🌈2🌈

140 58 84
                                    

Aku tidak baik-baik saja.

-pelangi-

🌈🌈🌈

"KENAPA KALIAN BUAT KERIBUTAN DI KANTIN!" Ucap Bu Aini dengan nada emosi, guru BK.

Lani melirik pelangi lalu tersenyum licik, "saya nggak tau apa-apa Bu, tiba-tiba aja Pelangi udah bawa sesuatu buat nyiram saya. Kayaknya dia sengaja deh Bu." Ucap lani bohong.

Pelangi membelakkan matanya karena alasan yang dibuat lani ini tidak benar dengan kejadian di kantin tadi.

"Ini tidak benar Bu. Lani dulu yang memulai nya Bu." Pelangi mencoba membela dirinya.

"Enak aja ya Lo nuduh-nuduh gue, LO ITU YANG SALAH. UDAH SALAH NGGAK MAU NGAKU LAGI." Bentak lani.

"Aku tidak melakukan kesalahan jika kamu tidak memulainya terlebih dahulu." Ucap pelangi.

"Sok bijak lo." Cibir lani.

Bu Aini memukul mejanya dengan lumayan keras.

Brak

"INI RUANG BK. JADI TOLONG KALIAN BERDUA JANGAN BERTENGKAR!" Ujar Bu Aini.

"Maaf Bu." Lirih pelangi.

Bu Aini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena kelakuan kedua muridnya itu. "Tolong ini berikan kepada orang tua kalian." Ucap Bu Aini sembari memberikan sebuah amplop berwarna putih.

"Ini apa ya Bu?" Tanya lani.

"Ini surat panggilan orang tua."

Deg

Jantung pelangi berdebar-debar karena ia sangat takut untuk memberikan surat panggilan orang tua ini kepada mamanya.

🌈🌈🌈

Langkah kaki pelangi berhenti ketika ia sudah didepan pintu berwarna putih itu. Tangan pelangi mulai mengetuk pintu itu dengan tangan yang masih gemetar, keringat dingin pun membasahi wajah Pelangi.

"Masuk." Ucap mama dari dalam.

Pelangi memegang knop pintu dengan tangan tangan yang gemetar lalu membukanya.

Ceklek

"Ma." Panggil Pelangi.

Mama menoleh kearah pelangi. "Kamu ingin uang lagi?" Tanya mama.

Pelangi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang berarti Tidak.

"Terus kamu mau apa?" Tanya mama.

Pelangi mencoba memberanikan dirinya untuk mendekatkan dirinya ke mama lalu memberikan surat panggilan orang tua itu kepada mama.

Mama mengerutkan keningnya lalu tak berpikir panjang ia merampasnya dari tangan pelangi.

Jantung pelangi benar-benar sangat berdebar-debar karena ia ingin melihat reaksi mama nya.

Seketika senyum diwajah mama menghilang, Pelangi malah tambah ketakutan karena itu.

Plak

Mama menampar pipi pelangi dengan  cukup keras sampai bisa membuat suara.

Pelangi memegangi pipi kanannya yang sudah ditampar oleh sang mama. Ingin sekali pelangi menangis.

"DASAR NGGAK TAU DIRI. BUKAN BIKIN BANGGA ORANG TUA MALAH BIKIN ORANG TUA MALU AJA KAMU. LIHAT TUH JENNY PINTAR BISA BIKIN MAMA BANGGA LAH KAMU!" Bentak mama.

Ternyata benar dugaan Pelangi. Ia dibanding-bandingkan oleh saudara kembarnya lagi.

"Maaf ma." Ucap pelangi pelangi pelan.

🌈🌈🌈

Pelangi mengambil cutter dilemari belajar miliknya yang sangat tajam sekali. Ia menggoreskan cutter tersebut diurat nadi tangan kirinya.

Sret

Tangannya tersebut mengeluarkan darah membuat pelangi tersenyum gembira.

"Ck kurang banyak."

🌈🌈🌈

Nanti update lagi kalo nggak banyak tugas sekolah 😩

16-februari-2021

Diary Pelangi (Terbit Di GUEPEDIA)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora