05

4.9K 667 109
                                    

Junkyu ada di taman belakang sekolah sekarang. Dia duduk di kursi dibawah pohon sakura.

Ini sudah satu bulan berlalu sejak kejadian dimana dia, 'membunuh' adik tirinya. Junkyu masih merasa bersalah.

Dan sejak kematian Wonyoung, dia tak lagi tinggal di rumahnya. Lalu dimana dia tinggal ?

Di rumah Haruto. Bagaimana bisa ?

Hari itu, Haruto membawa dirinya ke rumah pemuda asal Jepang itu. Dan Haruto mengatakan, kalau mulai hari itu Junkyu akan tinggal disana.

Awalnya Junkyu menolak keras. Tapi dirinya mengingat Ibu tirinya, yang sejak awal memang sudah tidak menyukainya.

Akhirnya mau tidak mau, Junkyu tinggal disana. Dirinya memberi alasan pada Ayahnya agar tidak terlambat ke sekolah.

Karena jarak rumah Haruto ke sekolah lebih dekat, daripada jarak rumahnya sendiri ke sekolah.

Dan yang Junkyu tau, Haruto tinggal sendirian. Semua keluarganya ada di Jepang. Itu yang pemuda jangkung itu katakan pada Junkyu.

"Tidak makan ?"

Junkyu tersentak dan menoleh. Sejak kapan Haruto duduk disampingnya ?

"Ti-tidak. Aku tidak lapar" katanya

Haruto hanya mengangguk kecil.

Ngomong - ngomong, selama tinggal dengan Haruto. Junkyu mulai tau karakter asli Haruto.

Yah, walau pun dia suka membunuh orang tanpa perasaan. Tapi tak jarang, Haruto memberikan perhatian kecil padanya. Seperti tadi misalnya.

Haruto tiba - tiba berdiri, lalu mengulurkan tangannya ke depan Junkyu.

"Ayo kembali ke kelas" katanya

Junkyu menatap tangan itu sedikit lama, lalu meraihnya. Keduanya berjalan kembali ke kelas.

Junkyu berjalan menunduk di belakang. Sejujurnya dia takut dengan tatapan - tatapan sinis yang diberikan murid lain untuknya.

Ingin melepaskan tautan tangan mereka, tapi Haruto menggenggamnya dengan erat.

Di kelas, mereka adalah teman sebangku. Walau sebulan yang lalu mereka duduk terpisah jauh.

Suatu hari, Haruto tiba - tiba menghampirinya. Mengambil tasnya lalu memindahkannya ke bangku tepat disampingnya, yang memang kosong.

"Kau teman sebangku ku" kata pemuda jangkung itu

Itu yang Junkyu ingat.

Dan sekarang, keduanya sudah duduk dibangku masing - masing. Junkyu sedari tadi melihat keluar jendela.

Yah, Junkyu memang duduk paling pinggir. Sekaligus paling belakang.

Matanya tiba - tiba tertuju pada dua ekor kadal kecil yang tengah berkelahi di batang pohon. Salah satu kadal itu terus menyerang kadal lainnya tanpa henti hingga,

kadal itu tertusuk ranting pohon yang tajam menembus perutnya.

Untuk sesaat Junkyu terperangah melihatnya. Kadal yang baik - baik saja itu, pergi entah kemana.

"Itu yang akan terjadi jika ada orang yang mengganggumu"

Junkyu tersentak sekaligus merinding. Suara berat dari teman sebangkunya itu begitu dekat di telinganya.

Tunggu

'Apa katanya tadi ?' ~Junkyu

Sedetik kemudian, wajahnya memucat.

Hei, sepertinya dia ingin melindungimu

Gila saja ! Melindungi apa nya ? Kau jangan mengejekku David !

Watanabe Family [Harukyu] ✓Where stories live. Discover now