20. ooh, kamu ketahuan!

8.3K 1.2K 212
                                    

Jeno sebenarnya merasa ia sedikit berlebihan dengan emosinya, tapi sungguh siapa yang rela jika dijadikan yang kedua parahnya lagi ia juga dibohongi

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jeno sebenarnya merasa ia sedikit berlebihan dengan emosinya, tapi sungguh siapa yang rela jika dijadikan yang kedua parahnya lagi ia juga dibohongi. Memang harusnya jeno minta penjelasan pada Mark dahulu sebelum menuduh sembarangan. Namun darah muda dalam dirinya menepis semua alasan dan menetapkan Mark sebagai lelaki paling bejat se Korea Selatan.

Namun jika dipikir lagi... Jeno harus meminta penjelasan dari Mark setelahnya barulah ia memutuskan bagaimana kisah mereka ke depannya... iya, kan?

"Kak, kok kakak sama kak Mark sering banget ribut, sih?"

"Kamu ga liat dia orangnya ngeselin banget? Dia itu ngambil posisi kakak, Jwi."

"Tapi aku perhatiin kalian juga sering pergi dan pulang bareng, dan di saat tertentu kalian bahkan terlihat kompak..." Jisung menjedah ucapannya, raut wajahnya tanpak ragu untuk bertanya.

"Ga ada ya kita kompak, kalau masalah kakak sering pergi atau pulang barang sama dia itu emang lagi harus. Kenapa tiba-tiba bahas dia sih, Jwi?" Jeno merasa moodnya memburuk saat kembali diingatkan dengan sosok buaya itu.

"Se-sebenarnya aku mau tanya... ta-tapi aku takut kakak marah kalau aku tanyain ini." Jisung merunduk sambil memainkan tempat minuman bobanya.

"Tentang Mark?"

"I-iya..." suaranya terdengar sangat kecil. Jisung memberanikan diri melihat pada Jeno, si april ini terlihat memikirkan sesuatu. "Kakak janji ga akan marah kalau aku tanyain ini?"

Jeno menoleh pada Jisung, dia hanya mengangguk.

"Sebenarnya kalian ada hubungan apa? Kak Jeno ga suka kak Mark, 'kan?"

Dia suami gue, mulut gue bakal lantang jawab ga suka... Cuma, akhir-akhir ini gue nyaman sampai saat dia berbuat dusta sama gue rasanya sakit dan kecewa banget.

"Kak? Kak jeno?"

"Ah! Iya, Jwi? Ah itu, ya nggak lah ngapain kakak suka sama manusia modelan dia. Udah ga usah bahas dia, mending kita masuk ke bioskop keknya udah mau mulai filmnya." Jeno menarik lembut tangan Jisung.

Jisung memperhatikan tautan mereka, tangannya digenggam menimbulkan sengatan yang mendebarkan jantungnya. Jisung tersipu sendiri. Sedangkan Jeno hanya berjalan tanpa sadar menggenggam tangan jisung, pikirannya sedang jalan-jalan memikirkan bagaimana perkembangan hubungan Mark dan Haerim.

Posisi duduk Jisung dan Jeno mendapat bagian sedikit pojok karena bioskop nampak ramai sore ini. Memang ada pemutaran film baru yang katanya sangat menarik untuk di lihat, entahlah mengapa pemutarannya di hari senin yang sibuk tidak di hari jumat atau sabtu. Namun jika dilihat kebanyakan peminat film romansa ini adalah pelajar seperti Jeno dan Jisung. Berondong jagung sudah berada di pangkuan Jeno, karena jujur saja ia kurang tertarik dengan genre romansa yang ujung-ujungnya nanti malah membuatnya iri.

Film diputar, dimenit awal sampai pertenghan tak ada hal aneh yang mengganggu, pun Jisung menikmati filmnya sambil bersandar pada bahu jeno. Sedangkan si april ini hanya mengunyah berondong jagung sesekali menguap.

Oh My Baby [MARKNO]✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon