28

5.7K 1.4K 540
                                    

Setahun telah terlewatkan dan Gentala masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ia kini hidup sebatang kara seperti sedia kala, tanpa adanya cinta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setahun telah terlewatkan dan Gentala masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ia kini hidup sebatang kara seperti sedia kala, tanpa adanya cinta.

begitu pula dengan Chris yang masih tak mendapati kesempatan untuk bertemu dengan sang pemilik hati, dirinya masih bak manusia hilang arah yang gemar duduk termenung di stasiun kereta.

pemuda Starkenborgh itu terkekeh pelan dalam larinya ada hal yang mendobrak masuk ke dalam otaknya secara tiba-tiba.

"ini akan menjadi malam yang terdramatis" ujarnya pelan.

kaki itu sampai di sekolah lalu menerobos masuk ke dalam ruangan kelas guna mengambil ketapel milik iyok yang tertinggal, sedikit tersentak saat melihat sang guru kesayangan tengah duduk di atas kursi guru berdiam diri.

"pak Genta, mengapa belum pulang?" tanya anak yang mungkin umurnya hampir menginjak 15 tahun.

Mata serigala itu tertutup meredam emosi yang memuncak saat melihat pemuda berkebangsaan belanda di depannya.

"apa yang kau lakukan di sini?" tanya Gentala pelan.

yang ditanya terkekeh pelan, "hanya ingin mengambil ketapel ku yang tertinggal pak."

"mengapa tidak besok?" tanya Gentala pelan.

"aku takut jika ketapel ini hilang pak untuk mendapatkannya dari iyok itu susah sekali." ujar anak itu bercerita.

Gentala mengernyit, "maksud mu?"

"aku merampasnya dari iyok." jawab pemuda bermarga Starkenborgh itu tenang.

membuat pemuda yang berprofesi sebagai guru itu tertawa sarkas membuat yang lebih muda mundur sejengkal ada rasa takut saat melihat mimik tak bersahabat di wajah rupawan itu.

"mengapa kau sangat serakah? mengapa Belanda begitu serakah? kalian begitu tega merampas apa yang menjadi hak kami. bukan hanya tanah dan kekuasaan tapi kalian juga merampas hidup serta kebahagiaan kami" seru Gentala marah.

Chris Van Starkenborgh atau biasa di panggil Chris itu tertawa kecil saat mendengar pertanyaan dari sang guru.

"aku tidak serakah pak, ini normal karena manusia akan melakukan segala cara agar dapat apa yang ia mau"

"awalnya ku pikir, kau hanyalah anak kecil yang tak akan ikut turut adil dalam kelakuan orang tua mu tapi sekarang aku sadar jika di dalam tubuh mu itu mengalir darah bangsa serakah. pada dasarnya kau adalah Belanda sekalipun kau anak kecil." ujar Genta sambil tertawa miris.

Chris terkekeh di pojokan pintu, "aku minta maaf atas nama bangsa ku aku tidak ingin seperti ini tapi garis takdir mengikat ku"

"benar. sekalipun kau ingin keluar, garis takdir dan darah perampas telah mengalir dan terikat pada diri mu" lirih sang guru.

"tapi tolong, jangan membenci ku pak. aku tidak ada niat lebih seperti ingin merebut kebahagiaan mu" ujar Chris pelan. rasa bersalah mulai bersarang di hati anak berumur 15 tahun itu.

Juwita Malam Season 1 [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now