🌈4🌈

98 46 48
                                    

Aku pernah menjadi orang baik, mungkin bisa dibilang terlalu baik
Sampai-sampai aku baru sadar bahwa mereka hanya memanfaatkan diriku.

-Pelangi-

🌈🌈🌈

Dikelas XI-IPA-2 sekarang ini sedang jamkos alias jam kosong, karena gurunya tidak masuk dikarenakan sakit. Terdengar suara ribut karena siswa-siswi dikelas itu sedang melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Ada yang ghibah, ada yang bermain catur, ada yang bernyanyi, ada yang berlari-larian, ada yang merias dirinya dengan make up, ada juga yang tidur.

Tidak dengan pelangi, ia melamun menatap jendela dan menikmati angin berhembusan menerpa wajahnya.

Brak

Lani memukul meja pelangi dengan cukup keras sampai mengeluarkan bunyi.

"Woy cewek nggak tau diri."

Pelangi memutar bola matanya karena malas sekali untuk membalas perdebatan lani.

"Sombong banget Lo." Cibir lani.

"Sorry aku capek debat dengan kamu." Balas Pelangi.

Lani mempunyai ide jahil terhadap pelangi, ia akan mengerjai pelangi sepulang sekolah nanti, pikirnya.

🌈🌈🌈

Tet..tett...Tett.. semua siswa-siswi SMA Awan keluar dari kelas mereka masing-masing. Hari ini pulang lebih awal dikarenakan guru-guru sedang rapat. Membuat pelangi bosan karena kalau dirumah dia sangat tidak menyukainya.

"Pelangi." Panggil seseorang menghampiri pelangi dengan berlari kecil.

Pelangi menoleh. "Ada apa Amel?"

Amel menghampiri pelangi lalu berkata, "A-anu bi-bisa bantuin aku nggak?" Amel membenarkan kaca mata nya yang hampir menurun dihidung nya.

"Bantu apa?" Tanya pelangi.

"Bantu cari kunci rumah ku, kayaknya tadi jatuh di lapangan sana." Amel mengajak dan menunjukkan lapangan yang sudah lebat ditumbuhi rumput.

"Yaudah ayo kita cari sama-sama." Ucap pelangi dengan semangat.

Amel hanya mengangguk lalu mengekor dibelakang pelangi.

"Aku sebelah sini, kamu disebelah sana ya Mel!" Ujar Pelangi.

Pelangi dan Amel mencari kunci rumah dengan teliti dan serius disetiap sudut.

Amel memperhatikan pelangi yang sedang fokus mencari kunci itu. Sebenarnya ia tak tega melakukan ini tapi.. ia lebih takut kalau lani membully dirinya.

Amel mengendap-endap untuk pergi dari tempat itu dari sepengatahuan pelangi, ia menuju ke lani karena lani sedang menunggu Amel.

"Udah kelar?" Tanya lani kepada Amel.

Amel hanya menggaguk lemah.

"Perfect." Ucap lani tersenyum licik.

"Kita mulai permainannya pelangi." Seru lani dalam hati.

🌈🌈🌈

Jangan lupa vote

17-februari-2021

Diary Pelangi (Terbit Di GUEPEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang