"Duh, Ternyata udah sampai ke mimpi aja tuh. Oh ya Nak Junkyu nanti suruh Mashiho jalan-jalan ya. Mamah sama nenek kamu ada rapat sebentar." Kata ibu Mashiho sambil tersenyum pada Junkyu.

"I-iya Tante." Jawab Junkyu sedikit gugup.

"Eh kok Tante sih. Panggil mamah aja ya. Sekarang mamah juga orang tua kamu oke." Kata ibu Mashiho sambil mengelus rambut Junkyu pelan.

"I-iya mah." Ucap Junkyu yang masih dengan gugupnya.

"Nah gitu dong. Nanti kamu ajak Mashiho jalan-jalan, ke Mall atau kemana gitu. Ini rumah bakalan sibuk nantinya xixixi. Jadi kalian siap-siap dulu yah." Kata ibu Mashiho sambil tersenyum kearah Mashiho dan Junkyu.

"Mamah ngusir Cio nih ceritanya?." Ucap Mashiho pada sang ibunda.

"Ih engga dong. Ada kesibukan deh pokoknya. Jadi kalian jalan-jalan dulu aja ya. Bye-bye." Ucap ibu Mashiho lalu meninggalkan kamar sang anak.

"Mau jalan-jalan kemana?." Kata Junkyu. Ia heran mengapa Mashiho tiba-tiba menutup matanya seperti itu.

"Loh kenapa tutup mata gitu? Kemasukan debu?." Tanya Junkyu yang khawatir pada Mashiho.

"Pake baju yang bener Kyu! Jangan pake baju seketek, itu bisep mu keliatan!!!." Kata Mashiho dengan mata yang masih tertutup. Junkyu hanya tertawa melihat tingkah Mashiho.

"Ngapain malu coba. Udah pernah itu juga." Kata Junkyu yang mulai membuka lemari baju Mashiho membuat sang pemilik lemari langsung bangkit.

"Eh Apa-apaan, nyari baju kok di sini?." Tanya Mashiho dengan mata yang memandang kearah lain.

"Jadi dimana dong? Kan tempat baju biasanya di lemari bukan di Kolong meja." Jawab Junkyu sambil mencubit pipi Mashiho gemas.

"Iya sih. Tapi emang ada baju Cio yang muat sama Kyu?" Tanya Mashiho pada Junkyu. Pasalnya baju Mashiho terbilang sempit jika dipakai oleh Junkyu, jika dipaksakan pun maka akan tercetak jelas di bagian dada dan perut.

"Gak papa emangnya kenapa?." Jawab Junkyu lagi dan mulai mengambil baju Mashiho yang menurutnya imut.

"Eitss. Jangan yang itu. Yang ini aja." Tolak Mashiho lalu mencari baju yang cocok untuk Junkyu.

"Nah dapet!." Kata Mashiho lalu memberikan baju itu pada Junkyu. Ukurannya memang pas untuk Junkyu.

Mashiho jarang bahkan tidak pernah memakai baju itu karena terlalu besar untuknya. Bisa-bisa ia akan tenggelam oleh baju itu.

"Wih Lucu juga nih." Kata Junkyu dan mulai membuka baju seketek-nya itu.

"Eits gak bisa!. Nanti Cio keluar dulu." Kata Mashiho lalu keluar dari kamarnya membiarkan Junkyu merubah bajunya tersebut. Junkyu hanya terkekeh melihat tingkah Mashiho.

"Sial, padahal tadi kerasa banget Aslinya. Kenapa sih mamah harus bangunin pake jam weker mana bunyinya aneh banget lagi." Ucap Mashiho menggerutu.

"Eh, tapi pas di mimpi tadi kok ada Jihoon? Berduaan lagi sama kak Hyunsuk sama anaknya juga. Berarti kalo mimpi ini jadi kenyataan, jadi selama ini Jihoon masih Hidup?" Ucap Mashiho menebak-nebak. Ia teringat betul akan apa yang ia mimpikan tadi.  Namun karena tak ingin banyak berpikir yang aneh-aneh. Ia pun turun dari kamarnya menuju dapur.

Ia melihat mengapa banyak sekali makanan di atas meja makan, biasanya bi Ijah tak masak sebanyak ini.

"Bi, ini makanan sebanyak ini buat apaan? Kita mau ngadain sunatan siapa?" Tanya Mashiho ngawur.

"Nggak den, ini untuk kucing." Ucap bi Ijah juga ngawur.

"Lah, enak banget kucing makan sebanyak ini." kata Mashiho tak terima. Pasalnya ia sudah lapar sedari bangun tadi.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Where stories live. Discover now