BAGIAN 4

29 3 1
                                    

       Angin yang menghembus di kota tersebut sangat menusuk kulit. Maklumlah , pada saat itu bulan September dimana sedang memasuki musim semi. Untuk mengusir rasa dingin, Aby menggunakan jaket kulit favoritnya, jaket pemberian Meika. Ketika saat mengendarai motor, tidak sengaja Aby memilih jalan yang dimana menghantar kepada sebuah bangunan. Aby baru tersadar Ketika bangunan itu terlewati. Seratus meter kemudian Aby menghentikan motor yang dikendarai. Aby turun dari motor, lalu berjalan menuju bangunan yang Ia pernah liat dalam mimpi. Saat Aby berada di sisi kanan trotoar, mata Aby melihat bangunan yang tidak asing, yaitu toko bunga dan bank. Aby memperhatikan betul-betul bangunan itu, dari model bentuk bangunan, warna cet, posisi pintu dan jendela. Dalam hati Aby, yakin jika bangunan yang ada di hadapannya adalah bangunan yang sempat muncul di mimpi saat tidur. Tidak lama—

Suara Handphone berbunyi, ternyata Lukman yang menelfon. Aby mengangkat panggilan itu.

"Kau dimana by ? Aku sudah ada tempat nih By," tanya Lukman

"Maaf, maaf. Aku segera ke kafe." Sergah Aby

"Jangan bilang, kau masih dirumah?" cibir Lukman

"Tidak, tidak. Aku sudah jalan, namun aku berhenti sebentar. Karena—ah nanti saja aku ceritakan padamu." Ucap Aby

"Baik, aku tunggu." Lalu panggilan itu dimatikan. Aby Kembali menuju motornya dan meninggalkan tanda tanya besar terhadap dua bangunan tersebut.

       Sebelum Aby sampai di kafe, Lukman sudah sampai duluan. Ia duduk di samping kaca, agar dapat melihat kehadiran Aby. Di dalam kafe hanya ada tiga pengunjung, Lukman dan dua wanita yang dimana antara Lukman dan kedua pengunjung wanita hanya terpisah dengan satu meja kursi pengunjung. Ketika menunggu Aby, Lukman terheran dengan kedua pengunjung wanita tersebut, "kenapa saat pukul satu pagi masih ada wanita yang mengobrol di dalam kafe. Padahal biasanya pukul 1 pagi jarang sekali wanita mengunjungi kafe." Keheranan Lukman menjadi penasaran terhadap obrolan ke dua wanita itu.

      Tidak lama Aby pun datang, Lukman yang melihat dari dalam kafe tersenyum dan melambaik tangan di dalam kafe. Aby pun melihat Lukman dan melabai balik kepada Lukman. Setelah melambai, Aby mencantolkan helm yang dipakai dan berjalan masuk ke dalam kafe. Saat berada di dalam kafe, dua wanita itu melihat kehadiran Aby. Aby pun membalas melirik ke dua wanita itu. Namun tidak lama, Aby pun berjalan menuju tempat meja pemesanan. Saat sudah di depan meja pemesanan, pelayan wanita menanyakan pesanan yang akan di pesan, Aby pun memesan kopi hitam.

      Setelah selesai memesan Aby pun menghampiri Lukman. Aby meminta maaf atas keterlambatan, Lukman pun tidak mempermasalahkan. Aby sempat melirik ke belakang tempat duduknya. Lukman yang melihat prilaku Aby bertanya, "Kenapa By ? kau kenal dengan mereka?" Aby pun membalas pertanyaan Lukman "Tidak, namun aneh saja, pukul segini masih ada wanita di dalam kafe." Lukman pun tersenyum dan berkata "Pernyataan kau sama dengan pikiran ku saat ini." 

       Aby pun tersenyum, tidak lama Ia pun memulai pembicaraan "Tadi aku bermimpi dan kau tau—"

"Tau apa?"

"Aku bermimpi bertemu dengan pacar kau Man."

"Dimana itu By ? katakanlah." Sergah Lukman, namun Aby menggelengkan kepala.

"Tapi-- Ketika aku bermimpi. bukan saja bertemu dengan pacar kau, aku juga melihat dua bangunan yaitu toko bunga dan bank, namun tidak lama aku juga melihat dua orang yang aku tidak ketahui, dan kau tau mereka berbicara apa Man?"

Lukman mendekatkan posisinya ke Aby "Berbicara apa?"

Aby pun posisinya menjorok ke depan Lukman "Kita culik semua wanita di kota ini." Posisi lukman memundurkan tubuhnya seraya tidak percaya.

LEAD BY DREAMSWhere stories live. Discover now