Chapter 12

100K 5.3K 75
                                    

Unedited

Sudah hampir dua jam Brandon berada di rumah orang tuanya di kawasan Sentul city. Dan mulut mami dari tadi tidak berhenti bergerak mengintrogasi-nya. Layaknya ditektif atau polisi yang baru saja berhasil menangkap seorang tersangka.

Brandon baru saja mengatakan tentang Sarah kepada kedua orangtua-nya. Bahwa Sarah adalah pacar dan wanita yang sebentar lagi akan di nikahinya.

Mami-nya menggelengkan kepala ketika mendengar ucapan Brandon itu. Mami-nya tidak percaya kalau anak laki-lakinya yang selalu menolak di jodohkan dengan anak perempuan temannya akan segera menikah.

Brandon juga tidak pernah berpikir bahwa dirinya akan ada di posisinya sekarang ini.

Menikah? Gila, memikirkan-nya saja tidak pernah. Tidak heran orangtuanya tidak percaya.

Kalau bukan karena ekspresi Brandon yang mengatakan bahwa 'Hey, aku serius. Ini gak main-main' orangtua Brandon tidak akan pernah serius menanggapi ucapannya itu.

Sebenarnya orang tua Brandon sudah dari dulu ingin dia cepat-cepat menikah. Mereka kecewa melihat Brandon yang selalu bermain-main dengan wanita. Jadi, ketika medengar bahwa Brandon mau orangtuanya bertemu dengan ortangtua Sarah hari ini, orangtua Brandon terkejut. Marah karena mendadak tapi senang karena Brandon keinginan mereka akan terpenuhi.

Dua hari lalu Brandon bertemu dengan orangtua Sarah. Satu hari sebelum bertemu, Brandon gugup setengah mati. Dia bahkan hampir tidak tidur karena terlalu khawatir.

Di kepala Brandon, orangtua Sarah sudah pasti tidak menyukainya karena membuat anak mereka hamil. Apalagi Brandon adalah orang asing. Bukan pacar Sarah.

Tapi dugaan Brandon keliru. Mami Sarah menerimanya dengan ramah. Ya, walaupun ayah Sarah tidak pernah tersenyum ketika melihat Brandon selama pertemuan, setidaknya Brandon bersyukur karena ayah Sarah tidak mamaki atau membunuhnya.

Brandon juga kaget ternyata Sarah adalah anak dari pengusaha ternama Bagas Saputra. Pantas saja posisi Sarah di kantor tinggi. Semakin Brandon mengenal Sarah, semakin Sarah terlihat lebih menarik di mata Brandon.

Sarah sudah mengirimnya pesan menanyakan keberadaan Brandon.

Brandon meminta orangtuanya untuk bersiap-siap. Meskipun sudah mengenal orangtua Sarah, Brandon masih saja merasa sedikit gugup.

Ketika memasuki kawasan perumahan orangtua Sarah, tangan Brandon mulai berkeringat dingin. Perutnya sedikit mual karena gugup.

Tiba-tiba saja Papi Brandon memecahkan keheningan di dalam mobil, "Lah ini dekat sekali dengan rumah teman Papi dan Mami, Brand"  Sahut Papinya yang duduk di belakang. Brandon duduk di depan mengemudikan mobil sedangkan orang tuanya itu duduk di kursi belakang mobilnya.

"Oyah? Siapa?"

"Lah iya, Papi dan Mami belum lama ini ke rumah mereka. Ada, teman papi waktu kuliah dulu" Maminya yang duduk di sebalah Papi menganggukan kepala membenarkan.

Sebelum sampai di rumah orang tua Sarah, Brandon memutuskan untuk mengatakan kepada orang tuanya alasan dia dan Sarah menikah, "Oyah, ada yang pengen Brandon bilang sama Mami dan Papi sebelum kita bertemu dengan orangtua Sarah" Gumam Brandon melirik Mami dan Papinya dari kaca yang ada di dalam mobil.

"Kamu mau bilang apa?" Tanya mami-nya terdengar penasaran.

Brandon melirik lagi orang tuanya itu lalu kembali menatap jalan yang ada di depan. Dia menarik nafas dengan perlahan kemudian di hembuskannya dengan pelan "Sarah sedang hamil" Orang-tuanya tampak terkejut dengan perkataannya itu. Mata papi-nya terbuka lebar begitu mendengar ucapan Brandon. Maminya sampai mengerjapkan matanya karena tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan Brandon.

The Playboy's Baby [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang