kereta api sampai di kota jogja, denga serbuan para tentara yang turun secara teratur dari dalam gerbong kereta.
seluruh tentara berkumpul guna mendapatkan instruksi dari para petinggi.
sewaktu sirene dibunyikan serangan segera dilancarkan ke segala penjuru kota.
dalam penyerangan ini Letkol soeharto langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro.
sektor Timur dipimpin Ventje Sumual sektor selatan dan timur di pimpin Mayor Sardjono.
sektor utara oleh Mayor kusno untuk sektor kota sendiri ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan.
dan Hattala melakukan penyerangan di sektor kota. hatinya bergemuruh saat suara tembak mulai terdengar.
pejuang muda itu meneguk ludahnya kasar. "bismillah."
"HATTALA BERPENCAR KE ARAH JAM 2." teriak Letnan Masduki.
sersan muda itu mengangguk lalu mulai berlari menuju arah jam dua di ikuti oleh beberapa tentara lainnya termasuk Soekardi.
pemuda tampan itu lalu mulai melakukan serangan pada arah jam dua. sedikit kewalahan karena senjata yang tak begitu memadai dan banyaknya masyarakat yang berlarian.
"SELURUH MASYARAKAT DI HARAP MERUNDUK! PELAN-PELAN MELIPIR KE BELAKANG KAMI." teriak Hattala yang mulai maju seraya menembak.
Soekardi mulai sesekali membantu beberapa warga yang kesusahan untuk bangkit dengan Hattala sebagai tameng.
percikan darah mengenai wajah sang tentara beranak satu yang membuat dirinya terkejut bukan main.
Hattala tertembak satu peluru dan pekikan demi pekikan milik warga maupun tentara mulai terdengar.
"Hattala." panggil Soekardi pelan.
tentara muda itu memegang dada kirinya yang tertembus oleh peluru. mengangkat sebelah tangan yang kosong guna memberi kode bahwa dirinya masih kuat.
tangan itu mulai mengambil senjata miliknya yang sempat jatuh tadi, mengabaikan tarikan Soekardi yang menyuruh dirinya untuk mundur dan di obati.
bermenit berlalu, peluru lain mulai bersarang kembali di dada milik sang sersan membuat Soekardi muak seketika.
tubuh Hattala merosot di pandang. dan terlentang tak berdaya seketika. darah segar mendobrak keluar dengan paksa.
membuat Laksmana mengamuk dan melancarkan seluruh pasokan peluru miliknya ke arah belanda.
"Hattala bertahan lah." ujar Soekardi yang mulai menyeret sang teman untuk berlindung.
darah tak henti-hentinya menyebar ke baju coklat milik sang tentara muda yang tertembak empat peluru.
YOU ARE READING
Juwita Malam Season 1 [TELAH TERBIT]
FanfictionMana kala hati jatuh pada yang jauh dari norma, Hattala bisa apa? Paras Gentala selalu elok bagai delima, buat dia tak bisa pindahkan pandangannya. Cinta yang tak bisa ditunjukkan pada seluruh dunia memang tak pernah bisa dapatkan akhir yang benar-b...