CHAPTER : 1

1K 82 18
                                    

- (Italia, Cortina d’Ampezzo)

- (Pagi) -

Lima tahun berlalu dan sekarang Gian Leo kecil sedang bermain dibelakang gereja sambil menunggu Flaminio berdoa, itu adalah kebiasaan Flaminio untuk berdoa pada pagi hari di bawah altar mimbar.

Beberapa kali Leo diajak oleh Flaminio untuk berdoa pagi, tapi hanya dalam beberapa menit Leo sudah pergi dan meninggalkan Flaminio yang masih menutup matanya sembari berdoa.

Ketika ditanya, Leo hanya menjawab 'Ayah, imanku masih terlalu kecil untuk bisa berdoa seperti Ayah. Jadi, bukankah lebih baik Ayah yang imannya besar berdoa kepada Tuhan? Bukankah, Tuhan juga akan senang jika mendapatkan doa dari orang yang imannya besar?' dengan itu Flaminio hanya bisa menggaruk-garuk kepala belakangnya dan tertawa.

Dan karena itulah Flaminio memutuskan untuk tidak secara paksa mengajaknya berdoa, Flaminio tau bahwa Leo akan menjadi seseorang yang lebih layak menjadi penggantinya.

Flaminio juga sudah seorang reinkarnator seperti Leo dan nama pahlawannya dulu adalah seorang raja yang dijuluki raja para ksatria, mereka yang langsung di ciptakan oleh Tuhan adalah orang-orang yang akan mengubah masa depan.

Reinkarnator seperti Flaminio dan Leo tidak diperbolehkan memiliki keturunan dengan manusia atau mahluk apapun di dunia ini, hal itu supaya keseimbangan tatanan garis darah mereka yang dulu hingga sekarang tidak melenceng.

Identitas mereka sebagai reinkarnator tidak diketahui oleh mahluk apapun dalam dunia itu, hanya pencipta mereka atau yang telah memberikan mereka kesempatan kedua yang mengetahui identitas mereka sebagai reinkarnator.

Orang-orang di dunia itu hanya menganggap mereka sebagai 'Orang yang diberkati dengan perlindungan ilahi oleh sang pencipta' mereka tidak bisa mengerti arti dari cinta atau masalah-masalah tentang hubungan asmara.

Bagi orang lain mereka akan dianggap sebagai orang yang perhatian dan bahkan mungkin dianggap sebagai orang yang menaruh perasaan lebih pada mereka, namun bagi reinkarnator seperti Flaminio itu hanya dianggap seperti kasih sayang orang tua yang perhatian kepada anak-anak mereka.

Dan itu juga yang akan terjadi pada Leo nantinya, itu merupakan beban yang akan dipikul Leo. Dengan sifatnya, pasti dia akan menjadi idola beberapa orang tapi bagi Leo itu tidak lebih akan menjadi seperti hubungan orang tua dan anak-anak mereka.

Leo sendiri sudah diberi pengetahuan itu sejak bayi, dia menyadari itu dan berusaha yang terbaik untuk tidak mewujudkan hal-hal diluar itu. Tapi, metode yang dilakukannya tidak seperti yang diambil oleh Flaminio.

Leo lebih memilih menyendiri dari pada berinteraksi dengan anak-anak seusianya, hal itu dilakukannya agar tidak menimbulkan benih kasih sayang dari anak-anak yang berlawanan jenis dengannya.

Hubungan komunikasinya tidak terbilang buruk, dia bisa berbicara dengan Flaminio dan orang dewasa lainnya dengan baik. Dia juga sering berbicara dengan Celeste, medali yang diberikan oleh Tuhan sebagai partnernya.

Celeste juga bisa berbicara dengan orang lain dengan izin dari Leo, awalnya mereka mengagetkan Flaminio dengan hal itu tapi seiring berjalannya waktu Flaminio sudah terbiasa dengan Celeste.

Berikutnya hal yang mengejutkan Flaminio adalah kegunaan dari Celeste, Celeste dapat berubah menjadi beberapa senjata suci dan yang lebih mengejutkannya, adalah bahwa kekuatan dari senjata yang diciptakan Celeste lebih dari Excalibur asli yang pernah dipegang oleh Flaminio.

Itu adalah kemampuan yang disebut cheat bagi mereka reinkarnator, Flaminio sendiri mendapatkan cheat Saint. Dia dapat menggunakan semua pedang suci dan menjadikan kekuatannya diluar batasan bahkan untuk para dewa.

I AM THE REINCARNATION OF THE KINGWhere stories live. Discover now