15

6.1K 1.5K 669
                                    

Warda tersenyum senang saat melihat Gentala yang datang dengan wajah berseri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warda tersenyum senang saat melihat Gentala yang datang dengan wajah berseri.

"bahagia sekali?" tanya Warda heran.

Gentala terkekeh. "tidak boleh ya?"

"tentu saja boleh, tapi ada apakah gerangan?" tanya wanita itu penasaran.

guru muda itu terkekeh lalu mendekat kearah sang teman seraya berbisik pelan. "aku menjalin kasih."

"benarkah?" pekik Warda tertahan.

Gentala tersenyum lalu mengangguk senang. "iyo."

"apakah dengan dia?" tanya Warda yang mengode tentang Hattala dengan gerakan senapan.

Gentela terkekeh malu seraya mengangguk pelan. "iyo."

"aduh, berat sekali rasanya aku yang hanya memiliki kekasih seorang petani padi." ujar Warda menggoda.

"sawahnya punya sendiri apa yang di khawatirkan." balas Genta malas.

Warda menghela napas. "hati-hati yo."

"pasti." balas Gentala pelan.

"PAK GENTALA!" panggil Chris nyaring dari depan pintu kelas.

Warda mendengus. "jangan berteriak. sopan santun mu di mana?"

"tertinggal di rumah bu warda." balas Chris acuh.

Iyok yang selalu setia berdiri di belakang Chris hanya mendengus pasrah seraya meminta maaf pada guru mereka.

"kenapa Chris?" tanya Gentala heran.

Chris menghela napas. "kapan kita mulai belajar."

"astaga, yasudah. mari masuk ke kelas." ujarnya pelan.

Warda terkekeh. "murid belanda mu itu suka sekali berulah."

"masih belia." balas Gentala asal.

tubuh kecil itu mulai beranjak menuju kelas tempat ia mengajar, berjalan beriringan dengan Iyok di sebelahnya.

"pak Gentala." panggil Iyok.

Gentala menoleh. "mengapa iyok?"

"tanggapan bapak apa jikalau aku bilang, aku menaruh rasa pada Chris."

kaki Gentala berhenti berjalan. membuat Iyok juga turut ikut berhenti.

"maksud mu apa pangeran?" tanya Gentala.

Iyok terkekeh. "sama seperti kau dan mas Hattala. aku merasakannya juga terhadap Chris."

Gentala diam, masih mencerna kata yang terlontar dari mulut bangsawan di sebelahnya ini.

"pak?" panggil Iyok pelan.

Pemuda manis itu menghela napas lalu tersenyum. "kita beda."

"maksud mu?" tanya Iyok heran.

Juwita Malam Season 1 [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now