25. tidak ada yang aneh

7.3K 1.1K 298
                                    

Jam istirahat, semua warga sekolah berhamburan ke luar menuju spot-spot favorit melepas penat atau mengisi perut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat, semua warga sekolah berhamburan ke luar menuju spot-spot favorit melepas penat atau mengisi perut. Terlebih untuk anak tingkat tiga yang sekarang mulai dikejar bayang-bayang ujian dengan rentetan tugas dan latihan soal sangat perlu waktu berharga ini.

Namun Mark dan kawan-kawannya masih harus memikirkan keanehan Jeno disaat otak mereka perlu istirahat. Belum lagi ada Haerim yang tak ingin kalah menunjukan siapa dirinya pada Jeno. Dan saat ini, pemuda april itu tengah membawa toa di tengah lapangan.

Berdiri tegap dengan senyum percaya diri, pengeras suara ia arahkan ke mulut. "TES TES! 1 2 7, EY YO MINTA PERHATIANNYA!"

Suara pengeras suara itu berhasil menarik atensi warga sekolah, kebanyakan dari mereka memandang dengan gerutuan karena waktu istirahat mereka harus terganggu suara seksi dari si pentolan kelas 3 itu. Belum lagi tubuh indahnya yang bening-bening glowing diterpa cahaya matahari.

Apalagi gadis-gadis yang mulai gigit jari ngeliat Edward Kulin lagi berjemur. Rasa-rasa lapar gini pengen nerkam roti sobeknya gitu. Hmmm~ mamamia lezatos.

"BUAT SAUDARA MARK LEE, SUMPAH KAMU TU MAKIN GANTENG TIAP HARINYA! AKU KAN GA BISA NOLAK PESONA KAMU!"

Sekolah yang tadi ramai bisikan penuh puja si rambut biru, seketika terdiam. Mereka mulai mencari-cari keberadaan dari orang yang namanya Jeno sebut tadi.

Mark sendiri meringis, tubuhnya beringsut bersembunyi di belakang tubuh raksasa Lucas.

"Serius Mark, Jeno lo apain sampai gitu?"

"Pelet lu manjur bener, sabilah kasih resep ke gue."

"What is pelet?"

"Pelet is like... eum... anu... apa ya, pakan ikan bukan, Der?"

Kadang Dery merasa dirinya adalah orang paling waras diantara sekelompok teman-teman selinenya.

Kembali ke Jeno, pemuda itu masih mencoba memindai buat menemukan tubuh Mark yang menghilang. Mata elangnya menyipit kala melihat keanehan dengan belakang Lucas, tentu saja karena lelakinya berada di belakang sana.

"YANG SEMBUNYI DI BELAKANG LUCAS KELUAR DONG, MAU JADI PACARKU GA?"

Merasa Jeno sudah mengetahui keberadaannya ia segera mundur buat kabur, tapi belum sempat ia kabur telinganya malah menangkap suara perempuan yang menggelegar menyuarakan kemarahannya.

"MAU LO APA SIH? MARK ITU PACAR GUE!"

"YA GA PEDULI, BELOM JUGA NIKAH. MASIH MILIK BERSAMA DONG!" Jeno tersenyum manis. "Gue aja ga papa diselingkuhin kenapa lo marah sebagai selingkuhan?" lanjutnya dalam hati.

"Lo tu maunya apa sih? Kemaren-kemaren bilangnya benci banget sama Mark, kenapa sekarang lo ngejar-ngejar dia?"

"Ya elah, namanya juga hati ga ada yang tau mau netap di siapa. Lagian gue tu kek tokoh sinetron gitu benci jadi cinta." Jeno ngomongnya santai banget sambil senyum-senyum.

Oh My Baby [MARKNO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang