Chapter 02

5.1K 465 69
                                    

Kini pesawat yang dinaiki dan dikendarai oleh Papa Zola sudah hampir tiba di bumi. "Akhirnya kita sudah tiba di bumi." Ujar Papa Zola, Gopal langsung mendekatkan dirinya ke jendela pesawat tersebut. "Aku sudah bisa mencium wangi kari amma dari sini!" Ujarnya sambil membayangkan kalau dia benar-benar sudah dapat mencium wangi kari buatan ibunya dari luar angkasa.

Boboiboy sendiri juga berjalan mendekati jendela pesawat, menatap bumi tersebut sambil tersenyum tidak sabar bertemu dengan Tok Aba, terutama dengan [Namamu]. "Tidak sabarnya bertemu dengannya. Tapi kenapa dia tidak menjawab panggilanku tadi ya." Gumamnya berharap tidak ada yang mendengar perkataannya tersebut akan tetapi Yaya dan Ying mendengarnya.

Mereka berdua terkikik kecil kepada Boboiboy. "Apa kamu benar-benar merindukannya, Boboiboy?" tanya Yaya, Boboiboy menoleh kepadanya. "Uh... apa aku mengatakannya terlalu keras? Atau memang terlihat di wajahku?" ucapnya mulai merasa gugup.

"Terlihat sangat jelas lah." Jawab Ying sambil tertawa-tawa kecil. "Um, ya. Aku benar-benar merindukan [Namamu]. Walaupun terkadang kami bertemu melalui mimpi atau aku menghubunginya sekali-kali, tetap saja rasanya berbeda." Jawab Boboiboy dengan rasa gugup dan malu-malu.

"Dia bahkan terkadang mengingau menyebut nama [Namamu] ketika dia tidur sambil memeluk guling dengan erat. Dia bilang '[Namamu]... [Namamu]...' dalam tidurnya itu." Ujar Ochobot sambil tertawa-tawa, Yaya dan Ying pun ikut tertawa setelah mendengar perkataan Ochobot itu. "Ochobot, kenapa kau malah bilang seperti itu kepada mereka?" Semburat merah muncul di wajah Boboiboy karena malu.

"Apa kalian begitu seringnya bertemu di mimpi?" tanya Yaya lagi. "Uh, hehe. Tidak juga, lagipula aku rasa dia sama sibuknya di bumi melawan Grimm atau semacamnya. Terutama dia sendiri disana tanpa bantuan kita." Jawab Boboiboy sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Ying tiba-tiba mengangkat tangannya seolah-olah seperti ingin bertanya kepada seorang guru-guru. "Oh, oh, apa kalian berdua sudah pernah pergi berkencan sebelumnya?" tanya Ying dengan antusias sambil terkekeh kecil begitu pula Yaya yang ikut-ikutan terkekeh juga.

Mereka berdua menatap Boboiboy menunggu jawabannya. "Um, sebenarnya kami berdua... belum berkencan sama sekali." Seketika mulut Yaya dan Ying menganga tidak percaya apa yang dikatakan oleh Boboiboy. "Ish! Kenapa kamu belum mengajaknya kencan hah?!" ketus mereka berdua kepada Boboiboy. "Eh kenapa aku malah terkena marah?" ujarnya sambil sweatdrop tidak mengerti sama sekali. "Sudah tentu kami marah karena kamu belum mengajaknya berkencan!" Ketus Yaya, "Betul tu! Sekali-kali ajaklah [Namamu] bersenang-senang bersamamu!" lanjut Ying.

"Hmm, iyalah. Nanti aku pasti akan mengajaknya berkencan..." ujar Boboiboy sambil sweatdrop melihat tingkah Yaya dan Ying yang tiba-tiba saja memarahinya.

Di bumi, Tok Aba sedang membuatkan special hot chocolate sambil menunggu kedatangan cucuknya. Begitu pula dengan Pak Kumar ayah dari Gopal, Bu Wawa ibu dari Yaya, Ibu Yang ibu dari Ying, bahkan Mama Zila istri dari Papa Zola dan Pipi anaknya juga menunggu kedatangan mereka di bumi.

Selagi Tok Aba masih membuat special hot chocolate, dia melihat sebuah pesawat angkasa terlihat sedang menuju ke sana. "Mereka sudah sampai!" ujarnya sambil tersenyum lebar. "Anakku Gopal sudah pulang!" Pak Kumar langsung berdiri dari tempat duduknya mendekati pesawat yang akan mendarat itu, begitu pula dengan Tok Aba, Wawa, Yang, dan Mama Zila.

Pesawat angkasa itu pun mendarat dengan mulus lalu pintu pesawat tersebut terbuka, mendapati Boboiboy beserta yang lainnya berlari keluar dengan perasaan senang dan rindu. "Tok Aba!" Boboiboy berlari menuju kakeknya yang sudah menunggu. "Boboiboy!" Boboiboy dan Tok Aba pun berpelukkan.

"Mak!"

"Mama!"

Yaya dan Ying juga berlari menghampiri ibu mereka.

Stay Strong Stay Together [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang