Tujuh Belas: Hurt Words

74.4K 5.2K 177
                                    

Last Day in Venice. Jadi malam ini aku sengaja mengajak Nara naik gondola berdua saja, di kanal yang dekat dari sini.
"Kenapa cuma berdua?" tanya dia saat aku mengajaknya.

"Kemarin gue di tanyain sama Claire, dia curiga karna kita jalannya selalu bareng mereka," kataku dengan jujur.
Aku sama sekali tidak berbohong malah senang sekali karna Claire seakan-akan memberiku kesempatan untuk berduaan saja dengan Naraka. Tanpa David Franco slash banci kaleng slash emas kw-an.

"Masa?" sahut Nara curiga.

Aku mengangguk antusias.
"Ya udah ayo." Akhirnya Nara menyerah juga.

Nara keluar dari kamar sedangkan aku mengekor di belakangnya. Anyway, dua malam berturut-turut aku tidur di sofa dengan belakangku seakan-akan remuk tiap paginya. Nara sama sekali tidak mau mengalah soal itu.
Saat aku dan Naraka sudah di luar, kami berdua malah bertemu dengan Dave.

Aku segera memaki dalam hati. Kalau sudah bertemu dengan Dave seperti ini rencanaku untuk berduaan dengan Nara 99% dapat di pastikan hancur dalam sekejap mata.

"Kalian mau kemana?" tanya Dave.

"Naik gondola," jawabku dingin.
Aku berdiri di sampingnya Nara dengan seringai sinis.

Dave tidak melirikku sedikitpun, tatapannya fokus pada Naraka. "Aku mau ikut boleh?"

Aku mendesah kesal. Tuhkan! Sudah kuduga dia pasti bakalan minta ikut karna dia nggak akan membiarkan aku berduaan saja dengan Nara. Kemarin malam saja dia minta Nara tidur dengannya. Dia nggak bakal membiarkan aku dan Nara tidur bareng. Tapi karna ketahuan Claire, nggak jadi. Kalau ada yang berpikir Nara sama Dave bakal ngelakuin 'itu', jawabannya adalah enggak.

Mereka GAK PERNAH melakukan 'itu' sampai sekarang. Sampai saat ini Nara nggak pernah melakukan itu sama laki-laki. Dia cerita padaku kemarin malam. Aku saja kaget saat Nara cerita. Dia juga bilang, Dave dan mantannya yang lain selalu ngajakin buat melakukan 'itu' tapi Nara selalu ragu dan akhirnya malah nggak mau. Aku benar-benar bersyukur walaupun dia gay, setidaknya dia tidak melakukan itu denan cowok apalagi Dave, banci kaleng tidak tau diri itu.

"Udah deh, Kinara. Gapapa Dave ikut," kata Nara dengan tenang.

Aku menggeram kesal sedangkan Dave mengulurkan lidahnya, mengejekku.

Yang ngajakin siapa yang di jalan di belakang siapa coba? Saat kita melewati kamarnya Claire ternyata kebetulan sekali orang yang punya kamar juga keluar.

"Kinara?" panggil Claire.

"Claire." Aku tersenyum.

"Mau kemana kalian ber..." Kemudian dia lihat Dave dan mengerutkan keningnya, "Dave? Lo ikut sama Nara dan Kinara?"

"Iya, gue mau ikut mereka naik gondola," kata Dave kelewat ceria.

"Biarin aja kali mereka berdua. Tiga hari ini kita gangguin mereka terus tau kasian mereka gak bisa berduaan," omel Claire.

Baru saja aku ingin menyela, Dave sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Mereka aja biasa." Dave berkata dengan pandangan tak senang ke arah Claire.

"Gini deh, gimana kalo lo sama gue, Lily juga Jason naik gondola lain sementara mereka biarin berduaan aja dulu," kata Claire.

THANK YOU SO MUCH CLAIRE. You're da best!

Aku menahan senyumku mati-matian lalu melemparkan tatapan terimakasih pada Claire.

"Lagian lo juga kenapa sih ngikutin Nara sama Kinara mulu? Lo gak pacaran sama Kinara dibelakang Nara kan?"

Gay Back To NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang