XIV💫

6 2 0
                                    

Sudah sentengah jam Nayla dan temannya berdiri sembari hormat kepada sang merah putih, begitu pula Niki dkk mereka di hukum menghory bendera sampai istirahat dan di lanjutkan membersih kan lapangan.

Niki dan teman temannya terciduk membolos oleh pa Arya guru BK yang tadi menghukum Nayla, alhasil dia di hukum sama seperti Nayla.

"Aduh berapa menit lagi istirahat nya gw cape," ucap ellsa sembari mengusap keringat di kening nya.

"Maafin gw ya, gara gara gw kalian jadi di hukum," ucap Nayla merasa bersalah.

"Iya sih gara gara lu, tapi ngga semuanya gara gara lu juga gw juga salah," ucap ellsa

"Gw juga udah cape banget pengen makan," ucap Widia ikut berbicara.

"Ya elah lemah banget, ya gasi bos," ucap Revan dengan gaya sok nya.

"Hanya lelaki banci yang selalu merendahkan wanita," ucap Widia membela kaum hawa.

"Iya tuh ngapain lu ngejek cewe itu lemah, Mak Lu ngelahirin lu emang lu kira cuma kaya berak biasa," ucap Niki membetulkan ucapan Widia.

"Yailah bos gw kira lu cuma bisa nykitin cewe doang," ucap Ardi.

"Yaa... Engga lah yakali gw yang sejantan ini nyakitin cewe," ucap Niki membela dirinya sendiri.

"Dih apaan lu, gw punya daftar cewe yang curhat karna lu sakitin waktu SMP," ucap Revan

"Berisik nyet gw pusing," ucap Nayla yang sudah pucat.

Hal itu membuat Niki sedikit iba melihat Nayla seperti begitu kelelahan namun ego nya sangat tinggi, entah kenapa Niki yang playboy cap kaki tiga sejak SMP tak berani untuk mendekati Nayla.

"Nay lu ngga papa?," Tanya ellsa panik.

"Iya muka lu udah kaya orang puasa setengah hari nay, lu mau istirahat? istirahat aja, nanti pingsan siapa yang gotong," lanjut Widia yang merasa kasihan kepada teman nya.

"Engga gw kuat, kaya ngga tau gw aja lu pada," ucap Nayla di kuat kuatkan.

Sebentar lagi waktu istirahat namun Nayla sudah tidak kuat pandangannya semakin mengabur hal itu tak sedikit pun terlewat olen niki yang sedari tadi mengamati Nayla.

Seperti dari tempat panas ke tempat teduh seketika penglihatan Nayla menjadi gelap dia tidak tau namun yang dia rasakan hanya gelap dan samar samar mendengar suara orang memanggil namanya yang semakin lama semakin menghilang.

"Ehhhh,,, nayyy, naylaaaa bangun woyy," ucap ellsa panik.

"Nay, Nayla ppp Nay assalamualaikum," ucap Revan yang melihat Nayla tiba tiba pingsan

Widia yang menepuk nepuk pipi Nayla berharap Nayla bangun namun nihil,semua nya panik melihat Nayla pingsan.

"Lu berdua beli minuman anget ke kantin biar gw bawa dia ke UKS," ucap Niki yang tak bisa di bohongi bahwa dia sangat khawatir, dia mengendong Nayla ke UKS dengan langkah yang lebar.

Di lapangan itu hanya tersisa Revan dan Ardi yang mematung melihat Niki membawa Nayla dengan panik.

"Eh Van di Niki kenapa ya?" Tany Ardi.

"Pea, jelas jelas si Niki khawatir," jawab Revan.

"Jangan jangan," ucap mereka bersamaan lalu saling menatap satu sama lain seakan akan mereka mengerti apa yang di maksud.

"Niki kita mencintai gadis lagii," ucap Revan.

"Omgggg omooooo, guwee dukung banget tuh playboy apek pacaran lagii," ucap Ardi tak kalah histeris.

ASTROPHILIA Where stories live. Discover now