7| Rencana lomba

19 19 6
                                    

Seluruh siswa di kelas Afka masih dibuat tercengang oleh sifat dingin Afka yang sudah berkurang karena kedatangan Disya di kelas mereka.

Ini adalah waktu istirahat. Tetapi seluruh siswa yang biasanya kekantin sekarang mereka berdiri di depan kelas Afka.

Mereka melihat Disya yang sedang membaca novel dengan mendengarkan musik. Sedangkan Afka yang tertidur di samping Disya. Menurut seluruh siswa mereka seperti tidak perduli satu sama lain.

Nia juga masih memperhatikan Disya yang masih fokus dalam membaca novel itu.

"Ia lo nggak bawa Disya pergi dari sana. Gue takut nanti Disya kena masalah", kata Kiran kepada Nia.

"Gue sih pengin. Tapi Disya nya nggak suka diganggu pas lagi baca buku", kata Nia.

"Ya terserah lo deh. Tapi jangan sampe Hera sama Keli buat lo ikut benci sama Disya", kata Kiran.

"Dih, gue sama Disya udah ngalamin banyak peristiwa dan gue juga nggak berminat marahan sama dia", kata Nia. "Tapi, lo keliatannya kawatir banget sama Disya. Lo suka sama Disya?", tanya Nia menyelidik.

"Nggak. Gue udah suka sama orang lain", jawab Kiran yang membuat Nia merasa ingin menangis. Tetapi dia tutupi karena dia menelungkupkan kepalanya di meja.

Disya yang tidak sengaja melihat Nia bertelungkup. Dia langsung tau jika Nia sedang menangis. Lalu Disya menutup bukunya dan melepas earponenya. Dia baru sadar kalo dia menjadi bahan tontonan banyak siswa. Tetapi Disya tidak memperdulikan hal itu.

Dia juga melihat Afka yang masih tertidur. "Nggak capek apa lo tidur mulu?", tanya Disya lirih.

"Ini udah kebiasaan gue", jawab Afka yang menbuat Disya melihatnya.

"Wah lo sedari tadi cuma nidurin kepala lo doang?", tanya Disya.

"Hmm", jawab Afka sambil menyenderkan tubuhnya ke kursi.

"Oh", jawab Disya sambil melihat ke depan.

Afka yang melihat tingkah Disya hanya bisa tersenyum kecil. Tetapi tidak ada yang melihat senyumnya itu. "Kenapa kalian ada di sana. Bubar!", tegas Afka dengan dingin.

Semua yang mendengar itu langsung bubar karena tidak mau kena masalah dengan Afka.

Tepat setelah Afka mengusir siswa di depan kelasnya bel berbunyi dan pelajaran di mulai.

Pelajaran sudah berlangsung lama dan waktu pulang hampir tiba. "Baik anak anak. Senin besok kalian semua akan mengikuti lomba. Karena hari ini hari jum'at dan besok sabtu libur. Jadi kalian harus persiapkan kelas kalian dalam mengikuti lomba senin basok", kata guru.

"Bu lombanya apa aja?", tanya Kristal dengan suara yang kecil.

Disya yang melihat tingkah aneh Kristal hanya menatapnya bingung. Sedangkan Afka yang sedang mendengarkan gurunya di depan kelas menjadi teralihkan karena Disya yang melihat bingung Kristal.

"Dia sering dijauhi banyak orang. Itu sebabnya kaya gitu", kata Afka.

"Apa? Kok dijauhi sih. Padahal gue liat dia ceweknya cantik", kata Disya.

"Cantikan juga lo", kata Afka lirih tetapi karena telinga Disya yang tajam dia mendengar kata Afka.

"Oh. Thanks", kata Disya cuek.

Afka yang mendengar Disya berterimakasih membuatnya sedikit tersenyum. Tetapi senyumnya terlihat jelas jika ada yang melihatnya.

"Lombanya ada peratandingan Basket dan Bulutangkis putra dan putri. Dan juga ada lomba menyanyi bagi siswa yang tidak mengikuti kedua lomba itu.", kata guru. "Karena kelas kita juga sudah ada yang mewakili sekolah dalam lomba basket. Berarti Afka kamu ikut bertanding ok!", lanjut guru.

4-Get All The Problems [919]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang