"hai sayang"
"Mommy, kata glandma cekalang Mommy cudah menjadi mommy cungguhan buat Achel dan abang" ucap Asher semangat.
Grizelle tersenyum mendengar penuturan anaknya.
"iya sayang" balas Grizelle.
"yey, belalti nanti cetiap malam Mommy bacakan Achel dan abang dongeng ya?" pinta Asher.
"tentu saja"
Grizelle memeluk kedua anaknya itu, ia mengelus punggung kedua anaknya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"berarti nanti malam, Abang boleh tidur bareng mommy?" tanya Elvan membuat Grizelle menghentikan elusan di punggu kedua batita dan balita yang sekarang sudah sah menjadi anaknya.
"Iy-" belum sempat Grizelle menuntaskan ucapannya, Edric sudah memotong.
"tidak, nanti malam dan tujuh hari seterusnya. Abang dan Asher tidak boleh tidur dengan Mommy" ucap Edric menyela ucapan Grizelle.
"memangnya kenapa daddy?" tanya Elvan bingung dan tak terima.
"karena Mommy capek, jadi biarkan mommy istirahat ok?"
"tapi kenapa ictilahatnya halus tujuh hali? itu lama cekali" tanya Asher dengan bingung.
"itu karena Mommy dan Daddy mau tidur bersama" balas Edric.
"daddy kok curang sih? Abang sama Asher juga mau tidur sama Mommy" bantah Elvan masih tak terima.
"iya daddy culang, kalau gitu Achel cama abang ikut ya? kita tidul belcama" pinta Asher dengan wajah polosnya.
"tidak boleh, pokoknya kalau daddy bilang tidak, ya tidak" Ucap Edric tegas kepada kedua anaknya.
Grizelle menatap Edric dengan tajam, kenapa suaminya ini berbicara tegas seperti itu kepada kedua anaknya.
"Nanti mommy temani abang sama Asher sampai tidur, bagaimana?" tawar Grizelle saat melihat wajah Elvan dan Asher yang sendu.
"tid-" Edric hendak berucap namun dengan cepat Grizelle memotong.
"iya, nanti Mommy temani Abang sama Asher tidur ya?" ucap Grizelle yang di angguki Asher dan Elvan.
"ok mommy" balas keduanya kompak.
o0o
acara resepsi telah selesai sejak dua puluh menit yang lalu, saat ini Grizelle sedang berada di dalam kamar mandi. ia sedang merendamkan tubuhnya di dalam bathup, karena sejujurnya kaki dan tubuhnya begitu pegal karena harus berdiri terus menerus.
Grizelle memejamkan matanya, ia tengah menikmati ketenangan dan mencoba untuk merilekskan tubuhnya. Grizelle tidak tau saat ini Edric sedang kemana, karena tadi lelaki itu bilang masih ingin mengobrol dengan sahabatnya yang datang.
setelah selesai berendam, Grizelle mengambil pakaian yang sudah ia siapkan di atas kasur. ia memakai pakaiannya dan berjalan menuju meja rias untuk mengenakan skincare.
selesai memakai skincare, Grizelle keluar dari kamar dan menuju kamar Asher dan Elvan. tadi siang ia sudah berjanji untuk menemani Asher dan Elvan sampai tertidur.
"Mommy" ucap mereka senang.
"sudah malam, sekarang waktunya tidur. Abang dan Asher pasti sudah mengantukkan?" tanya Grizelle.
Asher dan Elvan mengangguk kepalanya setuju.
Grizelle membawa kedua anaknya menuju kasur, ia tidur di ampit oleh Asher yang berada di sebelah kanan lalu Elvan yang berada di sebelah kiri.
sebelum memulai cerita, Grizelle membantu Asher dan Elvan unntuk membaca doa tidur. setelah selesai membaca doa tidur, Grizelle mulai mendongengkan mereka cerita, tak lama dari Grizelle bercerita, ia melihat kepada kedua anaknya yang mulai terlelap.
Grizelle masih setia menepuk paha Asher dan Elvan, lalu setelah dirasa kedua anaknya tidak akan terganggung dengan pergerakan dirinya, akhirnya ia beranjak dari kasur dan meminta babysitter untuk menjaga Asher dan Elvan.
Grizelle berjalan kembali menuju kamarnya, saat membuka pintu kamar ia terkejut melihat Edric yang sudah stand by di depan pintu.
Edric menatap Grizelle dengan intens, lalu ia memojokkan dirinya ke tembok. mereka bertatapan cukup lama sampai akhirnya Edric memajukan wajahnya dan bibirnya menyentuh bibir sang istri.
Grizelle kaget dengan serangan dadakan yang Edric berikan. ia dapat merasakan benda lunak menyentuh bibirnya, tanpa sadar Grizelle memejamkan matanya, ia mulai terhanyut dengan ciuman yang Edric berikan.
Edric menghentikan aksinya, ia menatap Grizelle dan berucap tepat di depan wajah Grizelle dengan suara rendah
"bolehkah saya meminta hak saya?" tanya Edric dengan mata menggelap karena hawa nafsu.
Grizelle tersenyum, ia memajukkan wajahnya mengecup bibir Edric sebentar lalu berbisik dengan sensual di telinga Edric.
"maaf, tapi aku sedang datang bulan" bisik Grizelle yang mampu membuat wajah Edric kecewa.
Edric menatap Grizelle dengan tak percaya, ia berusaha melihat letak kebohongan di wajah Grizelle namun tidak ada.
"kamu bohongkan?" Tanya Edric dengan harapan bahwa istrinya sedang berbohong.
"serius" balas Grizelle dengan serius.
"sejak kapan?" tanya Edric kembali, ia menekan setiap kalimat karena menahan nafsunya yang sebenarnya sudah menggebu-gebu.
"sejak tiga hari yang lalu"
"berapa lama?" Edric terus bertanya dengan penuh penekanan.
"lima sampai tujuh hari" balas Grizelle dengan wajah polosnya.
Edric menjauhkan wajah dan tubuhnya dari Grizelle, ia rasanya ingin marah namun itu akan percuma.
"mau kemana?" tanya Grizelle bingung saat melihat suaminya berjalan menjauh dari dirinya.
"kamar mandi, kenapa? mau ikut?" tawar Edric sengit.
Grizelle tersenyum jahil melihat Edric yang menuju ke kamar mandi dengan wajah kesal.
"maaf mas" ucap Grizelle dengan wajah yang dibuat menyesal.
Edric tak membalas ucapan Grizelle, ia harus menyelesaikan sedikit urusan dengan adiknya.
"awas saja, aku akan menghukummu setelah ini" ucap Edric sambil menyalakan shower dengan suhu air yang sangat dingin.
....
Alhamdulilah akhirnya Mommy Elle resmi menjadi nyonya Ephraim xixi.
bagaimana dengan part ini? saya harap kalian suka ya!
berikan saya 850 vote dan 150 coment, maka kalian dapat membaca part selanjutnya.
DON'T FOGET TO ⭐VOTE, 💬COMENT AND 📢SHARE
Tbc.
YOU ARE READING
Grizelle's Diary
General FictionGrizelle Ivana Adhitama, Perempuan yang sedari kecil tinggal di panti asuhan, ia bercerai karena mantan suaminya ketahuan selingkuh dan membohongi dirinya selama ini. Kegagalan dalam pernikahan pertamanya membuat Grizelle belajar untuk menjadi wanit...
Part 27 | Grizelle's Diary
Start from the beginning
