26. jalan

7.6K 1.1K 354
                                    

Jeno terlihat lelap dalam tidurnya saat Mark memasuki kamar mereka, ini sudah lebih dari 2 bulan sejak Jeno yang terang-terangan mengejarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno terlihat lelap dalam tidurnya saat Mark memasuki kamar mereka, ini sudah lebih dari 2 bulan sejak Jeno yang terang-terangan mengejarnya. Dirinya yang sangat agresif terkadang menjadi menyebalkan dan tak terkendali. Namun sekarang saat Mark mendekat duduk di pinggiran ranjang dan memperhatikannya, Jeno lebih mirip bayi yang tertidur tenang, tapi saat mata cantik itu terbuka ia akan berubah penuh rengekkan.

Tangan Mark terulur, niatnya ingin menyentuh wajah itu, tapi ia urungkan dan tarik kembali. Mark akan berbohong jika dihatinya ia tak pernah tertarik dengan remaja tanggung ini, nyatanya ia tenggelam dalam pesona Jeno sampai tak tahu harus mencari arah kembali ke mana.

"Jeno... kau tak seharusnya mencintaiku, itu akan melukaimu." Mark merasakan kedua pipinya basah, dia menangisi Jeno dan kisah cintanya. "Aku bahkan tidak bisa membantumu, harusnya kita memang tidak pernah bersama. Baby Jea tanggung jawabku bukan dirimu... Jeno." Mark mengusap air matanya.

Mark ingin sekali memeluk Jeno, tapi... Mark memilih beranjak, meninggalkan Jeno. Mengecek keadaan baby Jea sebentar kemudian pergi dari kamar mereka. Ia akan tidur di sofa lagi seperti malam-malam sebelumnya.

Kepergian Mark membuat kelopak indah Jeno terbuka, dalam gamang hatinya, Jeno berperang haruskah ia mempertahankan semuanya ataukah berhenti? Mark tidak bisa menerimanya meskipun ia juga memiliki rasa pada Jeno. Sedangkan Jeno hanya bisa mempertahankan Mark di dalam ikatan pernikahan, tanpa bisa memiliki hati dan jiwanya.

Pagi yang ga cerah-cerah banget datang, tidak seperti biasanya meja makan kali ini berhawa dingin. Biasanya Jeno akan cerewet dan banyak tingkah sambil mengajak bicara bayi mereka, tapi sekarang seperti kembali ke awal mereka tinggal serumah. Jeno fokus dengan baby Jea dan sarapannya. Mark sendiri ikut diam, memperhatikan tingkah remaja itu.

"Mark kamu bawa moge ya, biar aku yang bawa motor metik. Kita ga usah barengan."

"Kenapa?"

Jeno tidak menatap Mark, dia hanya diam sambil fokus memberi makan baby Jea. Hingga suara bel membuat fokus ketiganya terpecahkan.

"Itu pasti bunda." Jeno beranjak dari duduknya, menuju pintu sambil membawa bayinya.

Mark merasa heran saat tak mendengar suara bundanya, ia pun memutuskan menyusul Jeno. Belum sempat ia membuka suara seseorang telah berlari memeluk tubuh tegapnya. Matanya menangkap Jeno yang merunduk melihat ia berada di pelukan Haerim.

"Sayang aku kangennnn!!!" ucap gadis itu manja.

Jeno memalingkan muka, berjalan melalui keduanya dengan berupaya membuat bayi kesayangannya tidak melihat perbuatan ayahnya.

Jeno pikir mereka akan langsung pergi, tapi nyatanya salah gadis itu malah ingin numpang sarapan juga, cih miskin. Jeno sesekali melihat kemesraan yang membuat sisi lain dirinya menggerutu berniat membunuh jika saja hukum tidak ada. Lagi pula apa maksud Mark memberikan alamat rumah mereka? Mau bermesraan dir rumah?

Oh My Baby [MARKNO]✔Where stories live. Discover now