01. Lautan

23 3 0
                                    

Halo guuys. I Miss You🥺🥺

Maaf banget yah. Cerita AYC? AFDS yang udah aku update ke wattpad harus di ubah😇🥺. Soalnya aku mau buat cerita yang lebih menarik lagi, biar para readers nyaman dan betah sama ceritaku😊.

7 chapter yang sebelumnya aku publish udah di ubah yah. Beberapa part mungkin akan sama dengan cerita sebelum di ubah.

Happy Reading🤗

Ini Chapter Awal, semoga nyaman, dukung Author dengan klik bintang dan komen😊

-----乂❤‿❤乂-----

"Karena masa lalu, aku harus jadi orang yang berbeda. Terlalu takut jika cerita yang dulu akan terulang kembali di masa depan"

_Grassea Zaylee Prima Reyes_

Seorang gadis tertidur di kursi dengan wajah yang ditutupi buku dan kaki yang berada di meja yang sudah di penuhi berbagai macam alat tulis dan perabotan makan. Gadis itu terlelap dengan rambut yang terurai, kaki bersandar pada meja makan, tangan yang dijadikan bantalan kepala membuat gadis itu terlihat seakan sedang berjemur di pantai.

Tidurnya tidak terganggu karena situasi yang sepi di sekitarnya. Tak heran karena jam masih menunjukkan pukul 04:30. Namun kelelapan tidur itu tidak bertahan lama saat seorang remaja laki - laki berumur 13 tahun yang datang dan langsung meneriakinya.

"Astoge, Sasa! Lo kira nih meja makan kasur lo apa?!" Teriak remaja cowok itu menggebrak meja makan kuat.

"Elang bangke!" umpat gadis itu dari balik buku yang merasa tidurnya terganggu.

"Bangun lo woy. Udah subuh. Belajar giat amat tapi nggak ada pintar-pintarnya." ucap cowok yang disebut Elang itu lagi pada gadis yang kini menghempaskan buku yang menutupi wajahnya ke meja dengan kasar seraya menatap nyalang Elang.

Dia adalah Grassea Zaylee Prima Reyes. Sea, cewek cantik, hidung mancung, rambut hitam panjang, buku mata lentik indah dengan badan yang mungil kini menurunkan kakinya dari meja makan. Memberi tatapan membunuh pada Elang Zamiko Reyes, sang adik bungsu yang telah dengan tega mengganggu tidurnya.

"Sialan emang lo ya! Gue pites mampus!" Ancam Sea setelah itu menguap dengan besar.

"Apa lo?! Bangun! Bisanya berantakin rumah," balas Elang seraya merapikan piring yang digunakan Sea semalam.

"Ya ampun, aduin Bunda enak nih," ujar seorang gadis dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya, berjalan mendekat ke arah Sea dan Elang.

"Ngigo lo? Tumben dah bangun." Cibir Sea yang kini sudah berdiri dari duduk lalu melakukan gerakan untuk meregangkan otot-otot tubuh yang kaku semalaman.

"Dih, nggak ngaca!" balas gadis berpiyama itu.

Grallea Allura Reyes. Lea, sang kakak sulung yang sekarang berstatus sebagai mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta. Cewek cantik dengan piyama tedy bear dan rambut dikuncir menghela napas melihat meja makan yang berantakan karena ulah Sea.

"Ngebut belajar mang hari ini ujian?" tanya Lea menatap Sea.

"Nggak. Karena tugasnya menumpuk makanya gue kerjain dari jam setengah tiga pagi." balas Sea menekankan ucapannya pada kalimat 'setengah tiga pagi' dengan menunjukkan jari telunjuk, tengah, dan manisnya.

"Palingan lo kalah dare ama teman - teman lo," sahut Elang yang baru saja datang dari dapur setelah menyimpan piring kotor.

"Sorry sorry aja nih. Gue bukan lo yang selalu kalah taruhan," balas Sea membuat Elang memainkan bibirnya tak suka.

Are You Crazy? Antara Fajar dan Sea [HIATUS]Onde histórias criam vida. Descubra agora