02

8.6K 769 15
                                    

Kim Junkyu

Sepasang mata berwarna biru langit, bercahaya diantara kegelapan yang menelan hampir seluruh tubuhnya. Mata itu menatap seseorang di depannya dengan tatapan dingin.

Seseorang itu merintih kesakitan. Darah segar mengucur deras dari luka robek di pelipis, lengan, dan perutnya.

Si pemilik mata biru langit nan indah sekaligus menyeramkan itu, hanya diam tak merespon rintihan orang didepannya. Dia hanya berdiri, bersandar pada dinding tembok di belakangnya.

"S-sialan kau ! Aku akan membalasmu !" seru orang itu, diakhiri dengan pekikan tertahan

Luka di perutnya begitu perih. Tidak tidak, itu bukan luka robek.

Itu adalah luka tusuk yang dibuat oleh si mata biru. Bahkan, pisau yang digunakannya masih menancap sempurna di perut orang itu.

Si mata biru tak menanggapi seruan orang didepannya yang sudah sekarat.

'Sebentar lagi nyawa mu akan melayang. Bagaimana bisa kau membalasku ? Dasar bodoh'

Itu yang ada di benak si mata biru.

Tak berselang lama kemudian, orang itu sudah tergeletak tak berdaya. Jelas dia sudah mati.

Napasnya yang sempat berderu bahkan sudah tidak terdengar lagi.

"Cepat sekali matinya. Padahal aku masih ingin melihat ekspresi kesakitannya"

Si mata biru bergerak mendekat, tangannya meraih pisau yang masih tertancap itu. Lalu menariknya dengan sekali sentakan.

Tiba - tiba saja pendengarannya menangkap sebuah suara yang bersahut - sahutan dari arah kirinya.

"Ck! Kenapa mesti ada patroli sih ? Menyebalkan"

Si mata biru itu kemudian berlari dengan cepat. Meninggalkan mayat, korban dari aksi pembunuhan yang dilakukannya.

"Hei ! Mau kemana kau !?"

Dia mendengus, masih dengan terus berlari. Si mata biru tak memperdulikan teriakan dari polisi - polisi yang mengejarnya.

Bahkan mereka melepaskan tembakan peringatan. Tapi si mata biru, berhasil lolos dari kejaran mereka.

"Cih! Dasar lamban"


Tbc

Watanabe Family [Harukyu] ✓Where stories live. Discover now