10. Tutup mulut baumu.

Start from the beginning
                                    

"Sini sini," Fero segera menata kembali rambut Anna yang dibiarkan terurai itu.

"Ah, udah. Nggak papa," Ucap Anna.

"Gih masuk," Suruh Fero.

"Aku masuk dulu ya," Ketika ketiga lelaki di depannya itu kompak mengangguk, Anna segera berbalik badan berjalan menjauhi mereka.

"Ini harinya, kan?" Tanya Fero.

"Nggak," Sahut Ray.

"Ini bahkan belum dimulai," Tambah Gabriel.

Mereka bertiga menatap punggung Anna yang berjalan, sampai akhirnya menghilang dari pandangan.

Kita lihat, apakah dalam tiga hari kemarin mereka berhasil melatih Anna?

•••oOo•••

Anna berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Ah iya, dia sudah kelas dua belas. Sebentar lagi dirinya akan lulus sekolah. Jadi, hanya ada beberapa waktu lagi dirinya berada di sekolah menjijikkan ini.

Gadis itu sedikit menarik nafas panjang, berharap hari ini akan baik-baik saja. Sampailah dirinya di depan pintu kelas yang cukup ramai itu. Ia belum berani melangkahkan kakinya. Masih menggenggam erat rok seragamnya.

Tiba-tiba kalimat menyakitkan yang Gabriel katakan beberapa hari lalu terdengar lagi di telinga Anna. Membuat hati Anna kembali sesak dan marah.

"HEYY, SIMPENAN OM OM! NGAPAIN DI DEPAN PINTU? TAKUT MASUK?"

"SI POLOS UDAH MASUK LAGI, NGGAK KAPOK KALI YA?!"

"COBA LIAT MUKANYA MASIH AMAN NGGAK?"

Ditambah olokan yang Anna dapatkan di pagi ini. Menyakitkan bukan? Yah, Anna mampu memendamnya dalam waktu setahun.

Tapi, hari ini mungkin tidak ada kata diam lagi.

Dirinya mengeratkan tangannya, muak dengan perlakuan yang ia terima selama ini. Benar apa yang Gabriel katakan. Semuanya benar.

Anna mendongakkan kepalanya tanpa ekspresi lalu duduk di bangkunya.

Tebakan Anna benar, belum ada satu menit dirinya duduk di bangkunya. Flo sudah mendekatinya.

"Masih punya nyali?" Tanya Flo duduk di meja Anna.

"Mau berlindung sama siapa lo?"

Anna menarik senyum miringnya.

"Senyum lo?"

"Bisa senyum lo?" Flo tertawa kecil meremehkan Anna.

"Wahhhh, kayaknya dia punya nyali sembilan," Seru Flo kepada seluruh teman di kelasnya. Tentu saja yang lain langsung tertawa.

"Enak libur 3 hari? Dapet job ya? Sama om-om?"

"Dapet uang bera-"

"Tutup mulut lo," Potong Anna seraya mendongakkan kepalanya.

Semua orang di kelas saat itu langsung terdiam. Hanya terdengar tawa kecil Anna saja.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now