1. Kamar 7 - Wulan-Juni(Wuni)

136 20 574
                                    

Baca doa dulu ya guys!

💎💎💎

"GARIS!"

Gue yang lagi asyik ngucek-ngucek baju di kamar mandi jadi kaget dong. Suara bapak Dapin terhormat? Wait! Apa mereka bertengkar? Selama tinggal di kost, Dapin gak pernah nyebut nama Garis. Kemana panggilan Bunda tersayang?

"KENAPA? AYAH JUJUR AJA KENAPA SUSAH SEKALI? BILANG YAH, BILANG!"

Kuping gue ya Allah. Napa sih mereka berdua? Hari minggu pagi bukannya nyuci baju malah gelud, gue yang takut terjadi sesuatu malah ngambil ponsel dan menelfon mbak Wulan untuk membantu mengatasi masalah ini. Sepertinya ini masalah serius.

"GUE UDAH BILANG YA RIS, GUE GAK SELINGKUH!"

"Om Dapin napa sih? Tasa takut,"

"DIAM LO!"

"Tas, masuk kamar yuk. Keadaan tidak baik sekarang," gue masih harap-harap cemas saat mbak Wulan gak ngangkat telfon. Bahkan gue bisa liat Habib mengawal Tasa untuk masuk kembali ke kamarnya, iya saking takutnya.

Ini buruk! Davin dan Garis sedang bertengkar. Ini langka dan gue gak tau harus ngapain.

"GAK SELINGKUH? TERUS MAKE PARFUM ITU BUAT APA? AYAH SETIAP HARI PAKE MINYAK TELON DOANG, KENAPA SEKARANG PAKAI MINYAK WANGI? BUNDA UDAH CAPEK BERMASA BODOH. BUNDA BUTUH PENJELASAN."

"LO NAPA SIH? PERKARA PARFUM DOANG! LO KENAPA MUSTI CURIGA? LO GAK PERCAYA SAMA GUE RIS?"

Gue beberapa kali beristighfar, mereka berdua benar-benar berhasil emosi gue menciut.

"Kenapa Wi?" akhirnya mbak Wulan turun juga.

"Itu mbak, mereka berselisih paham. Gue gak bisa ngatur mereka karena takut, gue bahkan gak pernah liat Davin semarah itu."

Ini benar ya guys, gue gak pernah nyangka bahwa Dapin yang kesehariannya tolol, bego dan nistaable banget nih bisa semarah ini dan marahnya tuh benar-benar menakutkan. Gue ampe takut yang— gak bisa dijelasin deh pokoknya.

"Davin, lo bisa bicara baik-baik. Kasihan Garis."

"Mbak Wulan jangan ikut campur! ini masalah gue dengan Garis."

Tatapan dingin itu—, Dapin lo kenapa sih?

"Bang, lo tuh kepala keluarga. Coba bicara baik-baik, bicara dengan kepala dingin, kasihan bunda." Itu Galang ya nyaut.

Situasi saat ini tuh, semua penghuni kamar berada didepan kamar mereka. Mematung sampai bisik-bisik saling tanya apa yang terjadi.

"Vin—"

"Kalian semua hebat ya, tanpa tau masalah apa yang tengah kami debatkan dan dengan entengnya menyuruh gue bicara baik-baik? Kasihan sama Garis? GUE? GUE GIMANA? LO SEMUA GAK NANYA?"

Livin with Caratto✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang