Prolog

400 158 63
                                    

SMA Garuda, SMA elit di kota Tarakarta, SMA Garuda tidak pernah kehabisan stok murid berprestasi hampir semua cabang Olimpiade mereka kuasai baik akademik maupun non-akademik.

Murid di SMA Garuda semuanya pintar bahkan rangking terakhir di SMA Garuda nilainya masih di atas KKM.

Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Kazeo, entah angin apa yang membuatnya bisa bersekolah di SMA Garuda, dia adalah murid paling malas di SMA Garuda dia bahkan memiliki prinsip bahwa dia adalah penyeimbang bagi SMA Garuda, 'bahwa jika seluruh murid pintar harus ada murid bodoh sebagai penyeimbang'.

Berbeda dengan Nazli, Nazli adalah murid teladan dia menyabet penghargaan Murid Of The Year 2 kali, menjadi ketua OSIS sejak kelas satu, memiliki hobi koleksi medali juara Olimpiade. Pokoknya Nazli dan Kazeo bagaikan Langit dan Bumi.

Tapi ada satu rahasia yang orang-orang tidak tahu tentang Nazli, yaitu adalah Nazli suka dengan Kazeo, sepertinya nggak masuk akal tapi itu beneran terjadi.

Bahkan satu sekolah sudah tahu bahwa Nazli suka dengan Kazeo, tapi Kazeo gak peka dasar emang bego dan nggak peka.

"Kazeo jangan kabur kamu!" Teriak Nazli mengejar Kazeo.

"Males gue, mending gue kabur aja!" balas Kazeo tetap berlari. Tapi yang namanya pemenang cabang lari marathon Kazeo tidak bisa lolos dari kejaran Nazli.

Itulah rutinitas mereka berdua dipagi hari, sekolah tidak lah lengkap tanpa kehebohan pasangan serasi itu.

"Naz lo jadian aja deh sama Kazeo, cocok kalian," ujar Eri sambil menyuap makanan ke mulutnya. Mereka berdua sedang asik menikmati bubur Ayam Bu Ning di kantin.

"Idih ogah banget," ucap Nazli sudut mulutnya mencibir.

"Bilang ogah tapi suka ngambil candid foto Kazeo lo Naz." Eri mendongak dan mengintip layar HP Nazli yang ternyata Nazli sedang scrool foto Kazeo yang diambil Nazli diam-diam.

"Ini dan itu adalah dua hal yang berbeda," elak Nazli yang masih asik scrol dan sesekali tersenyum kayak orang gila.

"Naz, sebagai temen baek gue mau ngasih nasihat buat lo," ucap Eri yang menghentikan aktifitas makannya. Nazli yang kepo pun menoleh ke arah Eri dan mendengarkannya dengan serius.

"Lo itu harus berani ambil tindakan, kalau lo emang suka Kazeo cepetan ungkapin sebelum lo keduluan, ntar lo nyesel." Nasihat Eri sangat menohok langsung menembus dada Nazli omongan Eri ada benarnya dia terlalu mementingkan gengsinya yang besar sehingga dia tidak berani mengungkapkan perasaannya.

"Tapi gimana caranya lo tahu sendirikan sifatnya Kazeo kayak gimana?"

"Iya gue tahu, terus memang kenapa?"

"Ya nggak mungkinlah ada yang suka sama dia," ucap Nazli pede.

"Terus lo ini apa Naz," tunjuk Eri ke Nazli. Memang hanya Eri sajalah yang tahu bahwa Nazli suka dengan Kazeo. Eri tahu karena dia pernah memergoki Nazli sedang membuntuti Kazeo dengan penampilan mencurigakan, memakai masker jaket hoodie dan kacamata hitam sedang memotret Kazeo dengan Kamera Dsrl seperti paparazi.

"Lo kok bisa suka ama Kazeo sih? Disantet ya?" tuduh Eri sembarangan.

"Sembarangan lo ngatain dia nyantet gua," protes Nazli.

"Ya terus kok bisa?"

"Gue juga kagak tahu Er, gue bingung jelasinnya darimana." Jawab Nazli tersenyum malu dan menutup mukanya.

"Nazli lo harus lihat ini cepetan." Heboh Eri menyodorkan HPnya ke muka Nazli sangat dekat.

"Nggak usah sedeket ini juga bangke," protes Nazli menjauhkan HP Eri dari wajahnya. "Apaan sih heboh bener?"

"Ini ada live streaming instagram, coba lihat ini kayaknya disekolah kita."

"Terus apa yang salah?"

"Nih lihat ini Kazeo kan," tunjuk Eri ke salah satu siswa di live instagram.

Nazli langsung meraih HP Eri dan mengamatinya dengan seksama, matanya terbelalak memang benar siswa di live instagram itu adalah Kazeo.

"Ngapain nih Kazeo?" tanya Nazli pada dirinya sendiri.

"Mana gue tau." Eri mengedikkan bahunya.

Tiba-tiba banyak siswa berhamburan keluar menuju lapangan tempat SMA Garuda biasa upacara.

"Ada apa tuh Naz heboh bener kayaknya." Nazli menggedikan bahunya, dia sendiri juga tidak tahu.

"Eh dek, ramai-ramai ada apa ini?" tanya Eri pada salah satu siswa yang sedang terengah-engah, mungkin habis ke gencet dia.

"Itu.... kak ada... " Nafasnya masih tidak beraturan.

"Iya ada apaan," sewot Eri.

"Itu, Kak Kazeo ditembak Siswi pindahan," ujarnya.

"Apa!" Teriak Nazli syok.

NazliWhere stories live. Discover now