Chapter 6 : Process

955 127 23
                                    

Yuk yuk vommentnya bunda bunda :D ☆

Happy reading :) have fun
.
.
.
Mark Tuan, pemuda yang lahir dan besar di LA itu kini terduduk di sebuah kursi dalam ruang interogasi. Seperti biasa, Hoseok duduk di depannya. 

"Mark Tuan?"

"Ya,"

"Apa kau kekasih korban? Roséanne Park?"

"Sebelum kemarin iya, sekarang bukan,"

"Kau seorang model?"

"Apa kau tak kenal aku? Aku ini Brand Ambassador merk terkenal,"

Hoseok menyunggingkan senyum, "kau narsis tuan,"

"Memang,"

"Kapan terakhir kali kau bertemu Rosé?" 

"Apa kau perlu tau?"

"Hahah, tentu saja!, ini interogasi dan aku bertugas bertanya untuk mendapat info,"

Mark mendengus, "kemarin malam,"

"Pukul?"

"Cih mana kutau, memangnya aku lihat jam," desis Mark

"Apa kau kesana sekitar pukul 9?"

"Sudah kubilang tak tau,"

Hoseok menatap datar Mark dan kembali menulis.

"Sudah cukup? Apa aku boleh pergi?" Tanya Mark. Ia bangkit dari duduknya.

"Hey hey, kau pikir introgasi itu apa? Duduk lagi!"

Mark berdecak kesal dan duduk. Ia kesal sekali karena seharusnya hari ini ia ada jadwal pemotretan.

"Aigoo, seorang kekasih mana yang tak sedih melihat kekasihnya mati?" Sindir Hoseok

"Mantanku, bukan masih kekasih," koreksi Mark

"Tetap saja ia kekasihmu sampai kemarin,"

"Cerewet, langsung ke intinya saja,"

"Ckck," Hoseok menggelengkan kepalanya

"Apa kau pernah pergi ke daerah perkebunan?"

"Aku tinggal di villa berkebun,"

"Lalu, kau suka cookies jahe?"

"Tentu saja, udara dingin musim ini sangat cocok dengan cookies jahe dan secangkir teh hangat, kau akan merasakan perdamaian jika melakukannya di depan perapian,"

"Apa cookiesmu merk brand ini?" Hoseok menunjukkan kemasan yang ia maksud

"Siapa yang tak suka brand itu? Aku bahkan selalu mengikuti edisi tiap musimnya,"

Hoseok manggut manggut.

"Sudah?"

"Belum, ish, kau buru buru sekali,"

"Aku ada pemotretan,"

"Yayaya, sedikit lagi,"

"Percepat,"

Hoseok mendengus kesal. Sangat tidak ada sopan santun, pikir Hoseok.

"Terakhir, kau tau kekasihmu itu mengandung? Itu anakmu lho, kami sudah mengambil darahmu dan melakukan uji DNA,"

Seperti dugaan Hoseok, Mark terdiam kaku dan gelagap. 

"Jujurlah,"

Mark menghela napasnya, "iya, aku tau, kami bertengkar hebat malam itu, Rosé bersikeras ingin mempertahankan anak itu, tapi disaat aku yang tidak setuju akhirnya menyerah dan mau bertanggung jawab, ia justru bermain dibelakangku,"

RAINDROPS ||JINSOO||✔Where stories live. Discover now