🌈PELANGI🌈

220 66 123
                                    

Senyum disiang hari dan menangis dimalam hari, capek banget :)

-Pelangi-

🌈🌈🌈

Pelangi menatap baju berukuran kecil milik kucingnya yang telah mati 2 bulan yang lalu. Ia sangat merasa kesepian dan hatinya hancur karena kepergian kucingnya itu. Ia merasa tidak ikhlas atas kepergian kucingnya. Kenapa dunia sangat kejam terhadap pelangi?

Sesekali ia mengusap air mata nya yang sudah membasahi pipinya. "Hiks..hiks..." Pelangi menangis.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat pelangi berhenti menangis. Ia bangkit dari kasurnya lalu bercermin dikaca berukuran yang cukup besar. Ia melihat matanya yang sudah sembab dan hidungnya memerah. Dengan cepat Pelangi merapikan penampilannya yang cukup berantakan itu.

Pelangi melangkahkan kakinya menuju pintu. Tangannya mulai membuka pintu itu.

Ceklek

"Apa kamu sudah belajar?" Tanya mama dengan nada serius.

Dengan cepat Pelangi menjawabnya dengan gelengan kepala.

"KENAPA DARI TADI NGGAK BELAJAR, HAH!" Bentak mama.

"Itu-"

"Oh sekarang udah berani ya ngejawab orang tua." Geram mama.

Pelangi merasa sangat bersalah karena sudah menjawab pertanyaan mama nya.

"Maaf ma." Lirih Pelangi.

"POKOKNYA KAMU HARUS BISA BUAT MAMA BANGGA DENGAN HASIL BELAJARMU." Jelas mama.

"Gimana aku bisa buat mama bangga kalau mama aja tidak bisa menghargai kerja keras ku yang selama ini aku lakukan." Batin pelangi. Ingin sekali pelangi mengatakan itu tapi... Ia tidak mempunyai keberanian.

Pelangi mengangguk-anggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Kenapa tadi nggak belajar?" Tanya mama.

Bibir pelangi hanya diam saja. Ia tidak berani untuk menjawab nya.

"Kalau kamu masih nangisin kucing jelek itu. Nggak segan-segan mama akan buang barang-barang dikardus itu." Ucap mama lalu pergi.

Pelangi hanya diam lalu tersenyum, "kenapa kamu harus pergi Kitty." Batin pelangi.

🌈🌈🌈

Next nggak nih?
Jangan lupa voment ❤️.


14-februari-2021



Diary Pelangi (Terbit Di GUEPEDIA)Where stories live. Discover now