"Bandel sih" celetuk Ryujin membuat Hyunjin kesal dan mencebikkan bibirnya.

Krekk...kreek..

"AAAAA....AMPUN BIIIII KAKI RYUJIN SAKIT BANGET YA ALLAH!!"

"YA ALLAH DOSA RYUJIN MASIH BANYAK JANGAN AMBIL KAKI RYUJIN DULU. MAAAAAA SAKIT BIIII RASANYA KAKI RYUJIN PATAH!!"

"Beris-"

Ddugh

"Woi apa-apaan lo nimpuk gue pake bantal?"

Baru saja Ryujin melempar bantal sofa yang tadi di pegangnya ke arah muka Hyunjin dan mendarat dengan sempurna sehingga berhasil membuat sang pemilik wajah mengaduh kesakitan dan menatap kesal Ryujin.

Namun Ryujin tak mengubris perkataan Hyunji dan malah lebih memilih memegang kuat ujung sofa sementara kakinya lagi di urut sama bibi.

"Tahan bentar ya!" Ucap bibi sambil terus mengurut kakinya.

Krekkk...krekkk..

"MAMAAAAAA..... SAKIT...... RASANYA KAKI RYUJIN MAU COPOT INI!!"

"KAKI LO GAK BAKAL COPOT KALAU DI URUT GITU DOANG AELLAH LEBAY AMAT LO!!"

Hyunjin jadi ikutan teriak karna saking kesel nya liat Ryujin teriak-teriak kayak gitu. Hyunjin yang duduknya agak sedikit jauh dari Ryujin ajah kupingnya sampai pengang apa kabar dengan Bibi yang duduk pas di sebelahnya?, mungkin habis ini bibi bakal budek.

Krekkk.... kreekk..

Sekali lagi bunyi tulang kaki Ryujin membuat sang empu berteriak kesakitan. Hyunjin ajah sampai agak ngilu dengernya.

"HUAAAAA SAKIT......!!"

Sedetik setelah teriakan terakhir Ryujin terdengar, bibi kemudian menyelesaikan urutannya pada kaki Ryujin. Dengan pelan Ryujin menuruni kakinya kebawah lantai dan menggerak-gerakkannya sedikit.

"Gimana udah gak sakit kan?" Tanya bibi yang diangguki Ryujin.

"Udah agak mendingan bi" jawab Ryujin dengan suara serak mungkin efek habis teriak. Dalam hati Hyunjin tertawa melihat raut muka Ryujin saat ini. Suara serak, rambut acak-acakan, serta matanya yang berkaca-kaca dan bahkan masih tersisa sedikit lelehan air matanya di sudut matanya. Ya Ryujin tadi sempat nangis waktu dia teriak kesakitan.

"Makasi ya bi" bibi mengangguk kemudian tersenyum.

"Ryujin mau pulang dulu udah sore nanti dicariin bunda" ucap Ryujin sambil salim ke bibi lalu berdiri dari duduknya. Dia melihat Hyunjin yang masih diam duduk di tempatnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Apaan?" Tanya Hyunjin bingung melihat Ryujin terus menatapnya

"Anterin pulang" lirih Ryujin masih menatap Hyunjin. Hyunjin sendiri agak sedikit terkejut melihat Ryujin yang nada bicaranya tumben agak memohon (?).

Biasanya kan kalu Ryujin ketemu Hyunjin pasti ngomongnya sindir-sindiran mulu atau gak ngomong pedas gitu lah ini kenapa tiba-tiba manja?.

"Yaudah kalau gak mau" Ryujin yang melihat Hyunjin masih diam di duduknya dan tak berniat beranjak pun mulai berjalan keluar dari rumah Hyunjin.

Didalam rumah Hyunjin...

"Nak Hyunjin anterin nak Ryujin balik dulu!. Kasian kakinya pasti masih sakit" suruh Bibi. Hyunjin menolehkan pandangannya ke bibi setelah sebelumnya terus melihat punggung Ryujin yang mulai menjauh.

"Hah... yaudah Hyunjin berangkat dulu" pamit Hyunjin kemudian menyusul Ryujin yang sudah keluar dan bahkan bunyi mesin motornya sudah terdengar.

"Minggir!" Begitu sampai di dekat Ryujin, Hyunjin langsung memegang helm yang ingin di pakai Ryujin mengundang raut bingung plus kesel oleh sang empu.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang