06. Senyum Sea

10 2 0
                                    


Mohon doa dan dukungan untuk kebaikan cerita ini🙏

Budidayakan vote sebelum membaca, wkwk

Aku cuma pengen dihargai ceritanya, itu aja nggak lebih, haciiuw🤧😷



----乂❤‿❤乂----

Fajar menengadahkan kepalanya, matanya terpejam seraya menikmati angin sepoi - sepoi di taman belakang sekolah, sendirian tidak seperti biasanya. Setelah kejadian pulang sekolah kemarin, pikiran Fajar selalu dihantui dengan foto yang menjadi biang dari keributan orang tuanya. Fajar menarik napas dalam, menundukan kepala lalu menatap dalam sekertas foto kecil yang memperlihatkan seorang wanita berdress biru tua dan seorang pria berjas hitam yang merangkul pinggang wanita itu dari belakang. Sangat ketahuan jika foto itu di ambil secara diam - diam.

Rahang Fajar mengeras. Ia meremas kuat foto itu hingga tak terbentuk. Fajar menyalurkan amarahnya pada kertas itu. Mata menatap lurus kedepannya, ia bergelut dengan pikirannya.

"Gue nggak percaya. Ini bukan mama!" ungkap Fajar pada dirinya sendiri penuh dengan penekanan.

"Aargh. Tapi ini siapa, bangsat!" umpat Fajar menjambak rambutnya frustasi.

Fajar menunduk dengan kedua tangan yang masih menjambak rambutnya. Fajar memejamkan matanya lama hingga ia tak menyadari kehadiran seseorang di belakangnya yang sedang memperlihatkan senyum devil.

"FAJAR KUTUNYA BANYAK! JAUHI DIA SEBELUM ANDA TERINFEKSI VIRUS GATAL!"

Fajar terlonjak kaget karena teriakan itu. Lekas Ilia menyembunyikan foto yang diremasnya tadi ke dalam saku celana putih abu - abunya. Sedetik kemudian Fajar memberi tatapan membunuh pada orang yang berteriak tadi, namun yang ditatap malah asik mengupil seraya mendengung dengan nada random.

"Malaikat Izrail mana yah? Kok belum cabut nyawa lo?" tanya Fajar celingak - celinguk membuat Kevin memajukan bibir bawahnya.

"Doain gue mati lo?" tanya Kevin mengepalkan tangannya didepan wajah Fajar.

"Amiiiin," kata Fajar mengusapkan wajahnya.

"Jangan! Ntar pacar - pacar gue gimana?"

"Lo pikir gue peduli?"

"Lo peduli?"

"Ya nggaklah anjim!"

"Biasa aja njir!"

Kevin menaik turunkan alisnya melirik celana panjang Fajar membuat sang empu memeluk dirinya sendiri sambil mantap geli Kevin.

"Mas, aku mohon jangan. Aku masih suci," ucap Fajar dengan nada dibuat - buatnya.

Kevin mendelik melihat Fajar. "Pucek! Gue cowok tulen kampret. Amit - amit"

"Ya terus, why you look me like that?"

"Apa itu di celana lo? Ada yang menjanggal."

Fajar mengerjapkan matanya, sedetik kemudian tangannya beralih menutupi saku kanan celananya mendapat tatapan curiga dari Kevin. Fajar tidak ingin Kevin dan sahabatnya yang lain mengetahui masalah keluarganya. Ia tak ingin sahabatnya khawatir dan masuk dalam masalahnya. Meski membutuhkan sandaran, Fajar ingin selalu terlihat baik - baik saja di depan sahabat - sahabatnya. Seolah dirinyalah orang yang paling bahagia di dunia, namun sayangnya Fajar jauh dari kata bahagia.

"Mulai berani main sembunyi - sembunyi nih sekarang?" tanya Kevin memberikan senyum usilnya.

"Terus lo mau apa? Mau di elus?" balas Fajar dengan wajah tengilnya.

Are You Crazy? Antara Fajar dan Sea [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang