"Males," balas Ilona.

"Gue gendong, mau?" tawar Areksa dengan penuh kesabaran.

Marvin menggeleng heran. Areksa itu kelewat perhatian. Cowok itu akan melakukan segala hal demi kebahagiaan Ilona. Tidak peduli dengan apa pun itu, jika Ilona bahagia, pasti cowok itu ikut merasakannya.

"Lo mau apa, Na? Gue turutin deh," ujar Marvin menatap kasihan ke arah Ilona yang terlihat menderita.

"Mau lo pergi dari dunia," balas Ilona terdengar menyebalkan.

Marvin meneguk salivanya susah payah. Padahal niatnya baik untuk menolong gadis itu. "Tega banget lo sama gue, Na. Jahannam lo."

"Terima nasib aja, sih, Vin. Kehadiran lo emang nggak diinginkan." Canva terkikik geli.

Marvin membalasnya dengan dengusan.

Tanpa menunggu persetujuan dari Ilona, Areksa dengan cepat berjongkok di samping tempat duduk gadis itu. "Ayo naik, bayi besarnya Eksa."

Ilona tidak kuasa menahan senyumnya. Ia berdiri dan naik ke atas punggung kokoh milik Areksa.

"Gue cabut dulu," pamit Areksa kepada sahabatnya.

"Sip, Bro!" balas beberapa dari sahabatnya.

Areksa mulai melangkah menuju kelas Ilona. "Gue suka kepikiran kalau lo badmood kayak gini, Na."

"Kenapa gitu?" tanya Ilona yang meletakkan dagunya di bahu Areksa.

"Gue nggak tega liat lo kayak gitu."

"Sa? Tau nggak, lo itu cowok terbaik yang pernah gue temuin sepanjang masa. Gue beruntung punya lo, Sa," ujar Ilona dengan tulus.

"Asal lo tau, gue jauh lebih beruntung punya lo, Na."

♥ ♥ ♥

Ilona berjalan menuju ruangan Bu Kaina dengan langkah pelan. Perutnya masih terasa sakit. Di hari pertamanya, Ilona pasti merasakan rasa sakit luar biasa pada perutnya. Maka dari itu, Areksa selalu berjaga-jaga ketika Ilona mendapatkan tamu bulanannya. Cowok itu pasti dengan sabar menuruti semua kemauan Ilona.

Tok tok tok

"Masuk," ujar Bu Kaina dari dalam ruangannya.

Ilona membuka pintu di depannya. Tangannya memegang seratus lembar surat permohonan maaf yang guru itu perintahkan.

"Saya mau kasih ini, Bu," ujar Ilona tanpa basa-basi.

Bu Kaina melepas kacamata yang bertengger di hidungnya. Ia menatap Ilona kemudian beralih menatap kertas-kertas yang gadis itu bawa.

"Kamu yang mengerjakannya sendiri?" tanya Bu Kaina dengan sorot mata mengintimidasi.

"Iya, saya sendiri," balas Ilona ogah-ogahan.

Bu Kaina mengambil surat permohonan maaf itu dari tangan Ilona. Ia membandingkannya satu sama lain dan memeriksanya apakah sudah benar atau belum. "Lain kali jangan mengulangi lagi. Saya akan berikan hukuman yang lebih berat kalau kamu berulah lagi, Ilona."

"Iya," balas Ilona singkat.

"Kamu boleh pergi," titah Bu Kaina.

"Saya permisi." Ilona menundukkan tubuhnya kemudian berlalu dari hadapan Bu Kaina.

Dengan langkah lunglai gadis itu berjalan kembali menuju kelasnya berada. Letak kelasnya dengan ruangan Bu Kaina memang lumayan jauh membuatnya harus menempuh jarak melelahkan.

Mata Ilona meliar memandang sekitar. Keningnya mengerut saat melihat dua orang yang begitu dirinya kenali tengah berpelukan. Jarak Ilona dengan mereka lumayan dekat, membuat Ilona tahu dengan siapa Areksa berpelukan. Itu Naura. Gadis yang selalu bersama Areksa ketika berada di sekolahan.

Kedua tangan Ilona terkepal. Ini yang dirinya takutkan. Areksanya tidak boleh dimiliki seseorang selain dirinya sendiri.

****

Kalian udah tau berita ini belum?

Areksa termasuk salah satunya loh! Meskipun masih lama, aku saranin buat kalian untuk menabung sejak dini biar nggak kaget, hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Areksa termasuk salah satunya loh! Meskipun masih lama, aku saranin buat kalian untuk menabung sejak dini biar nggak kaget, hehe.

Biar nggak ketinggalan info, kalian wajib follow instagram :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biar nggak ketinggalan info, kalian wajib follow instagram :

@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

CERITANYA NOUVAL KAYLA ADA DI CERITA ALMET IJO.

TERTANDA, PRESIDENT OF RAMOR

AREKSAWhere stories live. Discover now