19. Defensif

10 0 0
                                    

.

.

Bukan!

Bukan abbusive relationship kalau tidak ada kekerasan fisik. Tapi Andi tak menyangkal mendapati kata-kata yang bersifat doktrin maupun intimidasi selama kebersamaannya. Yang mengarah ke abbusive verbal.

Sungguh!

Pembicaraan dengan Malik mengusik perhatian Andi. Fakta yang ia hadapi seolah membenarkan yang Malik ungkapkan.

Untuk sementara, Andi masih bisa leluasa melepaskan sejenak masalah kehidupan pribadinya. Pekerjaan di kantor cukup menyita perhatiannya. Lantas sampai kapan Andi menjalani kesehariannya dengan mulus bila di masa depan harus ia jalin dari sekarang?

Andi tidak akan menyesal bila nantinya harus melepaskan semua hasil dari perjuangannya merintis karir hingga saat ini. Semua sesuai dengan konsekuensi dari keputusan yang akan ia ambil. Hanya keyakinan itu sekarang jadi mengabur. Apa yang semula dekat seperti menjauh dari jangkauan genggamannya. Malik mematahkan anggapannya yang mentah.

"Bro! Ayolah! Dirimu bukan bocah ingusan yang tak tau apa-apa!"

Malik mencoba membangunkan singa yang sedang tidur rupanya. Sifat lugu dari Andi yang dikenal orang awam perlahan akan terkikis.

Malik menemuinya waktu itu khusus di hari yang bertepatan dengan milad-nya Olivia. Termasuk ghibah atau tidak tapi inti pembicaraan melulu tentang gadis yang belum mau terikat komitmen tersebut.

Malik sengaja membahas pesta kejutan yang dibikin Rafa dan teman-teman dekatnya untuk Olivia. Padahal Andi tidak ingin tau soal itu tapi Malik malah memutar igs mereka pada monitor lebar. Versi Malik. Andi ingin menyangkal tapi mengingat Malik yang mengambil program magister ilmu psikologi demi keberlangsungan perusahaan. Malik ingin meminimalisir resiko berhadapan dengan staf kantor yang memiliki masalah kepribadian. Andi jadi terpekur diam mendengarkan Malik menceritakan slide gambar dan video di igs juga konten YouTube Olivia, teman-temannya maupun Rafa.

Apa yang dilihat orang dari media beda jauh dari kenyataan sesungguhnya. Meski ada yang tampil apa adanya tapi tidak sedikit yang memolesnya dengan kamuflase. Dan itulah yang coba Andi pahami.

Hasil resume yang dibikin Andi untuk Olivia mengarah pada gejala Narsistik prososial. Sama seperti apa yang Malik jelaskan padanya. Bahkan menurut Malik sudah mengarah pada gaslighting.

Malik mengaku menyadarkan Olivia dengan melawan gejala itu. Kalau ternyata penolakan Malik pada keinginan sepihak Olivia dengan mengatakan bahwa Malik lebih menyayangi kucingnya malah memperparah gejalanya. Malik menyebut bahwa posisi Olivia adalah adik yang ia sayangi. Nyatanya hubungan mereka masih baik sampai kini.

Justru Malik memperkirakan kelanjutan Olivia melampiaskannya pada Andi. Karena fokus Olivia pada cerita cintanya dan Andi jelas menyambut cinta itu. Padahal sebelumnya hubungan mereka aman-aman saja dengan persahabatan tanpa melibatkan perasaan.

Andi sempat terlupa kalau Olivia seorang publik figur. Profesi public relation dan public speaking mengharuskan Olivia tampil di muka umum. Olivia jadi selebgram dengan followers jutaan. Banyak laman endorse di postingannya. Yang secara dinamis berganti. Tak ayal kehidupan pribadinya juga jadi sorotan.
Olivia tidak pelit membagi informasi mengenai kehidupan pribadinya meski tidak mengumbarnya secara terang-terangan.

Dan mantan yang sekarang malah dekat lagi dengan Olivia juga menempatkan dirinya pada status yang sama. Malik mengingatkannya bahwa prospek ideal jaman sekarang adalah seberapa tenar. Makin terkenal maka sukses berkarir pun akan mengikutinya. Sang mantan yang jadi pacarnya sekarang tau benar itu dan tentunya tidak ingin melepaskan kesempatan yang terbuka.

Gadis Lukisan AndiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang