[Diary 29] Atap Sekolah

Start from the beginning
                                    

“Minju? Memangnya kenapa?” tanyaku bingung.

Ryujin mengangkat bahu, “Aku hanya merasa kalau dia orang yang sudah memfitnah kita waktu itu, lihat saja, aku sudah mengumpulkan beberapa bukti, dia tidak akan bisa dibiarkan seperti itu. Enak saja dia tertawa bahagia disaat kita kesusahan.”

Senyum dan tawa Ryujin terlihat sadis sekali, aku dan Jake sampai membeku di tempat karena melihatnya.

Aku tidak pernah tahu mengapa Ryujin begitu percaya kalau Minju yang sudah membuat berita buruk tentang kita bertiga, setahuku dia adalah orang yang cukup baik walaupun sesekali bersikap sangat menyebalkan.

Ini bukan karena aku percaya pada Minju tetapi karena aku masih mengingat semua kebaikan yang pernah dia berikan padaku.

Hanya karena dia sedikit mencurigakan, aku tidak boleh memandangnya sebelah mata.

“Kemana Minjeong dan Somi, mereka tidak menonton Jay bertanding? Lihatlah, Chenle sampai terlihat kesepian begitu,” ujar Jake sambil melihat pada Chenle.

Meskipun lelaki itu duduk bersama teman-teman sekelas, dia tetap saja terlihat seperti hanya seorang diri, mendukung Jay tanpa berinteraksi bersama teman-teman lainnya.

Benar juga, aku tidak menemukan Minjeong dan Somi di manapun.

Padahal seharusnya mereka ada di sini untuk menyemangati Jay, menonton pertandingannya agar lelaki itu semakin bersemangat.

Mungkin saja … Minjeong sedang bersama Beomgyu.

Ini aneh.

Aku merasa sedikit tidak nyaman.

Saat ini Minjeong pasti menemani Beomgyu hingga pertunjukan siang nanti, entah mengapa aku merasa sedikit asing.

****

Acara puncak dari ulang tahun sekolah hari ini tentu saja penampilan band sekolah, betapa meriahnya para penonton di tempat itu bersorak.

Aku, Ryujin dan Jake menghampiri Shuhua, Sunghoon dan Jeongin, mereka bertiga juga hendak pergi menonton penampilan band sekolah, kami berdiri di tengah-tengah desakan penonton.

Sorak semakin kencang ketika Kak Haechan selaku vocalis utama dari band itu mulai bernyanyi begitu indah, ah, aku melihat Beomgyu bermain gitar di atas panggung, rupanya dia adalah vocalis kedua.

Suara Beomgyu sedikit berat tapi juga bagus dan halus sekali, keren sekali! Dia benar-benar penuh bakat.

Beberapa murid perempuan di sekitarku bersorak memanggil nama Beomgyu ataupun anggota grup band lainnya, mereka terlihat senang sekali menonton Beomgyu bermain gitar sambil bernyanyi.

“Rupanya pacar Minjeong keren juga, pantas dia manja sekali,” ucap Shuhua keras-keras kepada kami.

Ryujin tertawa pelan, “Minjeong hanya lemah pada laki-laki tampan.”

Aku bertepuk tangan sambil terus mendengar permainan band yang luar biasa, pasti mereka berlatih keras sekali untuk mempersiapkan penampilan sehebat ini.

“Sebenarnya aku selalu ingin bertanya … apa kau akrab dengan pacar Minjeong?”

Tiba-tiba Sunghoon yang berdiri di sampingku mengatakan hal itu di dekat telingaku, mengalahkan suara musik yang begitu keras.

“Maksudmu Beomgyu?” tanyaku padanya.

Dia mengangguk.

“Kami dulu adalah teman SMP.”

Sunghoon kehilangan senyum lebar pada bibirnya, dia terlihat hanya tersenyum tipis sambil memasang raut wajah kurang senang dengan jawabanku.

“Ada apa? Apakah orang-orang tidak senang melihatku berbicara dengan Beomgyu?” ucapku sambil mengira-ngira.

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Where stories live. Discover now