedung. Itu semua hanya untuk melindungi seorang Anna.

Anna berjalan menyusuri koridor bersama tiga orang itu. Semua orang yang berpapasan dengan Anna terlihat heran dan sebagian berbisik-bisik. Mungkin mereka bingung, seorang Anna di perlakukan melebihi anak Wali Kota Dalles.

Ketika Anna sampai di kelasnya, tiga orang anggota itu berdiri tegak di depan pintu kelas Anna.

Gadis berjaket itu meletakkan tasnya di meja lalu berjalan mendekati seorang lelaki di sudut ruangan kelas.

"Hapus semua foto sama video gue," Ucap Anna kepada lelaki itu. Lelaki itu mendongak.

"Udah gue hapus," Jawab lelaki itu.

"Hapus semua," Ulang Anna.

"Udah gue hapus!" Teriak lelaki itu.

Anna meraih ponsel di tangan lelaki itu lalu membantingnya.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now