AWALAN

68 4 0
                                    

Assalamualaikum guys...
Aku bawa cerita baru nih, semoga kalian bisa suka dengan cerita baru aku ini.
Mohon dukungannya ya guys, semoga cerita ini bisa aku up terus.
Jangan lupa untuk VOTE, KOMENT DAN SHARE. Oke😉

HAPPY READING.

Sore hari diakhir pekan ini seorang lelaki menghabiskan waktu liburnya di rumah. Hal yang dilakukan sore hari ini oleh seorang lelaki bertubuh atletis itu sedang berenang di kolam renang milik keluarganya. Sangat rileks dia melakukan gaya renangnya. Sesekali ia mengambil napas diudara.

Tanpa dia sadari ada seorang yang datang membawa segelas jus alpukat lalu duduk di kursi santai ditepi kolam renang pandanganya memperhatikan lelaki yang ada dihadapannya sedang berenang.

Tak sengaja mata lelaki itu melihat orang yang ada di tepi kolam renang sembari minum jus alpukat. Respon pertama yang dia lakukan saat melihat orang itu adalah decakan. Kemudian dia melanjutkan aktivitasnya lagi.

"Geno, sampai kapan kamu melajang? Umur kamu tuh sudah dua puluh tujuh tahun, sudah matang buat menikah. Nunggu apa lagi?" tanya Ganessa--mamihnya Geno.

Lagi dan lagi pertanyaan itu selalu ditanyakan oleh maminya hampir setiap hari.

Meski sedang berenang Geno tetap mendengar ucapan dikeluar dari mulut mamihnya.

"Cepat-cepatlah kamu cari pasangan hidup biar gak sendiri terus. Mamih pengin banget punya cucu." ucap Ganessa pada anak sulungnya yang masih melakukan aktivitasnya.

Geno menepi, dia menghela napas panjang sembari duduk disebelah maminya.

"Belum kepikiran hal itu." itu adalah jawaban yang Geno berikan pada mamihnya dengan nada malas.

Dia mengambil handuk yang ada di meja sampingnya lalu mengelap tubuhnya dengan handuk itu.

"Sampai kapan?" tanya Ganessa.

"Belum tau."

"Kalau kamu gak mau cari pasangan hidup kamu biar mamih yang menentukan pasangan hidup kamu!" pungkas Ganessa.
Geno spontan merubah posisinya jadi menghadap Gannesa.

"Kok jadi mamih yang tentukan pasangan hidup saya?" protes Geno.

"Nunggu kamu yang cari bakal lama, bisa-bisa mamih keburu ubanan." ujar Ganessa.

"Saya bisa cari sendiri."

"Buktikan! Mamih kasih waktu dua minggu untuk kamu cari pasangan hidup kamu lewat dari itu kamu harus siap terima pilihan mamih."

Setelah itu, mamihnya berjalan meninggalkan Geno yang masih terdiam melihat mamihnya beranjak dari tempatnya.

Mamihnya sungguh, kelewatan masa ia harus mencari calon istri dalam waktu yang terbilang singkat itu. Mungkin banyak wanita diluar sana yang menginginkannya jadi istrinya. Namun, ia tak ingin salah memilih begitu saja untuk urusan masa depannya.

.
.
.

Tertanda tangan,

Sibontot

MY IDEAL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang