13

6.2K 1.5K 1.1K
                                    

Pagi ini Hattala tak menemukan sosok manis yang mengusik hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Hattala tak menemukan sosok manis yang mengusik hatinya. membuat dirinya berpikir jika si manis malu akan kejadian semalam.

"mentari lagi-lagi kalah terang dengan senyum mu." tegur Soekardi.

Hattala terkekeh. "benarkah? apa seterang itu?"

"iyo, sampai hampir buta mata ku." sahut laksmana.

pejuang muda itu tergelak. membuat dua orang di hadapannya saling melirik keheranan.

"apa lagi yang juwita malam mu lakukan?" tanya Laksmana malas.

"mas tahu?" tanya Hattala terkejut.

Laksma mendengus. "tak ada satupun manusia yang mempu membuat mu tersenyum seperti ini kecuali dia."

"dia ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap ku." cerita Hattala.

mata Soekardi terkejut. "benarkah?"

"iyo semalam dia memberi tahu dan aku ndak bisa tidur karena terus memikirkanya." jujur Hattala.

tentara beranak satu itu tergelak seraya menepuk punggung Hattala berkali-kali. "bagus jika begitu."

"maka jadikan dia kekasih mu secepatnya." celetuk Laksmana.

Hattala mengangguk. "tapi apakah tak terlalu cepat?"

"lebih cepat lebih baik, ku dengar belanda akan berulah." ujar Soekardi.

Laksmana terkekeh. "sebelum mati, maka tolong nikmati dahsyatnya rasa yang kau dapatkan saat menjalin kasih."

"mengapa mendoakan dia mati?" tanya Soekardi malas.

Hattala terkekeh. "aku akan mencobanya malam ini."

Soekardi tergelak lagi sembari menyeruput kopi hitam miliknya yang di ikuti oleh Hattala.

"ku dengar kau dekat dengan Hattala?" tanya Laksma.

Hattala mengangguk. "benar."

"anak itu pintarnya bukan main." ujar Laksmana.

"benar." balas Hattala seadanya.

Laksmana menghela napas. "tadi saat aku ngopi di warung Denok, wanita itu menggosip tentang Gentala yang menyukai sesama."

Soekardi mendelik. "Denok berkata demikian?"

"iyo, malah katanya Gentala menjalin kasih dengan Hattala." ujar Laksmana.

Hattala tersedak kopi yang tengah ia minum, membuat Laksmana menoleh curiga.

"kenapa?" tanya Laksmana penuh selidik.

Hattala terkekeh gugup. "mengapa bisa Denok berpikir demikian."

"ya kau ndak pernah mengantar wanita, sekali mengantar malah pria yang ku akui manis." jawab Laksmana acuh.

Soekardi tersenyum. "jika memang Gentala setidaknya berhati-hati. cinta sesama itu tabu."

Juwita Malam Season 1 [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang