BAGIAN 1

93 4 0
                                    

          "Brak..." Pintu itu didobrak oleh Aby. matanya melihat kanan dan kiri. Ia mencari tempat yang dapat melindunginnya dari kejaran seseorang. Ketika belum menemukan tempat yang cocok untuk bersembunyi. Terdengar suara memanggil namanya "Aby dimana kau!" Suara itu terus menerus memanggil nama Aby. Sebelum ditemukan dan ditangkap, Ia mulai mencari tempat bersembunyi di ruangan itu.

          Matanya melihat sebuah lemari kayu yang berada di samping tumpukan kardus. Lemari kayu itu cukup besar sehingga ia dapat berlindung dari kejaran seseorang yang mengikutinya. Ketika berhasil menemukan tempat untuk bersembunyi, Aby mencoba mengatur nafas agar tidak terdengar dari luar. Saat di dalam lemari, Aby terus mengawasi situasi dengan mengintip dari selah-selah pintu lemari kayu. Tidak lama, pintu masuk ruangan itu terbuka. Siluet bayangan manusia yang sedang berdiri muncul berkat cahaya dari luar ruangan. 

           Aby mencoba memelankan nafasnya dan melihat siapa orang yang berada dibalik siluet bayangan itu. Ia mencoba melihat dan memfokuskan pada satu objek dari celah lemari . Tiba-tiba raut muka Aby menunjukan ekspresi kaget. Dikarenakan objek yang berdiri dan membentuk siluet bayangan manusia adalah pacarnya sendiri, yaitu Meika. Saat itu Aby tidak percaya apa yang dilihat, kali ini Aby mencoba melihat Kembali. Namun Untuk kali ini ia percaya bahwa yang mengerjarnya adalah Meika. 

           Di luar lemari Meika mendengar suara nafas manusia, pandangannya langsung tertuju pada sebuah lemari kayu, Lalu di dalam lemari Aby mendengar Langkah Meika yang mendekat, Aby mulai panik di dalam lemari. Bunyi sepatu yang dikenakan Meika terdengar makin medekat menuju lemari, Aby merasakan bunyi Langkah Meika makin dekat dengannya, namun ketika di depan lemari tiba-tiba suara itu tidak terdengar , dan – 

          


           "kringggggggggg--" Suara jam beker berbunyi, sontak Aby terbangun dari tidur. Suara bising dari jam beker membuat tanganya mengambil jam itu untuk dimatikan. Dalam posisi terbaring di Kasur dan selimut menutupi seluruh tubuh, Saat berbaring ia mencoba mengingat mimpi yang barusan terjadi. Ketika melihat Meika bernafsu untuk membunuh, Namun itu tidak terjadi karena jam beker yang menyelamatkan nyawa Aby dari Meika.Dalam benaknya ia pun bersyukur ternyata itu hanyalah sebuah mimpi.

           Tidak lama cahaya dari matahari mulai masuk ke dalam kamar. Aby memaksakan tubuhnya untuk bangkit dari Kasur. Ia pun berusaha untuk berdiri dan melakukan rutinitas pada pagi hari. Rutinitas pertama yang dilakukan Aby adalah pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka.Setelah membasuh muka, ia pun harus berjalan menuju dapur untuk menyeduh kopi hitam,. Setelah menyeduh kopi selajutnya Aby akan membuka tirai yang berada di samping tempat tidur. Ketika tirai dibuka, cahaya matahari langsung menembus ke dalam kamarnya. Tangannya menarik pintu yang ada di belakang tirai.

           Langkah Aby bergerak menuju tepi balkon. Tangan kiri memegang batas tepi balkon, dan tangan kanannya memegang cangkir yang berisikan kopi. Mata Aby melihat orang-orang yang berlalu-lalang di jalan depan rumah. Ada yang membawa tas belanja, karyawan kantor yang berjalan terburu-buru menuju tempat kerja. Dan masih banyak lagi. Saat sedang melihat jalanan, mulutnya mulai menyeruput kopi hitam yang ia buat. Rasa pahit dari kopi yang ia buat merupakan dorongan untuk memberi semangat menjalani hari. Ketika sruputan pertama, cairan kopi itu masuk ke dalam kerongkongan. Zat-zat yang terkandung pada kopi itu membuat otak dan pikiran Aby menjadi memikirkan kejadian tadi malam. Mimpi yang aneh, mimpi dikejar oleh Meika, lalu Mimpi yang terputus dan tidak ada kelanjutan. 

          Saat memikirkan mimpi yang terjadi semalam, mulutnya menyeruput kopi yang ia buat untuk ke dua kalinya, Namun Ketika sedang menikmati secangkir kopi Handphone yang berada di dalam kamar berdering, ia menoleh ke arah bunyi panggilan itu. Dalam hati ia berkata "Pasti Meika yang menelfon dan menanyakan aku akan ke rumah mu sebelum berangkat ke kantor." Aby menggelengkan kepalanya untuk mengusir perasaan itu.

           Ia bergegas mengambil Handphonenya yang berada di dalam kamar. Ketika melihat nama yang mucul dalam panggil itu, Aby terkejut karena yang menelfonya adalah Meika, Lalu Aby mengangkat panggilan itu, Terdengar suara Meika yang ada dipanggilan itu "By kau baru bangun?"

"Aku sudah bangun 25 menit yang lalu, ada apa?" tanya Aby

"Aku akan ke rumah mu sebelum berangkat ke kantor." Jawab Meika

Aby terdiam sesaat.

"By hallo, By." Saut Meika

Aby meresponnya "Oh maaf"

"Kau tidak apa-apa kan?" tanya Meika

"Tidak, aku baik.. Okey aku tunggu yah." Ungkap Aby

"Aku kan segera ke rumah mu." Ucap Meika

            "Ku tunggu." Lalu obrolan mereka berdua berakhir. Setelah selesai mengobrol, Aby sempat mematung karena apa yang terjadi barusan. Sebelum panggilan itu tersambung ia sempat menebak dan tebakannya benar. Itu semua dikarenakan Mimpi yang Aby temui saat tidur tadi malam Kejadian tersebut membuatnya bingung. Aby mulai menggelangkan kepalanya dan berfikir postif "Ah mungkin itu hanya kebetulan."

            Kopi yang ada di cangkir kebetulan tinggal 1 tegukan lagi, Aby ingin menghabiskan kopi itu. Sebelum meneguk kopi yang sedikit di cangkir, ia melihat tukang sayur lewat di depan rumah. Pikirannya mencoba menebak kejadian setelah tukang sayur lewat depan rumah "Bentar lagi bakal lewat mobil box berwarna putih, lalu ada 2 orang anak sekolah lewat depan rumah, dan Mobil Meika datang." 10 menit kemudian ia melihat mobil box di depan rumahnya, tidak lama ia melihat juga 2 orang anak sekolah berjalan menuju sekolah, dan Ketika 2 orang anak sekolah sudah menjauh, mobil Meika pun tiba. 

          Tubuhnya mematung sesaat. Tebakannya yang ke dua terbukti tepat. Ia tersadar karena Meika memanggilnya dari bawah "By, Aby." Melambaikan tangannya pada Aby. Aby berseru dari balkon yang berada di lantai 2 "Tunggu sebentar aku akan segera ke bawah." Ia lantas bergegas menuju lantai satu untuk membukakan pintu pagar rumahnya. Setelah membuka pintu pagar, Meika bertanya "Kau yakin baik-baik saja?"

"Kurasa aku akan ceritakan padamu apa yang terjadi hari ini." lalu Aby menyuruh Meika untuk masuk ke rumahnya dan mereka berdua menuju kamar Aby yang ada dilantai 2.

          Ketika mereka berdua sudah berada di kamar. Aby memegang tangan Meika, mengajaknya duduk di atas Kasur. Aby menceritakan kejadian pagi ini kepada Meika. Dalam ceritanya Aby khawatir tentang mimpi yang terakhir di lihat. Yaitu Meika ingin membunuh. Meika yang mendengarkan cerita itu, beranggapan Aby hanya berlebihan karena menurutnya, mungkin kejadian yang Aby rasakan adalah kebetulan semata dan hanya mimipi saja, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Walapun begitu, Meika meyakinkan kepada Aby dengan memegang tangan Aby, menatap matanya dan berkata "Aku tidak akan mau melihat kau mati, jika kau mati aku juga akan menyusul mu untuk mati, itu janjiku By." 

          Setelah mendengar perkataan Meika, membuat perasaan serta pikiran Aby sejenak tenang dan melupakan kejadian yang terjadi pada pagi hari ini.



                                                                        BERSAMBUNG DULU YAH

LEAD BY DREAMSWhere stories live. Discover now